Quantcast
Channel: Perjalanan Nafs (mencapai Jiwa yang tenang)
Viewing all 507 articles
Browse latest View live

DUA PULUH SIFAT DIDALAM DIRI

$
0
0
1). WUJUD=
Badan Insan SIFATKU mula jadi menanggung didalam dunia
2). QIDAM=
RUH JASMANI kulitku mula jadi meliputi sekalian alam
3). BAQA'=
RUHANI dagingku mula jadi menanggung Rahasia didalam diri
4). MUKHALAFATUHU LIL HAWADITH=
RUH NIBATI darahku mula menjadi meliputi Alam Sendiri
5). BINAFSIHI=
RUH INSAN nafasku mula jadi berjalan ucapan didalam DIRI
6). WAHDANIAT=
RUH RABBANI hatiku asal mula jadi TAHU didalam DIRI
7). KUDRAT=
RUH QUDUS urat putihku yang tidak berdarah berjalan setiap dalam DIRI-ku
8). IRADAT=
RUH KAHFI tulangku asal mula jadi menguatkan Alam Sendiri
9). ILMU=
RUH IDHAFI benihku asal mula jadi yang nyata didalam CERMIN HAQ
10). HAYAT=
RUH NURANI uratku yang meliputi didalam tubuh aku yang hidup alam sendiri.
11). SAMA'=
BESI KURSANI pendengaranku asal semula jadi
12). BASAR=
PANCARAN MA'NIKAM kalam aku berkata-kata dengan sendiri
13). KALAM=
RUH MA'NIKAM menzahirkan perkataan didalam dunia
14). QADIRUN=
WUJUD MA'NIKAM tali Ruhku KUNHI ZAT dengan Sifatku
15). MURIDUN=
ILMU ALLAH badanku asal mula jadi KALIMAH didalam diriku
16). ALIMUN=
DARJAT ALLAH kebesaranku asal mula jadi duduk didalam otak yang putih
17). HAIYUN=
Amalan terlebih suci ialah amalan Kalimah Aku asal mula jadi alam diriku
18). SAMIUN=
Bersama ZAT dan SIFAT WAHDAH didalam Kalimah iman diriku
19). BASIRUN=
RAHASIA NYAWA dengan BADAN WAHIDAH bersamalah Zat dengan badan tidak bercerai dunia akhirat
20). MUTAKALLIMUN=
Ghaib didalam Ka'bah Ghaib aku didalam Ka'bah Kaca Arasy yang putih titik didalam Kalimah.
AWALUDDIN MAKRIFATULLAH
Permulaan agama mestilah MENGENAL ALLAH. Kenalkanlah DIRI kamu sebelum
kamu Mengenal Aku dan sebenar-benar kenal Diri KAMU ialah Engkau Kenal AKU.

RAHASIA DI DALAM DIRI

$
0
0
Inilah yang menyatakan bahwa di dalam badan manusia itu terdapat EMPAT bagian yaitu :
-NAFAS
-ANPAS
-TANAPAS
-NUPUS
Sesungguhnya bagaimana rupa jasmani begitu jugalah rupa NYAWA.
Manakala NYAWA itu adalah NAFAS dan TANAPAS itu seperti ANPAS.
Maka keempat itu berperingkat sampai kepada NUPUS
dan NUPUS itu seperti rupa ZAT
manakala Zat itu seperti rupa SIFAT
dan SIFAT itu seperti rupa ASMA'
dan ASMA' itu seperti rupa AF'AL.

Dan perkara diatas diakui oleh Allah saperti Firman-Nya melalui Hadith Qudsi :
QALALLAH HU TAALA - AL INSANU SIRRI WA ANA SIRRUHI SI FATI ILLA KHAIRI LILLAH
"Insan itu rahsia-Ku dan Aku rahsia-nya. Sifat-Ku itu Sifat-nya tiada ada daripadaku melainkan Allah Taala"

Barangsiapa mengenal akan BADAN-NYA ia mengenal akan NYAWA-NYA.
Barangsiapa mengenal akan NYAWA-NYA ia akan mengenal akan SIRR-NYA
Barangsiapa mengenal akan SIRR-NYA akan mengenal akan TUHAN-NYA yang qadim adanya.
Ketahuilah olehmu wahai talib yang keluar itu bernama NAFAS dan yang dinamai ANPAS itu gerak dari hidung sampai kebawah leher.
Dan yang dinamai TANAPAS itu gerak dari bawah leher sampai ke hati.
Yang dinamai NUPUS itu didalam Hati.
Itulah HAKIKAT NYAWA.

WUJUD
WUJUDU KA ZAHRU WALA YUQA MU BI HI ZAHBU
"Barangsiapa mengadakan DUA WUJUD jadi SYIRIK
ANA WUJU DA HU
Ada kita dengan DIA
WA NAF SUHU
Ada DIA dengan sendirinya.
Ada pun WUJUD itu AIN ZAT artinya kenyataan karena lafaznya dibaca itu wujud maknanya ZAT.
Ini adalah karena Wujud itu ada.
Maka yang ADA itu ZAT.
Maka tiada diperoleh dengan lafaz yang lain daripada Wujud itu karena wujudnya itu menyatakan Zatnya.
Maka disebabkan itu dikatakan AIN ZAT namanya.
Ada pun Wujud itu artinya ADA.
Apa yang dikatakan itu ada.
Yang dikatakan itu ialah ZAT.
Ada pun Wujud ini ditilikkan pihak
lafaznya SIFAT dan jika ditilik
pada maananya ZAT dan apa yang dikatakan lafaz itu karena bacaan itu Wujud ada ZAT.
Inilah maananya.
Ada pun WUJUD DIRI SENDIRI berdiri dengan ZAT. Apa sebab dikatakan Wujud itu berdiri dengan Zat ? Sebab lafaz wujud itu ada manakala yang ADA itu ialah ZAT

KHAWASUL KHAWAS

$
0
0
Dalam pandangan Tassawuf umum maka Khawasul khawas adalah penekanan agar manusia wajib melihat Wajah Allah dengan menggunakan sembilan wajahnya,
hal ini terkait dengan LIMA kali Sholat fardhu yang didalamnya ada SEMBILAN TASHAUD, maka pada waktu-waktu itulah wajah-wajah ini akan keluar,
(melahirkan semula bayi makna)
Bahwa, Kita harus mampu mencapai makna Hakekat manusia yang sebenar-benarnya, yang disebut "TIFLUL MA'ANI" atau Bayi Ma'nawi.
"SEMBILAN Wajah itu bertajjali hakekatnya SATU jua"
Itulah yang di maksud dengan Hakekat SULUK.
Tujuannya semata-mata adalah DA'IMUN SHOLAT.
Mengosongkan diri dzahir dan batin, hanya berdiri Rohaniyah adanya.

"ATTAHILLANI SIFATUL MAZMUMAH WATTA HILLA BIHI SIFATUL MAHMUDAH"
Kosongkan diri dari sifat Mazmumah
(sifat buruk dzahir dan batin) dan mengisi dengan sifat yang baik-baik.

Pemakaian dalam Sholah LIMA waktu :
1). Mulai sholat, amaliyah, mesrakan mulai dari kepala sampai turun, itulah zuhud diri adanya.
2). Nafas turun kebawah, sabil turun naik disitu membaca Syahadat Ruh dan waktu menutup tahan dengan syahadat batin, zuhudkan Rupa kita dengan LAISA,
3). Tuh billah… tuh billah….
Yang diakui Allah Ta'ala (Rasulullah) adalah RAHASIA itu, Bukan diakui dan yang diakui, tiada berbeda, melainkan IA jua yang mengakui,
Itulah Rasulullah SAW yang mengenalnya, IA jua yang mengagumi adanya, Itulah sebenar-benarnya "GAYATUL MAKRIFAT",

Baca-bacaan hanya menjalankan Syariat saja sebagaimana yang di bawa oleh junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.
Dialah yang diakui, RAHASIA itulah Kuncinya.
Hanya IA menyembunyikan dirinya, tanpa di ingat karena sudah sedia adanya.
Hanya orang yang di karuniai atau orang yang di bai'at atau orang yang di pimpin oleh Zuriat Rasulullah SAW itulah yang akan dikenalkan bagi dirinya.
Yaitu lebih dzahir dan terlebih nyata diri dan segala yang nyata adalah Dzat Allah atau Nur yang awal-awal (HUWA) itulah rahasia GAYATUL MAKRIFAT.

-Bermula yang bernama Rahasia AHDIYAH yaitu hidup,
Lalu berkehendak mendzahirkan dirinya disebut WAHDAH,
Manakala lanjutlah kehendaknya itulah namanya WAHDIYAH,
Kemudian menilik ia pada sifat JALAL dan JAMAL-NYA maka DZAHIRLAH ia pada Alam KUDSI (Alif), isyarat pemakaian yang hakiki, sholat da'im namanya yaitu NUR MANIKAM,
-Adapun Alam KUDSI yaitu ubun-ubun bernama RABBUN,
Tujuh lapis langit itulah BAITUL MAKMUR namanya,
Dan tatkala rahasia itu berkehendak mendzahirkan dirinya SYAKULLAH namanya
Rahasia Allah itulah Nur yang awal-awal,
Tetap asyiknya SIRULLAH namanya,
Dan tatkala rahasia itu berkehendak di dada bapak,
TUH BILLAH KUNTU KANZA MAKHFIAH namanya,
Dan tatkala rahasia pada pusat bapak Tik.. Tik.. samar-samar,
KANZA MADZI namanya,
Dan tatkala rahasia itu turun ke sulbi terus ke kolam DETIK MANI namanya,
Tatkala rahasia itu jatuh ke rahim ibu KUNTUM MANIKAM namanya,
Nuktah rupanya,
Mengenal dirinya Allah atau TAJJALI SIFAT namanya,
Hanya dengan gerak Rabbun, tatkala ia jatuh berfirman :
"ASSALAMUALAIKUWARAHMATULLAH"
Bernama ia RAHMATULLAH, inilah sebabnya di dalam Sholat ada Salam dan Amin,
Lalu berfirman ia :
"AL INSANU SIRRI WA ANA SIRRUHU"
Ketika jatuh pada rahim itu hanya hidup di hari semalam,
Itulah berkekalan adanya,
SHOLAT DA'IM namanya,
Pemakaiannya satu gerak mesrakan dengan lembut, bernama ia ALLAH, Keluar adalah rahasia diri, rahasia HUWA, hanya di ketahui saja adanya,
Tiga hari tiga malam NUR namanya,
Tiada huruf dan suara, GERAK PERINTAH namanya,
Ketika tujuh hari tujuh malam ZUHUD namanya,
Tahan nafas kembalikan diri kita, Ujudkan, leburkan, diri tiada berdarah, berdaging, bertulang, berbulu, hanya semata-mata. Ketika rahasia diri hidup 40 hari RUH namanya (daging segumpal).
Ketika rahasia diri hidup 4 bulan 20 hari mulai berbentuk rupa INSAN, Mudgah namanya,
Tujuh bulan tujuh hari MUHAMMAD namanya, hidup sempurna, Tatkala ia lahir INSAN KAMIL namanya
Dzahir berupa insan ini suci lagi kamil,
Siapa yang mengetahui Ilmu ini maka sempurnalah dirinya dari dunia sampai akhirat.
Pasti akan kenal dengan RASULULLAH SAW.
Itulah yang hilang lenyap,
Itulah Rahmatullah,
Itulah Khawasul khawas,
Itulah Hakekat Insan,
Itulah Ilmu yang HAQ dari ZURIAT Rasulullah SAW.

NUR ALA NUR

$
0
0
hilangkan bunyi detik dengan peleburan yang sempurna, hilangkan, lenyapkan semuanya,
12 hijab dalam 12 bulan, Berjumlah 360 hari dalam setahun, Menjadi 360 berhala di dalam diri, Dengan turun naik nafasmu leburkan semuanya,

AHDIYAH
Tidak ada tetapi UJUD itulah NUR Habibi sebutan bagi DZAT ALLAH TA'ALA itullah UJUD nyata NATIJAH Muhammad DZATUL BUHTI bernama ia ALLAH.
turun naik nafas HU ALLAH LA TA'YIN
Naik turunnya AHMAD AMINULLAH
WAHDAH
Ada tetapi belum berupa, NUR MUBSIRAH ALLAH
Wujud kita rahasia Muhammad
Sani Dzatiyah Muhammad
"ASYHADU ANNI AHMAD AINUL HAQ"
Leburkan.., mesrakan..,
TA'YIN AWAL ALLAH HU
WAHDIYAH
Sudah ada nyata.
NUR MUHAMMAD berdiri sendiri UJUD-NYA,.

"ALLAHU AKBAR"
-ALIF :
ALIFULLAH itu adalah DZAT ALLAH atau NUR atau HUWA yaitu DIRI ALLAH tiada lain DIRI AHMAD jua, sebenar-benarnya NUR MUHAMMAD SAW, karena Muhammad itulah yang bernama Allah.
-KAF :
NYAWA yang berhubungan dengan jantung di dalam fuad yang hidup, itulah yang sholat jatim hingga ada DA'IM, bicaralah sebagaimana mestinya.
-BA :
AF'AL ALLAH adalah kelakuan Muhammad SAW, karena kenyataan ALLAH di perlihatkan kepada nabi Muhammad SAW, yaitu NURUN ALA NURIN.
-RA :
Maka hendaknya diri yang nyata ini dapat melakukan suatu perintah yang di sebabkan dari rahasia perintah yang berasal dari Ruh Idhafi yang memerintah nyawa, lalu nyawa memerintah diri, hingga berlakulah yang sebenar-benar diri yang HAQ namanya, tiada huruf tiada suara, karena bersumber dari NUR Muhammad SAW.
Itulah pemakaian yang syah anatara turun naik, seperti firmanNya :
"QOD JAA AKUMUL HAQ MIRRABBIKUM"
Sesungguhnya yang datang kepadamu adalah HAQ dari pada Tuhanmu
Itulah adanya NUR KEPADA NUR Maksudnya :
Dari UJUD IDHAFI yaitu UJUD HAKIKI kepada Kedzahiran WUJUD MUTLAK.

HAKEKAT HAJI

$
0
0
Menurut sebagian pandangan Arifbillah :

1). Memakai pakaian putih tidak di jahit atau disebut IHRAM hakekat-nya adalah kembali kepada Asal kejadian kita, tidak tahu apa-apa.
Itulah yang disebut MUHAMMAD
Itulah yang disebut INSAN KAMIL, hakekat diri kita
"ALASTU BIRABBIKUM QOLU BALA SYAHIDNA"

2). TAWAF tujuh keliling hakekat-nya adalah tujuh martabat ke-dzahiran INSAN KAMIL :
AHDIYAH, WAHDAH, WAHDIAYAH, Alam ARWAH, Alam MISAL, Alam AJSAM, Alam INSAN.
"ALLAHULLAZII KHALAQAS SAMAWATI WAL ARDI WAMA BAINAHUMA FI SITATI AYYAMIN SUMMAS TAWA ALAL ARSYI"

3). SYA'I tujuh kali balik antara Safa dan Marwah hakekat-nya adalah INSAN KAMIL dzahir di dalam yang nyata, Alam SYAHADAH, ia bersujud kepada Allah SWT, sambil memuji HU..HU..HU..
itulah yang di isyaratkan dengan :
"HUWAL AWALUHU, WALAKHIRU, WA DZAHIRU, WAL BATINU, WAHUA BIKULLI SYAI’IN ALIM"

4). BERCUKUR rambut sekurang-kurangnya tiga helai maka artinya kita menyaksian diri kita yang hakiki, menyaksikan dengan Tuhannya sebagai bukti tiga helai rambut kita cukur dalam batin kita sambil berkata : AH..AH..AH..
artinya Alif itu yang dimaksud :
"INNANI ANNALLAHUL LAZII LAA ILAHA ILLA ANA"

5). MENGECUP HAJAR ASWAD hakekatnya sebelum mengecup sapukan tagan kita kepala lebih dulu hakekatnya kita berjabat tangan dengan Tuhan kita, kemudian kita memasukan muka kita sambil mengecup batu yang tujuh biji itu, hakekatnya kita kembali dalam RAHIMULLAH sebelum kita lahir ke Alam SYAHADAH sambil memuji baca :
"YAA MAN HUA ALLAHULLAZI LAA ILAHA ILLA ALLAH"

6). WUKUF di Arafah, hakekatnya petemuan KHALIQ dengan mahluk INSANUL KAMIL, disanalah puncak segala kenikmatan Haji.
"AL HAJJU ARAFAH"
Dapatlah kita rasakan seluruh jiwa dan raga kita memusyahadahkan AL-HAQ sambil melinangkan air mata kita karena rasa asyik dan syahdu kepada AL-HAQ

7). MELEMPAR JUMRATUL ULA serta JUMRATUL AQABAH, hakekatnya meninggalkan dosa-dosa INSAN BASHARIYAH selama empat hari mulai tanggal 10 s/d 13 Dzulhijjah (hari Wasrik) untuk melaksanaan Tawaf Ifadhah kembali ke Makkah, disinilah kita menyerahkan jiwa dan raga kita kepada Allah SWT, dengan memejamkan mata kita sambil Musyahadahkan Hakikatul Muhammadiyah.
"ANA MINALLAH WAL MUKMINUNA MINNI"

"AL INSANU SIRRI WA ANA SIRRU"
Inilah Rahasia dan Hakekat Haji Barangsiapa mengenal hakekat Haji ini maka ia akan mendapat haji yang MABRUR
"AL HAJJUL MABRURU LAISA LAHU ZAZA'UL ILLAJANNAH"...

MA'UL HAYAT (air kehidupan)

$
0
0
Menderaskan aliran MA'UL HAYAT Untuk hidup di dunia ini, ada pendukung selain ROH, yaitu MA'UL HAYAT, Air kehidupan, tirta nirmala, atau banyu prawita suci.
MA'UL HAYAT mengalir ke seluruh tubuh semua makhluk hidup di manapun, baik makhluk ghaib maupun makhluk lahir, ia tidak mudah busuk, bahkan mampu membuat hidup lebih hidup karena daya keampuhan dan kekuatannya yang luar biasa, setiap yang kita anggap masalah akan diatasi dengan mulus tanpa kesulitan.
Hal itu berarti juga terjadinya peningkatan demi peningkatan yang lancar, tidak ada hambatan yang berarti.

Ada empat tempat dalam diri manusia yang ditempati oleh MA'UL HAYAT, Yaitu RAGA, QALBU, ROH dan NUR MUHAMMAD .

1). MA'UL HAYAT dalam RAGA.
Maul hayat dalam raga ini sangat berpengaruh pada kesehatan manusia.
Ketika manusia itu mau menjalankan dzikir lisan/ dzikir nafas, pengaruhnya berupa meningkatnya kekebalan tubuh, mengokohnya daya tahan tubuh, semakin cepatnya daya sembuh, semakin kuatnya daya tangkap pikiran dan bertambah mantapnya daya pikir. Pengaruh itu akan lebih kuat lagi apabila dzikir dikembangkan ke seluruh anggota tubuh lahir dan ke wilayah anggota tubuh batin/ghoib. Dengan melakukan itu musnahlah sifat-sifat jelek dan muncullah sifat-sifat baik.
Maul hayat dalam raga dilandasi oleh dzikir raga (dzikir lisan/ dzikir nafas). Ia menghidupkan raga itu sendiri, sehingga seseorang merasakan hidup lebih mantap, percaya dirinya lebih kuat,
- Jika maul hayat mengalir ke otak, maka cara berpikir kita akan lebih matang.
- jika maul hayat mengalir ke mulut , kita dapat berbicara dengan fasih saat mengajak orang lain ke jalan kebaikan dan merasakan kenikmatan atas pemberian Alloh, serta mensyukuri segala kenikmatan.
- Jika maul hayat mengalir ke telinga , kita dapat mendengar serta memilih yang baik dan buruk.
- Jika maul hayat mengalir ke kulit , kita dapat merasa,
- Jika maul hayat mengalir ke mata , kita dapat melihat mana yang sebenarnya harus dilihat.
- Jika maul hayat mengalir ke hidung kita dapat bernafas. Bernafas adalah kodrat, sedangkan kodrat hidup adalah melaksanakan tugas kehidupan sesuai kehendak Allah SWT.
Berbahagialah orang yang sudah menghidupkan raganya dengan dzikir, dengan demikian ia meneteskan maul hayat lebih deras dan memancarkannya ke seluruh tubuh lahir dan tubuh batin/ ghoib dan selalu tetap bertakwa kepada Allah SWT.

2). MA'UL HAYAT dalam QALBU.
Bila qalbu sudah berdzikir, aliran maul hayat dapat menghidupkan qalbu serta membuka pintu-pintu ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat, juga membuka pintu ilham yang datang dari Allah SWT.
Maul hayat dalam qalbu mengubah cahaya iman menjadi cahaya ketakwaan, dari cahaya penerima ilmu menjadi penyampai ilmu, karena pengaruh maul hayat orang
- yang semula sulit menerima dan menyebarkan ilmu jadi mudah melakukannya,
- yang semula hanya menerima ilmu jadi suka memberikan ilmu walau hanya satu kalimat,
- yang semula tertutup pada ilmu menjadi terbuka terhadapnya,
- yang semula sulit menerima ilham menjadi mudah menerimanya, perubahan itu terjadi karena maul hayat dapat menghidupkan pancaran cahaya qalbu.
Terpancarnya maul hayat dari qalbu dan tersingkapnya kotoran qalbu memudahkan kita dalam menangkap sinyal yang ada di dalam di luar tubuh. Dalam menerima petunjuk pun kita dimudahkan.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Quran:
"Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu".
(QS At'taghabun ayat 11)
Dari lapisan dinding qalbu memancar lima macam cahaya yang masing-masing berpengaruh pada sifat seseorang.
Kelima macam cahaya tersebut adalah merah, hijau, kuning, putih dan biru.
-Warna merah melambangkan sifat marah dan sifat jelek lainnya.
-Warna hijau melambangkan kesukaan beragama.
-Warna kuning melambangkan kemuliaan dunia dan akherat.
-Warna putih melambangkan sifat kebersihan menuju kesucian.
-Warna biru melambangkan sifat fanatisme.
Apabila kelima warna itu disatukan, mengalirlah tetesan maul hayat yang mempersatukan warna yang sangat indah dan menakjubkan bagaikan embun pagi tersinari cahaya matahari, terjadilah cahaya kemilau yang dapat disebut pancawarna yang dalam kelompok lain disebut Cahyo Sada Lanang, munculnya diatas kepala (ubun-ubun). Apabila cahaya itu diambil dengan tangan kanan, lalu dipukulkan, maka gunung bisa hancur, laut bisa kering dan tanah bisa pecah. Orang yang dapat menyatukan kelima cahaya itu adalah orang yang mampu menahan hawa nafsu dan mengendalikannya ke arah kebaikan serta mampu menjalankan keikhlasan dan kepasrahan yang total.

3). MA'UL HAYAT dalam ROH.
Maul hayat dalam roh, dilandasi oleh dzikir lisan/dzikir nafas, berlanjut berdzikir qalbu dan berkembang serta terdengar dzikir roh. Setelah sampai ke dzikir roh, barulah maul hayat dalam roh mempengaruhi proses penyucian roh agar kembali fitrah seperti pada saat raga dilahirkan ke dunia. Roh kembali fitrah berdampak pada kesucian qalbu. Setelah kesucian qalbu mempengaruhi organ-organ, qalbu tersucikan karena-Nya, lalu merambat keluar ke arah maul hayat dalam raga.
Dzikir roh dapat membuka pancaran maul hayat ke semua organ tubuh, baik lahir maupun batin.
"(yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya".
(QS Al'insan ayat 6)
Pada tahapan dzikir roh, roh sering mendapatkan ilham khusus untuk perjalanannya. Roh berhablum-minalloh, sebagian rahasia roh pun ditampakkan.

4). MA'UL HAYAT pada NUR MUHAMMAD.
Maul hayat pada Nur Muhammad berfungsi hanya menunggu kedatangan maul hayat dalam roh. Roh dijemput oleh Nur Muhammad setelah jiwa dan raga disucikan melalui dukungan dzikir raga (dzikir lisan/dzikir nafas).
Setelah dijemput, roh diantar oleh Nur Muhammad untuk menghadap-Nya. Akan tetapi apabila maul hayat dalam raga dan qalbu masih memancar roh suci maka maul hayat yang sedang menghadap Allah SWT disuruh kembali ke dalam raga untuk melanjutkan kehidupan. Alasannya tugas kemanusiaannya masih berlanjut, yaitu untuk menyampaikan kabar gembira atas prestasi yang telah dicapainya kepada orang-orang yang percaya dan berniat menjalaninya.
Apabila maul hayat dalam raga dan qalbu seseorang yang sudah mati (berarti raganya sudah mati), Allah SWT menerima roh suci, maul hayat dan Nur Muhammad. Roh suci ditempatkan di sisi-Nya, maul hayat dikembalikan kepada sumber Yang Maha Hidup dan Nur Muhammad kembali ke sumbernya pula yaitu Muhammad Yang Rahmatal lil 'alamin.
Aliran Maul Hayat bisa tertutup oleh hawa nafsu yang tidak tertahan. Seseorang yang melampiaskan nafsunya melalui kemarahan akan mengakibatkan daya pancar maul hayat melemah.

RAHASIA DISEBALIK HURUF HIJAIYAH

$
0
0
Huruf Hijaiyah kaitannya dengan Martabat Ketuhanan :
1). ﺍ (ALIF)= Tidak ada Tuhan selain Allah.
2). ﺏ (BA)= Yang Awal dan yang Akhir, yang Buka dan yang Tutup.
3). ﺖ (TA)= Yang maha menerima taubat dari seluruh hambanya.
4). ﺙ (TSA)= Yang maha menetapkan bagi semua mahluk.
5). ﺝ‎ (JIM)= Yang maha agung, dan terpuji serta suci akan seluruh nama-namanya.
6). ﺡ (KHA)= Yang haq, maha hidup, penyayang dan kekal.
7). ﺥ (KHO)= Yang maha mengetahui akan seluruh perbuatan hamba-hambanya.
8). ﺪ (DAL)= Yang maha memberi balasan kepada hambanya baik atau buruk.
9). ﺫ (DZAL,= Yang maha memiliki seluruh keagungan dan kemuliaan.
10). ﺭ (RO)= Yang maha lemah lembut terhadap hamba-hambanya.
11). ﺯ (ZAI)= Yang merupakan hiasan hamba terhadap khaliknya.
12). ﺲ (SIN)= Yang maha mendengar dan maha melihat.
13). ﺶ (SYIN)= Hanya kepada Allah seorang hamba bersyukur.
14). ﺹ (SHAD)= Yang maha benar akan setiap janji-janjinya.
15). ﺽ (DHAD)= Yang maha nampak dan menampakkan seluruh tanda-tanda.
16). ﻁ (THO)= Yang maha adil dan maha bijaksana.
17). ﻅ (DZO)= Tidak beranak dan tidak diperanakkan.
18). ﻉ (AIN)= Yang maha mengetahui akan hamba-hambanya.
19). ﻍ (GHAIN)= Tempat pengharapan dari semua ciptaan.
20). ﻑ (FA)= Yang maha menubuhkan biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan.
21). ﻕ (QAF)= Yang maha kuasa atas segala mahluk.
22). ﻚ (KAF)= Yang maha mencukupi dan tidak ada satupun yang setara dengan dia.
23). ﻞ (LAM)= Yang maha kaya dan pemurah terhadap hamba-hambanya.
24). ﻡ (MIM)= Yang memiliki semua kerajaan.
25). ﻥ (NUN)= Cahaya bagi langit yang bersumber pada cahaya Arasy-nya.
26). ﻮ (WAU)= Tempat bergantung semua mahluk dan tidak dipersekutukan.
27). ﻫ (HA)= Yang maha pemberi petunjuk kepada seluruh mahluknya.
29). ﻱ (YA)= Kekuasaan Allah yang terbuka luas bagi seluruh mahluknya.
30. ﻻ (LAM'ALIF)= Tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada sekutu baginya.

RASUL DIUTUS BUKAN UNTUK MENGIMANKAN MANUSIA

$
0
0
Karena di dalam HATI manusia pasti ada IMAN, maka Rasul diutus ke dunia ini bukanlah untuk mengimankan manusia kepada Allah Ta'ala karena hal itu merupakan pekerjaan yang tahsilul hasil, pekerjaan yang sia-sia, karena didalam JIWA semua manusia itu telah IMAN, hanya saja manusia itu menyeleweng atau lupa.
Perhatikan Ayat berikut :
AFALAA YANDHURUUNA ILAL IBILI KAIFA KHULIQOT. WA-ILAS SAMAA-I KAIFA RUFI`AT .
WA-ILAL JIBAALI KAIFA NUSHIBAT.
WA-ILAL ARDLI KAIFA SUTHIHAT.
FADZAKKIR INNAMAA ANATA MUDZAKKIR.
Artinya :
"Apakah kamu tidak melihat kepada unta, betapakah unta itu dijadikan ?. Dan apakah kamu tidak melihat kepada langit, betapakah langit itu ditinggikan ?. Dan apakah kamu tidak melihat kepada bukit-bukit, betapakah bukit-bukit itu ditegakkan ?. Dan apakah kamu tidak melihat kepada bumi, betapakah bumi itu dihamparkan ?. Maka berilah peringatan, sesungguhnya engkau adalah orang yang memberi peringatan".
(QS Al Ghoosyiyah 17-21 ).
Cobalah diangan-angan :
Setelah menyebut unta kenapa menyebut langit, gunung, dan bumi?
Sedangkan didalam surat Ahzab ayat 72 diterangkan ;
"bahwa amanat Allah itu ditawarkan kepada langit, bumi, dan gunung",
lalu siapakah untanya ?
Untanya yang di padang pasir adalah saya dan kita semua yang glinuk-glinuk ini (manusia).
Kemudian ayat tersebut diakhiri dengan :
FADZAKKIR INNAMAA ANTA MUDZAKKIR.
"Maka berilah peringatan, sesungguhnya engkau adalah orang yang memberi peringatan".
Jadi kanjeng Nabi itu hanyalah mengingatkan.
Mengapakah diingatkan ?
Adanya diingatkan, karena manusia itu membawanya tetapi lupa atau tidak tahu akan apa yang dibawa, seperti binatang unta. Dan yang membuat manusia lupa itu banyak sekali sebabnya.

"KENDARAANNYA JIWA SELAMA MENGEMBARA DI DUNIA"
Nafs manusia memang ditugaskan oleh Allah untuk mengembara di dunia atau menjadi musafir di dunia. Jadi Anfus itu bukan penduduk asli dunia, Nafs itu penduduk sana, adapun perlunya kesini adalah untuk mengembara.
Dan berhubung dunia ini adalah materi maka sebelum Nafs turun ke dunia, maka disiapkanlah kendaraannya dulu yaitu Allah menciptakan yang namanya badan/jisim/jasad.
Didalam surat Al Arof ayat 148 disebut jasad :
MIN HULIYYIHIM 'IJLAN JASADAN LAHU KHUWAARUN.
Artinya :
"Dari perhiasan emas-emas dijadikan anak sapi yang berjasad, dan anak sapi itu memiliki suara".
Ayat ini ada hubungannya dengan peristiwa yang dialami oleh Nabi Musa ketika munajat di gunung Thursina' selama 40 hari akan menerima Kitab Taurot.
Ketika ditinggal munajat itulah maka salah seorang kaumnya Nabi Musa yang bernama Samiri mengumpulkan perhiasan orang banyak, diantaranya berupa kalung, gelang, dsb, lalu emas tersebut dibentuk menjadi seekor anak sapi, kemudian anak sapi itu disihir sehingga bisa bersuara.
Selanjutnya kaumnya Nabi Musa disuruh oleh Samiri untuk menyembah seekor anak sapi tersebut, akhirnya semua kembali musyrik lagi.
Didalam surat Yunus ayat 92 disebut badan :
FAL YAUMA NUNAJJIIKA BIBADANIKA LITAKUUNA LIMAN KHOLFAKA AAYATAN
Artinya :
"Pada hari ini Kami selamatkan badan engkau (badannya Fir`aun diselamatkan oleh Alloh dari kerusakan), supaya menjadi ayat/tanda bagi orang yang kemudian".
Jadi badannya Fir'aun sampai sekarang ini masih utuh yakni sekarang dimasukkan kaca di museum Mesir, dimaksudkan agar menjadi ayat atau pelajaran bagi manusia bahwa Fir`aun itu adalah seorang raja kaya yang ma'shiyat kepada Allah Ta'ala.
Dalam Surat Al Baqoroh ayat 247 disebut jisim :
BASTHOTAN FIL'ILMI WAL JISM

Artinya :
"Ilmu yang luas dan jisim yang kuat".
Mengapa disebut jisim ?
Jisim itu berarti :
susunan.
Semua wujud yang tersusun dari beberapa unsur dinamakan jisim.
QOOLA ROSUULULLOOHI SHOLLALLOOHU 'ALAIHI WASALLAM : KHOLAQOLLOOHUL INSAANA MIN ARBA'ATI ASY-YAA-A, MINAL MAA-I WATTUROOBI WANNAARI WARRIIHI.
(Al Hadits).
Kitab Arrohmatuth Thiibi wal Hikmah.
Artinya :
Bersabda Rasululloh SAW :
"Allah Ta'ala telah membuat jisimnya manusia itu dari empat perkara, dari air, dari tanah, dari api, dan dari angin".
Jadi jasmaninya manusia itu disusun dari empat unsur :
-AIR,
mengandung basah : (ruthoobun).
Tanah/bumi, mengandung kering : (yabisun).
-API,
yang mengandung daya panas : (haarun).
-ANGIN,
mengandung dingin : (bardun).
Jadi didalam jasmani manusia itu terkumpulnya API, ANGIN, AIR, BUMI, atau kumpulnya TABI'AT PANAS, DINGIN, BASAH, KERING.
Kadang ada yang kebanyakan API-NYA sehingga mudah marah.
Ada yang kadang lebih banyak ANGIN-NYA dari pada API-NYA.
Kadang ada yang lebih banyak daya BUMI-NYA dari pada lainnya. Dan terkadang lebih banyak unsur AIR-NYA.
Inilah yang menimbulkan macam-macam tabi'at-nya manusia.

Kemudian inti sari dari empat unsur itu diproses oleh Allah Ta'ala menjadi (sulaalah) :
WALAQOD KHOLAQNAL INSAANA MIN SULAALATIN MIN THIIN.
(Al Mu'minuun). Artinya :
"Dan sungguh telah Kami ciptakan manusia itu dari sulaalah dari ath thiin".
Letaknya (sulaalah) itu di tempat yang namanya (ath-thiin).
Sulaalah yang ada di ath-thiin itu diproses menjadi nuthfah yang tempatnya itu antara shulbi wat tarooib :
YAKHRUJU MIN BAINIS SHULBI WAT TAROO-IB.
(Ath Thooriq ayat 7).
Artinya :
"Yang keluar dari antara Shulbi dan Taroo-ib".
Setelah bertempat di antaranya lalu diproses oleh Allah Ta'ala di
(AL ARHAAM) yang ada di alam kandungan, atau kadang-kadang dinamakan (QOROORIN MAKIIN).
Selama sembilan bulan diproses didalam
(DHULUMAATIN TSALAATS) dan disitulah manusia itu digambar.
Ini sebagaimana diterangkan dalam ayat Alquran :
YAKHLUQUKUM FII BUTHUUNI UMMAHAATIKUM KHOLQON MIN BA'DI KHOLQIN FII DHULUMAATIN TSALAATSIN.
(Az Zumar ayat 6).
Artinya :
"Dia (Allah) menciptakan kamu dalam perut ibumu, penciptaan demi penciptaan didalam tiga lapis kegelapan".
HUWALLADZII YUSHOWWIRUKUM FIL ARHAAMI KAIFA YASYAA-U
(Ali Imron ayat 6).
Artinya :
"Dialah Dzat yang menggambar kamu didalam Arham sebagaimana dikehendakiNya".
Sebelum manusia dilahirkan, ia diproses dulu selama 40 hari X 3.
Dan setelah diproses selama 40 hari X 3, lalu mulai turun Ruh yang ditiupkan dari Malaikat.

Keterangan ini disebutkan dalam sebuah hadits Nabi :
QOOLA ROSUULULLOOHI SHOLLALLOOHU 'ALAIHI WASALLAM :
INNA AHADAKUM YUJMA`U KHOLQU FII BATHNI UMMI. ARBA'IINA YAUMAN NUTHFATAN, TSUMMA YAKUUNU 'ALAQOTAN MITSLA DZAALIKA, TSUMMA YAKUUNU MUDLGHOTAN MITSLA DZAALIKA, TSUMMA YURSALU ILAIHIL MALAKU WAYANFUKHU FIIHIR RUUHU WAYU'MARU BI-ARBA'ATI KALIMAATIN
Artinya :
Bersabda Rosululloh SAW :
"Sesungguhnya tiap-tiap salah seorang kamu itu dikumpulkan kejadiannya didalam perut ibu. Selama 40 hari kamu menjadi nuthfah, kemudian kamu menjadi 'alaqoh selama 40 hari, lalu menjadi mudlghoh selama 40 hari, kemudian Alloh Ta`ala mengutus Malaikat maka Malaikat meniupkan Ruh didalamnya dan perintah menulis empat kalimat".
Jadi setelah nuthfah ada didalam Arham selama 40 hari X 3 maka barulah ada Ruh dari Unsur Malaikat yakni Malaikat meniupkan Ruh pada jasmani itu tadi.
Tiupan dari Malaikat itu disebut :
(JISMUN LATHIIFUN).

Tulisan di atas banyak keterangan yang tersamar tentang Mi'roj manusia, atau kalau di tempat lain disebut MIGRASI JIWA.
Cobalah di baca lagi dan di angan-angan..

SHOLAT DIDALAM SHOLAT

$
0
0
Sholat adalah merupakan Mikrajnya orang mukmin.
Sholat yang sebenar-nya sholat adalah seperti yang di sebutkan oleh para auliya dan anbiya itu adalah sholat di dalam sholat atau sholat dzahir bathin.
"LAA AF'ALUN ILALLAH"
(tiada perbuatan hanya perbuatan allah)
Fahamnya adalah..
Fanalah perbuatan makhluk,dan jika ada lagi perbuatan makhluk maka batallah sholat itu.
Mengapa dikatan batal sholatnya jika masih ada perbuatan makhluk,
Jawabnya: Karena Haramlah hukumnya di dalam sholat ada selain-Nya,
Sebab itulah TAKBIR itu dinamakan TAKBIRATUL IKHRAM,
artinya perbuatan makhluk lenyap tiada, maka hendallah kita ketahui dahulu apa yang menyembah, apa yang di sembah..?
Dan apakah yang di persembahkan?

Jelasnya di dalam berhubung dengan ALLAH SWT diamlah pada RAHASIA-NYA disebabkan pada RAHASIA-NYA itu ada yang turun dan ada yang naik seperti JASAD di dalam SEMBAHYANG itu juga ada berdiri rukuk sujud dan salamnya,
Ada juga yang tidak naik dan tidak turun seperti mati atau bertahan,

Rasulullah SAW sebelum beliau MIKRAJ atau sebelum beliau menerima sholat yang LIMA WAKTU ada beberapa sholat yangg beliau lakukan Diantaranya adalah:
-SHOLAT TUBUH.
-SHOLAT NYAWA.
-SHOLAT RAHASIA. Semua ini adalah merupakan kesempurnaan dari sholat, di tambah dengan shalat yang LIMA WAKTU.
-SHOLAT TUBUH, Adalah:
Gerak tubuh (tiada yang lain selain-Nya) IRADAH Allah semata.
-SHOLAT NYAWA, adalah:
Puji di Nafas (tiada lain Allah memuji dirinya baik saat terjaga ataupun saat tertidur).
-SHOLAT RAHASIA, Adalah:
Segala Puji Tiada lain-Nya Yaitu:
Disaat sampai waktu yang di namakan Puji QADIM bagi Allah.

Selanjutnya..
Sholat LIMA waktu itu adalah dari pada surah AL'FATEHA, Yang menjadi hakikat sholat yaitu:
PERKATAAN
PENGLIHATAN
PENDENGARAN
PENCIUMAN
PERASAAN.
Sebab itulah syaidina Ali ra berkata...
AKU TIDAK AKAN MENYEMBAH ALLAH JIKA AKU TIDAK DAPAT MELIHATNYA
Sebab itulah di dalam TAKBIRATUL IKHRAM itu sirnalah semua suara atau yang terlihat oleh mata kasar hanya melihat dengan mata HATI.
Pada ketika NIAT sampai pada ALIF ALLAH kemudian diserahkan NYAWA itu ke tabir NUR ILAHI dan terikat dalam ALIF ALLAH (berdiri).
Inilah yang dinamakan penunggalan TAUHID hamba dan Tuhan, Atau sholat.
Yaitu mengandungi TIGA makna di dalamnya, Yaitu:
MENYEMBAH..
DI SEMBAH.
DI SEMBAHKAN.
Siapa yang menyembah?
Yang menyembah itu TUBUH.
Siapa yang disembah? Yang disembah itu Allah itulah yang disembah.
Apakah yang disembahkan?
Yang disembahkan itu ialah NYAWA kepada Allah SWT.
Maka dari itu hendaklah di teliti dahulu supaya kita tidak menyembah nama atau menyembah tembok dan sebagainya...
Setelah membuangkan TAKBIR apapun yang terlintas didalam sholatmu itu jangan di perdulikan.
Himpunkan ingatan semata-mata pada Allah sampailah khusyuk,
Jiwa adalah Rasul
Yang meliputi jiwa raga adalah allah.

Langkah dan cara dalam sholat dzahir bathin,Perhatikan:
posisi duduk sebelum berdiri mulai sholat:
Tarik NAFAS dari PUSAT pelan pelan terus naik hingga ke ubun..
HATI membaca ALLAH ... disamping itu sama tarikan NAFAS terus naik ke ubun-ubun hingga terasa denyutan-denyutan pada ubun-ubun Lalu Badan atau jasad berdiri.
Setelah posisi berdiri siap...
Turunkan NAFAS perlahan-lahan sambil lisan baca "ALLAH"
Selanjutnya,Teruskanlah dengan ucapan "Shalli nya, Misalnya..
"USHALLI FARDHOL ISYA'I ARBA'A ROKAATIN MUSTAKBILAL QIBLATI FARDHOL LILLAHI TAALA"
( sendiri) Berjemaah, makmumallillahi Ta'ala atau imam... imamallillahi Ta'ala,
Seterusnya pada TAKBIRATUL IKHRAM, Ketika lisan membaca shalli selesai hendaklah terlebih dahulu NAFAS di tarik dari pusat hingga ke ubun dan sampainya di ubun, NAFAS di tahan di situ,Barulah tangan di angkat sambil Hati berkata, ALLAHU (lepaslah nafas) perlahan turun dari ubun kemudian ke pusat Barulah lisan membaca AKBAR.
Berdirilah BATIN baru JASAD berdiri,
Inilah yang dikatakan HATI dahulu barulah LISAN.
NAFAS dahulu barulah BADAN, NYAWA dahulu barulah JASAD, Karena pada hakikatnya..
Di dalam Sholat itu hendaklah kita ketahui terlebih dahulu, Siapakah IMAM kita pada diri kita sendiri.
Jawab: (Nyawa itulah imam)
Jika kita tau siapa IMAM kita dalam sholat maka dia itulah yang sah menjadi IMAM di dalam sholat berjamaah.
Tetapi jika tidak tau IMAM pada diri kita sendiri maka,Tidak lah sah sholatnya, Apalagi jadi IMAM pada orang banyak Atau keluarga,
LAA YASUL SHALAT ILLA BI MAKRIFATULLAH,
Artinya:
"Tidak sah shalatnya tanpa mengenal allah"
WAQALBUL MUKMININ BAITULLAH
Artinya:
"Jiwa orang mukmin itu rumahnya Allah",

Mengapa kita harus berniat di dalam sholat LIMA WAKTU,
"Karna pada hakikatnya niat terletak pada martabat ALIF (berdiri) Atau QALBU manusia ( hati ) dan didalam sholat itu kita lafadzkan yaitu didalam HATI.
Dan ucapan di dalam hati itulah yang dikatakan QALAMULLAH.
-ALIF - Niat.
-LAM - Berdiri.
-HA - Ruku'.
-MIM - Duduk.
*SUBUH DUA RAKAAT yaitu:
Menandakan, "AH",
ZAT DAN SIFAT (AH).
*DZUHUR EMPAT RAKAAT yaitu:
menandakan "ALLAH",
WUJUD, ALAM, NUR, SYAHADAT.
(Allah).
*ASHAR EMPAT RAKAAT yaitu:
menandakan "MUHAMMAD".
TANAH, AIR, API, ANGIN
(Muhammad)
*MAGHRIB TIGA RAKAAT yaitu:
Menandakan "ADAM",
AHDA, WAHDA, WAHDIA, (Adam)
*ISYA' EMPAT RAKAAT yaitu:
Menandakan "HAWA",
MANI, MANIKAM, MADI, WADI,
(Hawa).

Dan inilah sebabnya di dalam sembahyang LIMA WAKTU sehari semalam itu Agar kita tau...
Yang menyembah
Yang Disembah
dan Yang di sembahkan.
"INNA SHOLATI, WANUSUKI,WA MAHYA YA,WA MAMATI LILLAHI RABBIL ALAMIN".

PENGENALAN ILMU MAKRIFAT

$
0
0
ketahui olehmu hai salik bahwasanya tiada sempurna bagi seseorang mengenal diri melainkan mengetahui akan asal kejadian diri,yang mula-mula diciptakan oleh Allah Ta'ala..pasal pada menyatakan asal yang mula-mula di jadikan oleh Allah seperti pada sabda Abdullah ibn Abbas (ra) dari junjungan kita Nabi SAW :
"yang mula-mula di jadikan oleh Allah Ta'ala yaitu NUR MUHAMMAD"..
LA YASKULUHUL LAHU'ILLAH =
"tiada yang menyebut Allah hanya Allah",
LAYA RULAHU ILALLAH =
"tiada yang melihat Allah hanya Allah",
LAYA BUDULLAHU ILALLAH =
"tiada yang menyembah Allah hanya Allah"
seperti firman Allah di dalam hadits qudsi :
"dzahir tuhan didalam bathin hamba-nya,manusia itu rahasiaku dan aku pun rahasianya
(insanu sirri wa ana sirrahu)
bermula insan itu rahasiaku dan rahasiaku itu sifatku dan sifat-ku tiada lain dari padanya
(al insanu sirri wassirri wa sifatun,wasifatin laghoiri)" ,
pada hakikatnya bagi Allah katanya Allah kepada Muhammad.. ini di dalam Al-Adzhim..
JISTUMUL INSANU WANAFSUHU, WAKALBUHU, WARKUHU, WASSAMAHU, WABSARRAHU WARRUHA WALISANUHU, WAYAJIDUHU, LAHUAHILA ANA WALLA ANA GAIRUHT:
"tubuh manusia dan hatinya dan nyawanya, pendengarannya,penglihatannya,tangan dan kakinya sekalian itu aku nyatakan dengan diriku bagi dirinya, dan insan itu tiada lain dari pada aku dan aku pun tiada lain dari padanya" ...
maka tiada engkau berani akan di aku selama engkau masih tiada fana di dalamku,syah tiada ayal, terhila dan yaitu rupaku padamu ..
maka itulah yang dipegang oleh orang arif'billah,
firman Allah :
WA HUWA MA'AKUM AINAMA KUNTUM
"ada tuhan kamu serta kamu",
WA FI'AN FUSIKUM AFFALA TAFSIRUUN
"dan didalam dirimu pun Aku maka tiadalah kamu lihat akan di Aku,karena Aku terlebih hampir dekat pada alat matamu yang putih,terlebih Aku hampir padamu.."
maka memadailah keterangan dan nash Quran maka sampai disinilah keterangan-keterangan ajesamm andrakul idrakul fahwa idrak,bermula lemah dari pada pendapat maka yaitulah yang di dapat
LAA ILLA HA ILAALLAH, ANA...
tiada tuhan melainkan Aku...
Adapun
LA ILLAHA = isyarat Wujud makhluk,
ILA ALLAH = isyarat Qadim

HAKIKAT SHALAT

$
0
0
Adapun kemudian daripada itu, yakni daripada memuji Allah dan mengucapkan shalawat kepada Rasulullah SAW, maka inilah suatu kitab yang sudah di pindahkan dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia, supaya mudah bagi orang yang baru belajar menginginkan Allah.
Bahwasanya di ceritakan dari Abdullah Bin Umar r.a:
katanya adalah kamu berduduk pada suatu orang kelak ke hadapan Rasulullah SAW, minta belajar ilmu Jibril a.s, daripada ilmu yang sempurna dunia dan akhirat, yaitu membiasakan dari hakikat didalam shalat lima waktu yaitu wajib bagi kita untuk mengetahuinya.
Yang harus mereka ketahui pertama kali hakikat shalat ini supaya sempurna kamu menyembah Allah,

bermula hakikatnya di dalam shalat itu atas 4 (empat) perkara :
1. BERDIRI (IHRAM).
2. RUKU' (MUNAJAH).
3. SUJUD (MI'RAJ).
4. DUDUK (TABDIL).

Adapun hakikatnya :
1). BERDIRI ( IHRAM)
itu karena huruf ALIF asalnya dari API, bukan api pelita dan bukan pula api bara.
-Adapun artinya API itu bersifat JALALULLAH, yang artinya sifat KEBESARAN ALLAH TA'ALA,
yang terdiri atas 2 (dua) perkara :
* KUAT.
* LEMAH.
Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga, karena hamba itu tidak mempunyai KUAT dan LEMAH karena hamba itu di-KUAT-kan dan di-LEMAH-kan oleh ALLAH, bukannya kudrat dan iradat Allah itu lemah.
-Adapun kepada hakikatnya yang sifat lemah itu shalat pada sifat kita yang baharu ini.
-Adapun yang di hilangkan tatkala BERDIRI itu adalah pada segala AP’AL (perbuatan) hamba yang baharu.
2). RUKU' (MUNAJAH)
itu karena huruf LAM Awal, asalnya dari ANGIN, bukannya angin barat dan bukan pula angin timur.
-Adapun artinya ANGIN itu bersifat JAMALULLAH yang artinya sifat
KEELOKAN ALLAH TA'ALA,
yang terdiri atas 2 (dua) perkara :
* TUA.
* MUDA.
Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga.
-Adapun hamba itu tidak mempunyai TUA dan MUDA.
-Adapun yang di hilangkan tatkala RUKU' itu adalah pada segala ASMA (nama) hamba yang baharu.
3). SUJUD (MI'RAJ)
itu karena huruf LAM Akhir, asalnya dari AIR, bukannya air laut dan bukan pula air sungai.
-Adapun artinya AIR itu bersifat QAHAR ALLAH yang artinya sifat
KEKERASAN ALLAH TA'ALA,
yang terdiri atas 2 (dua) perkara :
* HIDUP.
* MATI.
Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga.
-Adapun hamba itu tidak pun mempunyai HIDUP dan MATI.
-Adapun yang dihilangkan tatkala SUJUD itu adalah pada segala NYAWA (sifat) hamba yang baharu.
4). DUDUK (TABDIL)
itu karena huruf HA, asalnya dari TANAH, bukannya pasir dan bukan pula tanah lumpur.
-Adapun artinya TANAH itu bersifat KAMALULLAH yang artinya sifat
KESEMPURNAAN ALLAH TA'ALA,
yang terdiri atas 2 (dua) perkara :
* ADA.
* TIADA.
Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga.
-Adapun hamba itu tidak ADA dan TIADA.
-Adapun yang dihilangkan tatkala DUDUK itu adalah pada segala WUJUD/ZAT hamba yang baharu,

karena hamba itu wujudnya ADAM yang artinya hamba tiada mempunyai wujud apapun karena hamba itu diadakan/maujud, hidupnya hamba itu di-hidupkan, matinya hamba itu di-matikan dan kuatnya hamba itu di-kuatkan. Itulah hakikatnya shalat.
Barangsiapa shalat tidak tahu akan hakikat yang empat tersebut diatas,
shalatnya hukumnya KAFIR JIN dan NASRANI, artinya KAFIR KEPADA ALLAH, ISLAM KEPADA MANUSIA, yang berarti KAFIR BATHIN, ISLAM ZHAHIR, hidup separuh HEWAN, bukannya hewan kerbau atau sapi.
Tuntutan mereka berbicara ini wajib atas kamu.
Jangan shalat itu menyembah berhala !!!.

INILAH FASAL Masalah yang menyatakan sempurnanya orang TAKBIRATUL IHRAM, iaitu hendaklah tahu akan MAQARINAHNYA.
Bermula MAQARINAH shalat itu terdiri atas 4 (empat) perkara :
1. BERDIRI (IHRAM).
2. RUKU' (MUNAJAH).
3. SUJUD (MI'RAJ).
4. DUDUK (TABDIL).
-Adapun hakikatnya BERDIRI (IHRAM)
itu adalah TERCENGANG,
artinya :
tiada akan tahu dirinya lagi, lupa jika sedang menghadap Allah Ta'ala, siapa yang menyembah?
Dan siapa yang di sembah?.
-Adapun hakikatnya RUKU' (MUNAJAH)
itu adalah BERKATA-KATA,
artinya :
karena di dalam TAKBIRATUL IHRAM itu tiada akan menyebut dirinya (asma/namanya), yaitu berkata hamba itu dengan Allah. Separuh bacaan yang di baca di dalam shalat itu adalah KALAMULLAH.
-Adapun hakikatnya SUJUD (MI'RAJ)
itu adalah TIADA INGAT YANG LAIN TATKALA SHALAT MELAINKAN ALLAH SEMATA.
-Adapun hakikatnya DUDUK (TABDIL)
itu adalah SUDAH BERGANTI WUJUD HAMBA DENGAN TUHANNYA.

Sah dan maqarinahnya shalat itu terdiri atas 3 (tiga) perkara :
1. QASHAD.
2. TA'ARADH.
3. TA'IN.

-Adapun QASHAD itu adalah menyegerakan akan berbuat shalat, barang yang di shalatkan itu fardhu itu sunnah.
-Adapun artinya TA'ARRADH itu adalah menentukan pada fardhunya empat, tiga atau dua.
Adapun TA'IN itu adalah menyatakan pada waktunya, zhuhur, ashar, maghrib, isya atau subuh.

INILAH FASAL Masalah yang menyatakan sempurnanya di dalam shalat :
-Adapun sempurnanya BERDIRI (IHRAM) itu hakikatnya :
Nyata kepada AF'AL Allah.
Hurufnya ALIF.
Alamnya NASUWAT.
Tempatnya TUBUH, karena tubuh itu kenyataan SYARIAT.
-Adapun sempurnanya RUKU' (MUNAJAH) itu hakikatnya :
Nyata kepada ASMA Allah.
Hurufnya LAM AWAL.
Alamnya MALAKUT.
Tempatnya HATI, karena hati itu kenyataan THARIQAT.
-Adapun sempurnanya SUJUD (MI'RAJ) itu hakikatnya :
Nyata kepada SIFAT Allah.
Hurufnya LAM Akhir.
Alamnya JABARUT.
Tempatnya NYAWA, karena Nyawa itu kenyataan HAKIKAT.
-Adapun sempurnanya DUDUK (TABDIL) itu hakikatnya :
Nyata kepada ZAT Allah.
Hurufnya HA.
Alamnya LAHUT.
Tempatnya ROHANI, karena ROHANI itu kenyataan MA’RIFAT.
*Adapun BERDIRI (IHRAM) itu kepada SYARIAT Allah.
Hurufnya DAL.
Nyatanya kepada KAKI kita.
*Adapun RUKU' (MUNAJAH) itu kepada THARIQAT Allah.
Hurufnya MIM.
Nyatanya kepada PUSAT (PUSER) kita.
*Adapun SUJUD (MI'RAJ) itu kepada HAKIKAT Allah.
Hurufnya HA.
Nyatanya kepada DADA kita.
*Adapun DUDUK (TABDIL) itu kepada MA'RIFAT Allah.
Hurufnya MIM AWAL.
Nyata kepada KEPALA (ARASY) kita.
Jadi Orang Shalat membentuk huruf AHMAD / MUHAMMAD.

INILAH FASAL Asal TUBUH kita (jasmaniah) kita di jadikan oleh Allah Ta'ala atas 4 (empat) perkara :

1. API.
2. ANGIN.
3. AIR.
4. TANAH.

-Adapun NYAWA kita di jadikan Allah Ta'ala atas 4 (empat) perkara :
1. WUJUD.
2. NUR ILMU.
3. NUR.
4. SUHUD.
-Adapun MARTABAT Tuhan itu ada 3 (tiga) perkara :
1. AHADIYYAH.
2. WAHDAH.
3. WAHIDIYYAH.
-Adapun TUBUH kita di jadikan Allah Ta'ala atas 4 (empat) perkara :
1. WADIY.
2. MADIY.
3. MANIY.
4. MANIKEM.

INILAH PASAL Masalah yang menyatakan jalan kepada Allah Ta'ala atas 4 (empat) perkara :
1. SYARIAT. = AF'AL. = BATANG TUBUH.
2. THARIQAT. = ASMA. = HATI. DIRI
3. HAKIKAT. = SIFAT. = NYAWA. KITA
4. MA'RIFAT. = RAHASIA. = SIR.

-Adapun hakikatnya :
^SYARIAT itu adalah KELAKUAN TUBUH.
^THARIQAT itu adalah KELAKUAN HATI.
^HAKIKAT itu adalah KELAKUAN NYAWA.
^MA'RIFAT itu adalah KELAKUAN ROHANI.
-Adapun yang tersebut di atas itu nyata atas penghulu kita Nabi MUHAMMAD.
Karena lafadz MUHAMMAD itu 4 (empat) hurufnya yaitu :
1. MIM AWAL.
2. HA.
3. MIM AKHIR.
4. DAL.
-Adapun huruf MIM AWAL itu ibarat KEPALA.
-Adapun huruf HA itu ibarat DADA.
-Adapun huruf MIM AKHIR itu ibarat PUSAT (PUSER).
-Adapun huruf DAL itu ibarat KAKI.
-Adapun huruf MIM AWAL itu MAQAM-nya kepada alam LAHUT.
-Adapun huruf HA itu MAQAM-nya kepada alam JABARUT.
-Adapun huruf MIM AKHIR itu MAQAM-nya kepada alam MALAKUT.
-Adapun huruf DAL itu MAQAM-nya kepada alam NASUWAT.

Sah dan lagi lafadz ALLAH terdiri dari 4 (empat) huruf :
1. ALIF.
2. LAM AWAL.
3. LAM AKHIR.
4. HA.

-Adapun huruf ALIF itu nyatanya kepada AF'AL Allah.
-Adapun huruf LAM AWAL itu nyatanya kepada ASMA Allah.
-Adapun huruf LAM AKHIR itu nyatanya kepada SIFAT Allah.
-Adapun huruf HA itu nyatanya kepada ZAT Allah.
*Adapun AF’AL itu nyata kepada TUBUH kita.
*Adapun ASMA itu nyata kepada HATI kita.
*Adapun SIFAT itu nyata kepada NYAWA kita.
*Adapun ZAT itu nyata kepada ROHANI kita.

INILAH FASAL Masalah yang menyatakan ALAM. Adapun ALAM itu atas 2 (dua) perkara :
1). ALAM KABIR (ALAM BESAR/ALAM NYATA).
2). ALAM SYAQIR (ALAM KECIL/ALAM DIRI KITA).

-Adapun ALAM KABIR itu adalah alam yang NYATA INI.
-Adapun ALAM SYAQIR itu adalah alam DIRI KITA INI.
*ALAM KABIR (ALAM BESAR) itu sudah terkandung didalam ALAM SYAQIR karena
*ALAM SYAQIR itu bersamaan tiada kurang dan tiada lebih, lengkap dengan segala isinya bumi dan langit, arasy dan kursy, syurga, neraka, lauhun (tinta) dan qolam (pena), matahari, bulan dan bintang.
-Adapun BUMI / JASMANI di dalam tubuh kita itu terdiri atas 7 (tujuh) lapis yaitu:
1. BULU.
2. KULIT.
3. DAGING.
4. URAT.
5. DARAH.
6. TULANG.
7. LEMAK (SUM-SUM).
-Adapun LANGIT / ROHANI (OTAK/ARASY) di dalam tubuh kita itu terdiri atas 7 (tujuh) lapis pula :
1. DIMAK (LAPISAN BERPIKIR/RUH NABATI).
2. MANIK (LAPISAN PANDANGAN/RUH HEWANI).
3. NAFSU (RUH JASMANI).
4. BUDI (RUH NAFASANI).
5. SUKMA (RUH ROHANI).
6. RASA (RUH NURANI).
7. RAHASIA (RUH IDHAFI).
-Adapun MATAHARI di dalam tubuh kita yaitu NYAWA kita. Adapun BULAN di dalam tubuh kita yaitu AKAL kita.
-Adapun BINTANG di dalam tubuh kita yaitu ILMU kita (ada yang banyak dan ada pula yang sedikit). Adapun SYURGA di dalam tubuh kita yaitu AMAL SHALEH kita.
-Adapun NERAKA di dalam tubuh kita yaitu DOSA-DOSA kita.
-Adapun LAUT di dalam tubuh kita ada 2 (dua) yaitu :
1. LAUT ASIN.
2. LAUT TAWAR.
-Adapun LAUT ASIN di dalam tubuh kita yaitu AIR MATA kita.
-Adapun LAUT TAWAR di dalam tubuh kita yaitu AIR LUDAH kita.
-Adapun MAHLIGAI di dalam tubuh kita ada 7 (tujuh) pula yaitu :
1. DADA.
2. QALBUN.
3. BUDI.
4. JINEM.
5. NYAWA.
6. RASA.
7. RAHASIA.
Di dalam DADA itu QALBUN dan di dalam QALBUN itu BUDI dan di dalam BUDI itu JINEM dan di dalam JINEM itu NYAWA dan di dalam NYAWA itu RASA dan di dalam RASA itu RAHASIA (SIR).


BAB "SHOLAT"
Dalam agam Islam tidak di kenal istilah sembahyang. Yang ada ialah Sholat.
Kata sholat ini kita temukan dalam kitab Suci AL QUR’AN dengan kata sholat/sholati.
Sedangkan kata sholat menurut ilmu nahu terjamahan ke dalam bahas Indonesia ialah Sholeh. Sholat Agama Islam ialah berkiblat ke Baitullah, Berkiblat disini yang tersirat di sini ialah Menghadap ke Baitullah bukannya yang ada bangunannya di negara Arab, melainkan Baitullah yang ada pada diri manusia .
Yang letaknya di atas perut,di ujung jantung ( QOLBU ).
Bila masjid terdapat bedug yang dahulunya di buat dari kulit sapi betina,itu mengikuti bedug yang ada di Baitullah (qolbu )kita. Itu pula sebabnya maka orang jawa mengatakan kulit itu dengan kata kalep.
Berasal dari kata QOLB (qolbu ) Mengapa masjid di namakan Masjidil Haram?
Sehingga ada pertanyaan mengapa kalau haram di masuki bukan di jauhi?
Riwayatnya : Para sahabat Nabi Muhammad SAW,sangat kasihan bila melihat Nabi Besholat dengan kepanasan . Oleh sebab itu lalu di buatkan sebuah bangunan.
Ketika hendak sholat,para sahabat lalu mempersilahkan untuk mempergunakan bangunan itu,sekalian di beri nama.
Setelah melakukan sholat di bangunan hasil karya para sahabat itu,Rosulullah lalu memberinya nama : Masjidil Haram.
Maksudnya agar umat Islam tidak mengutamakan atau menilai bahwa dengan bersholat di bangunan semacam itu,pasti sholatnya di terima oleh ALLAH.
Tetapi maksud ini tidak dapat dibaca oleh para sahabat. Dan para sahabatpun tidak ada yang menanyakan mengapa Rosulullah menamakannya Masjidil Haram.
Itulah sebabnya maka setiap bangunan yang di pergunakan untuk sholat umat Islam lalu meniru bentuk Masjidil Haram yang di bangun oleh para sahabat Nabi.
Sudah barang tentu bangunan yang sekarang ini sudah beberapa kali mengalami perbaikan.
Baik dalam bentuk maupun bahannya.
Dalam AL QUR'AN ada perintah ALLAH bahwa umat Islam bila melaksanakan sholat yang fardhu wajib melakukannya di BAITULLAH (rumah ALLAH).
Dan dalam sebuah sabda Rosulullah dalam Hadist mengatakan :
"SESUNGGUHNYA SEAMPUH-AMPUHNYA SHOLAT BILA DILAKUKAN DENGAN TIDAK DIKETAHUI OLEH ORANG LAIN "
Kalau kita pikirkan selintas antara firman ALLAH dengan Hadist di atas sangat berlawanan.
Sebab sholat fardhu di BAITULLAH (kalau di artikan masjid) tentunya dengan sholat berjamaah.
Tetapi Hadist mengatakan Sholat yang ampuh bila tidak di ketahui oleh orang lain.
Tidak di ketahui bukan berarti tidak di lihat,Bukan !
Dalam kebingungan ini maka sebagian orang Syari'at menuduh Hadist itu adalah Dho'if (palsu).
Padahal sebenarnya Hadist itu benar adanya.
Sesungguhnya Sholat Nabi Muhammad SAW itu sendiri terdiri dari 3 macam dan kita sebagian umat Islam juga wajib melakukannya.
1). SHOLAT SYARIAT :
Di lakukan LIMA kali sehari dengan 17 Roka'at
2). SHOLAT TAUHID :
Di lakukan 24 jam (LIMA waktu) di BAITULLAH
3). SHOLAT DHA'IM :
di lakukan sewaktu-waktu bila di perlukan untuk berhubungan langsung dengan Sang Pencipta
(ALLAHU AKBAR ).
1). SHOLAT SYARI'AT
Sholat ini sesungguhnya biasa di lakukan oleh mereka dari golongan Syari'at.
Mereka melakukan LIMA kali sehari semalam.
Yaitu:
waktu SUBUH, DZUHUR, ASHAR, MAGRIB, ISYA.
Yang tersirat dari perintah ALLAH di sini ialah :
1. Sholat Subuh:
DUA rokaat, dan dapat di lakukan secara berjamaah. Sholat ini memperingati saat kita di lahirkan ke alam fana ini.
Kita lahir terdiri dari DUA bagian :
LAHIR dan BATIN.
Lagi pula kita lahir tidak sendirian.Di saksikan oleh Bidan/Dokter/Dukun bayi,Bapak,Ibu.
Itu sebabnya maka sholat subuh ini biasa di lakukan secara berjamaah.
2. Sholat Dhuhur :
EMPAT rokaat.Tujuannya ialah untuk mencari nafkah (Lahir maupun Batin)
Dalam mencari nafkah,maka memerlukan ke EMPAT hawa nafsu :
NAFSU AMARAH, LUAMAH, SUPIYAH, MUTMAINAH.
Bisa di lakukan berjamaah bila
sholat Jum’at :
di lakukan hanya DUA roka'at,karena yang DUA roka'at pertama sudah di pergunakan untuk khotbah.
Dan khotbah itu wajib di ikuti, karena merupakan rejeki batin
(Santapan rohani).
3. Sholat as'har :
EMPAT Roka'at .
Tujuannya untuk berbuat amal.Dalam berbuat amal lahir dan amal batin,maka dipergunakan JASAD, NYAWA, ROH, dan ROHANI.
4. Sholat maghrib :
TIGA roka'at.Tujuannya untuk mati. Tiga roka'at karena orang mati itu melepaskan : DZAT, NUR, dan SIR
5. Sholat Isya :
EMPAT roka'at. Karena Tujuannya untuk hijrah (pindah dari Alam Fana ke Alam Akherat), maka jasad harus membawa ROH JASMANI/HEWANI, ROH NABATI, dan ROH REWANI
-NYAWA harus membawa Roh Rahmani dan Roh Nurani
-ROH harus membawa Roh Kudus
-RUHANI harus membawa Roh Rabbani dan Roh Burhani
2). SHOLAT TAUHID
Sholat Tauhid ini di pergunakan sebagai pengisi waktu luang antara ke LIMA sholat sayari'at.
Hal ini untuk memenuhi persyaratan Firman Allah :
"BARANG SIAPA SELALU INGAT KEPADAKU, MAKA AKU AKAN SELALU INGAT KEPADANYA"
Maka para penganut ilmu MA'RIFAT mengutamakan sholat Tauhid dari pada sholat Syari'at.
Padahal Sholat syari'at itu juga termasuk sholat Muhammad SAW.
Dan ada maksud dan tujuannya .
Di karenakan kebanyakan mereka tidak mengerti maksud dan tujuannya, maka sholat syari'at banyak di tinggalkan oleh orang Mari'fat.
Sholat Tauhid di lakukan dengan melakukan (Dzikir Qolbu).
Dengan Dzikir Qolbu Ini,
maka senua nafsu di imami oleh Rasul/Nur Muhammad dan juga
semua Alif Mutakalimun Arif melakukan sholat di Baitullah.
Ini adalah sholat fardu yang di lakukan berjamaah di Baitullah.
Dan ini pula yang di maksud dengan sholat paling ampuh yang tidak di ketahui oleh orang lain !
Keterangan : Mula-mula mereka sholat di Baitul Muharam (Tenggorokan), lalu pindah ke Baitul Muqadis (Puser) terus ke Baitul Ma'mur (kening), lalu pindah lagi ke Baitul Muqadas (Kemaluan) dan akhirnya sholat di Baitullah (Ulu Hati)
Oleh karena adanya sholat ini, maka baik bayi lahir maupun orang mati tidak pernah tepat jamnya.
Kalau tidak lebih sekian detik atau menit, ya kurang sekian detik atau menit.
Yang hanya Sholat di Baitullah,Tidak berpindah-pindah ialah ke EMPAT nafsu yang di imami oleh Rasul/Nur Muhammad.
3). SHOLAT DHA'IM
Sewaktu di Gua Rahim,semua umat manusia pernah melakukan sholat. Dan sholatnya adalah DHA'IM MUL HAQ .
Oleh sebab itu tidak benar bahwa masih ada orang kafir hidup di alam Fana ini.
Karena ketika lahir kita ini kehilangan HAQ, maka lalu
LAHAULA WALA QUWATA ILLA BILLAHIL ALIYIL'ADHIM
(Tiada daya apa-apa kecuali ALLAH yang punya kuasa ),
tidak bias lagi KUNFAYAKUN.
Maka selama hidup ini kita ikhtiar untuk mandapatkan HAQ yang hilang itu.
Agar kita dapat berbuat amal dengan sempurna.
HAQ ini adanya di Alam Akbar/LAUHUL MAHFUZ.
Sarananya sudah ada dan dalam diri kita.
Yaitu di tengah-tengah Tonsil.

KAAF HAA YAA AIN SHOOD

$
0
0
"KAAF HAA' YAA 'AIN SHOOD"
Sebenarnya tidak cukup dengan membaca huruf-huruf itu saja tanpa amalan yang bisa menyatukanNya dengan diri mu, dari menyatu tadi maka timbulLah keyakinan,
inilah huraian dari huruf-huruf tersebut :
-KAF :
KAMAA IN ANZALNA HUMINASSAMAA I FAKHTALATOBIHI NABAATUL AR. PAASBAHA HASIMAN TAZRU HURIYYA. YA HAF KOLIZA i.
-HA :
HUALLAH HULLAZI LA ILAHA ILLA HUWAL 'AZIMULQHAIB. WASSAHAADATI WARRAHMANIRRAHIM. YA KAPASLIA i.
-YAA :
YAUMAL 'AZI MIPATI IZIL KULUB. LADALHANAAZI ROKALZIMI NAMALIZZOLIMIN. NAMIL HAMIMIN WALA SHAFIE YUUTO-'U NAYA DARZA i.
-'AIN :
'ALIMAT NAFSUMMA AHDOROT KALA UQSIMUBIL KHOMSIJAWA RILQUNNAS WALLAILI IZA ASAA'ASA WASSUBH IZA TANAPPAS. YA WAGHRILA IZ.
-SHOD :
SHOD, WALQURANIZIZIKRI BALILLAZI NAKAFARU PIIZZATI WASIQOH YADA' SA' YA i TAWAKKALTU YA QODDAM HAAZIHIL AATISHARIF TA'IINU ALAYYA KODOO HAWAA IJI. AJALI AJALI ALWAHAB ALWAHAB ASSI'AL BIHAQQITAURAT WALINJIL WALZABUR WALFURQAN WARHURNI WARAMMIYYI NASROMMINALLAH WAFATHOM KORIBON WABASHIRIL MUKMININ.


Ini adalah salah satu dari amalan yang menggunakan huruf Nuraniyyah TATA CARANYA ialah setiap niat atau perbuatan hendaklah dimulai dengan
BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM,
lalu bacalah
"KAAF HAA' YAA 'AIN SHOOD"
satu persatu setiap jari tangan kanan mu lalu kemudian genggamlah dan lihat ringkasan di bawah ini :
KAAF : jari kelingking
HAA': jari manis
YAA : jari tengah
'AIN : jari telunjuk
SHOOD : ibu jari


Genggamlah erat-erat jari jemarimu seraya bathin mu berkata :
"BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM KAAF HAA' YAA 'AIN SHOOD"
tertutup SEMBILAN lobang ditubuhku,
terkunci SEMBILAN nafsu diriku,
tiada aku-ku bersifat QUDRAT, lemah seluruh urat-urat sendiku, hancurlah tulang belulangku, lenyaplah seluruh tubuh zahirku, masuk dalam kandungan kalimah
"LAA ILAAHA ILLALLAAH"

CATATAN:
Kuasamu tergantung kepada daya kekuatan ilmu MAKRIFAT dari tuhan mu, manakala efeknya pula terserah pada sekeras mana niat dirimu terhadap apa yang tuhan engkau lakukan
Didalam kajian mengenal diri huraian pada
"KAAF HAA' YAA 'AIN SHOOD"
sangat jelas bagi yang mengetahui nya, ia bukan hanya sekedar bacaanTauhidul AF'AL saja, tapi ia adalah pembuka kepada pegangan ilmu MAKRIFAT

KAF : Terbukanya tabir diri
HA' : Jiwa ke ilahian yang keluar dari tiupan ruhul kudus
YAA : Hati
'AIN : Hakikat wujud diri
SHOD : Kekentalan Ilmu yang ada pada diri


Maka adapun hakikatnya itu ialah orang yang tiada memandang bagi dirinya amal perbuatan lagi, Hanya memandang kelakuan Allah Taala yang berlaku pada dirinya yang ditakdirkan pada azali sebelum dijadikan dirinya, Yang dipandangnya ialah segala amalnya daripada Allah dengan Allah bagi Allah, inilah yang sebenarnya ahli hakikat, Jadi hakikat yang dikehendaki di sini ialah hakikat yang meliputi tubuh dan nyawa atau jasad dan roh
Seandainya seorang itu tiada bernyawa, bukan manusia namanya dan sudah pasti dia tiada dapat beramal, Sedangkan sebenarnya dia tiada dapat memandang yang beramal dan yang empunya amal, Karna dengan adanya roh baru jasad dapat beramal
-Sedangkan ROH itu ialah SIFATULLAH atau SIRRULLAH dan ROH itu tiada akan dapat beramal sekiranya tiada serta dengan DZATULLAH, maka barulah benar yang beramal itu Sifat bagi DZAT, dan yang empunya amal itu adalah DZAT, Oleh karena itulah hakikatnya orang syariat itu dihukumkan syirik,
KARNA DIA MERASA DIRINYALAH YANG BERAMAL DAN BERBUAT TERSEBUT
Setelah nyata kezahiran kalimah tersebut, barulah didatangkan nyawa, maka bersuaralah ia dengan nama kebesaran DZAT tuhannya "ALLAHU AKBAR" tatkala ini karamlah dia didalam kebesarannya,
Kemudian di ikuti dengan tujuh kesempurnaan Takbir yaitu :
"LA HAYYUN, LA ALIMUN, LA SAMIUN, LA KADIRUN, LA BASIRUN, LA MURIDUN, LA MUTAKALIMUN BILHAQI ILALLAH "

Maka bersuaralah dia dengan nama kebesaran DZAT tuhannya "ALLAHU AKBAR" bergetarlah dirinya, karam didalam kebesarannya, Sungguh cantik dan indah bagi mereka yang mengetahui rahasia dan perbuatan gerak diri itu,
Segala-galanya tersirat disebalik firman Allah yang bermaksud :
"Jika Engkau mengasihi Aku, ikutilah Aku, Niscaya Aku akan mengasihi mu".
(Tuak ilahi)

SHOLATNYA ORANG ARIF (SUFI)

$
0
0
AIR MUTLAK:
Penyucian hanya boleh dilaksanakan dengan AIR MUTLAK.
Kejernihannya meliputi setiap lapisan ALAM.
Asal air adalah satu pada tahap Yang Ghaib, apabila ia menyatakan penzahirannya maka timbullah Berbagai warna yang terpelihara dari asal yang satu itu.
Inilah Air yang hakiki.
Bersucilah dengannya di dalam SIRULLAH.

HADATH:
Makna hadath dari kacamata kesufian ialah WUJUD selain Allah (wujud ghairullah).
Hadath ini mesti dibersihkan dengan AIR MUTLAK di dalam SIRULLAH.
Apabila telah bersuci dengan air tersebut, maka barulah layak untuk memasuki pintu Majlis Tuhan itu.
Jika masih lagi ada WUJUD GHAIRULLAH, maka belumlah lagi dikatakan bersuci dan masih menanggung hadath.
Bersihkanlah diri dengan AIR MUTLAK dengan sebersih-bersihnya sehingga tiada lagi yang kelihatan melainkan Allah Yang Maha Esa saja.

Hadath Kecil:
Menghilangkan hadath kecil dari sisi kerohanian ialah Fana' dalam 7 sifat:
1. QUDRAT
2. IRADAT
3. ILMU
4. HAYAT
5. SAMA'
6. BASHAR
7. KALAM

Hadath Besar:
Menghilangkan hadath besar dari sisi kerohanian ialah:
Memfanakan diri seluruhnya.
Apabila telah bersih suci daripada hadath besar ini barulah dikurniakan boleh 'MELIHAT ALLAH' dengan segala KEAGUNGAN-NYA dan KEMULIAN-NYA.
Bermandilah dengan Air Mutlak ini dengan niat:
• LAA FA'IL ILALLAH=
tiada yang berbuat melainkan Allah
• LAA HAYYA ILALLAH=
tiada yang hidup melainkan Allah
• LAA MAUJUDA ILALLAH=
tiada yang maujud melainkan Allah
"MAN ARAFA NAFSAHU, FAQAD ARAFA RABBAHU, FASADAL JASADU"=
(Siapa yang mengenal dirinya rata-rata, kenallah dia Tuhannya, siapa yang kenal Tuhannya, fanalah jasadnya),
sehingga basah kuyup seluruh dirimu dengan Air Mutlak itu oleh pentajallian AL-HAQ, dan dengan Air Mutlak itu jua dirimu terserap dalam Cinta-Nya yang mendarah-daging dalam seluruh tubuhmu-
"Ke mana engkau memandang, di situlah Wajah-Ku".

SHOLAT diambil daripada perkataan WASHLAT (artinya tersangat hampir).
Sholat daripada fahaman sufi maknanya PERTEMUAN atau lebih tepat lagi ialah PENYATUAN.
Manakala wudhu maknanya PERPISAHAN.
Solat digolongkan kepada DUA bagian:
1). SHOLAT SYARIAT
2). SHOLAT HAKIKAT (Da'im)

*Sholat Syariat:
Solat ini mempunyai tatacara dan hukum-hukum tertentu.
Kiblatnya mengarah kepada Ka’abah di dalam Masjidil Haram.
Tertakluk kepada lima waktu sehari semalam. Wajib dikerjakan dengan seluruh tubuh yang zahir.

*Sholat Hakikat:
Sholat Hakikat atau sholat Da'im adalah sholat yang berkekalan tidak putus dan tidak tertakluk kepada waktu dan tempat, tidak ada perbuatan, tidak ada bacaan.
Da'im adalah juga namanya Wustha artinya yang di tengah-tengah, maka ianya dilaksanakan hanya pada hati. Namun begitu,
Sholat Da'im atau Wustha ini tidak boleh dipisahkan dengan Sholat Syari'at.
Mengerjakan sholat syariat saja tanpa hakikatnya adalah pincang.
Dan begitu pula mengerjakan solat hakikat saja tanpa syariat adalah binasa. Justru itu, Solat Da'im ini harus disepadukan dengan Sholat Lahiriyah.

Intisari Solat Da'im | Wustha
*KIBLAT:
Tidak di Timur dan tidak pula di Barat. Ianya menghala dari tengah (Roh) menghadap ke Wajah Allah (SirulLah).
*BERDIRI:
Berdiri (mula) di Alam Mulki dalam takluknya ALIF.
Sebelum jatuhnya niat, ALIFitu WUJUD memakai TUJUH sifat Ma'ani:
WUJUD, HAYAT, ILMU, QUDRAT, IRADAT, SAMA', BASHAR dan KALAM.
*NIAT:
Maksudnya dari sisi kesufian:
melenyapkan diri dari diri.
Dalam takluk rahasianya ALIF yakni Titik Hati.
Tujuan niat ini adalah untuk memulangkan kesemua sifat amanah kepada AL-HAQ.
Beradanya niat ialah di antara Alam Mulki dan sempadan Alam Malakut....

TENTANG ALLAH (WAJIBUL WUJUD)

$
0
0
-WAJIBAL UJUD= YANG WAJIB ADA
Yang ada hanya ALLAH. Tiada yang lain. Yang lain tidak ada.
TAUHID ialah mengetahui satu, melihat satu dan menjadi satu.
Aku satu dan tiada sekutu denganKu.
Walaupun ada bertingkat-tingkat dari segi BADAN AKAL RUH SIRR NUR DZAT, hakikatnya bukanlah salah satu dari tingkat tingkat itu tetapi adalah DZAT itu sendiri.
hakikat MUHAMMAD ialah Kepala pancuran semua manifestasi.
Meskipun MUHAMMAD didalam badan, hakikatnya adalah hakikat seluruh Alam.
Keturunannya ialah :
- SELURUH ALAM
- WALI-WALI
- MALAIKAT-MALAIKAT
- KETURUNAN YANG LAHIR DARI JASADNYA

Ulama SYARIAT berpendapat WUJUD itu ada dua :
PERTAMA :
satu yang asal yakni ALLAH
KEDUA :
yang dijadikan atau baharu yakni yang dijadikan ALLAH dari tiada
Ulama Hakikat berpendapat :
benda-benda yang akan diwujudkan bukan dari tidak ada tetapi adalah dari A'YAN SABITAH (bentuk bentuk tetap dalam Ilmu Allah)
Yaitu dari WUJUD ALLAH
Perintah KUN hendaklah pada benda yang ada. Yang tidak ada tidak dapat menerima Perintah KUN itu.

Lain lain perbedaan Prinsip Ulama SYARIAT DAN Ulama HAKIKAT :
*Ulama SYARIAT mengatakan:
WUJUD Kejadian berbeda dengan WUJUD ALLAH.
*Para SUFI mengatakan:
Tiada perbedaan hanya Satu Jua Yaitu WUJUD MUTLAK ALLAH.
*Ulamak SYARIAT mengatakan:
bahwa kejadian sari ADOM.
*Para SUFI mengatakan:
Yang diperintah itu mestilah ada atau WUJUD untuk menerima perintah dan ini ialah A'YAN SABITAH .
Yang KETIGA :
ialah HU HU (Dia-Dia) dan KAANAHU (Seperti Dia)
*Ulama SYARIAT mengatakan:
dalam FANA' makhluk menjadi KAANAHU (seperti Dia) dan bukan HU HU (Dia-Dia)
*Ibnu Arabi menyatakan:
WUJUD tidak lebih dari SATU.
Yang sama itu menzahirkan kepada Diri-Nya dengan Diri-Nya seperti air menzahirkan dirinya dalam bentuk ais. Jadi tiada yang FANA' Ianya Hu Hu.
Yang lain tidak lebih dari hanya nama-nama dan benda-benda pada pikiran saja.
Hakikatnya Dia Yang Satu. Semua nama-nama adalah penzahiran daripada satu hakikat.
"Kadang-kadang hakikat itu lautan, kadang-kadang buih, kadang-kadang ombak, kadang-kadang ais kadang-kadang salji, kadang-kadang Allah, kadang-kadang makhluk."
Nama itu banyak .. yang dinamakan itu hanya Satu.
bentuk-bentuk adalah Diri-Nya sendiri pada zahirnya dan pada hakikatnya.
Semua benda-benda WUJUD karena WUJUD-Nya ALLAH.
Dengan sendirinya mereka itu TIDAK ADA. Huruf TIDAK ADA , yang ada ialah DAKWAT.
Yang TIDAK ADA ialah cerminnya WUJUD Mutlak
-MUMTANUL WUJUD-Ada Yang Negatif = Cermin.
-MUMKINUL WUJUD-Ada Yang Mungkin = Bayangnya.
-WAJIBUL WUJUD-Yang Pasti Ada = Orangnya.
*Ulama SYARIAT mengatakan:
WUJUD benda-benda (dunia) adalah Tambahan pada DZAT.
*Para SUFI mengatakan:
WUJUD MUTLAK ialah ALLAH.
Pembatasannya ialah Diri-Nya sendiri.

DZAT mengetahui Diri-Nya sendiri Dari segi mengetahui :
Dia Menjadi wajib. Pelaku tanpa kualiti, Pencipta Yang Berkuasa dll. Dari segi Diketahui :
Dia menjadi Yang Dilakukan. Yang diberi kualiti. Yang Dijadikan tanpa kuasa yaitu Hakikat Insan.
"DAN DIA BERSAMA KAMU DIMANA SAJA KAMU BERADA"
(Qs Al-Hadid:4)


URAIANNYA :
ALLAH ialah hakikat semuanya hakikat segala-galanya tiada yang kecuali.
Apabila ALLAH beserta dengan semua, Dia juga tanpa semua. Selagi kita WUJUD dalam pandangan kita, DIA TIADA NAMPAK dan apabila kita tidak WUJUD dalam pandangan kita DIALAH YANG KITA NAMPAK.
ALLAH menzahirkan Diri-Nya pada sesuatu benda yang dicari oleh seseorang itu. TAJALLI-NYA tidak terkira banyaknya.
Penyembahan Yang Terhad oleh Yang Terhad adalah Syirik.
CINTA ALLAH ialah KEMAHUAN UNTUK MANIFESTASI (penzahiran).
WUJUD adalah gerak dari KEADAAN YANG TERPENDAM (Kunza Mahfiyyan-Adom Idhafi)
kepada KEADAAN YANG TERNAMPAK.
Ini adalah Gerak Cinta. Tanpa Cinta ianya terpendam dalam Ilmu buat selama-lamanya.
WUJUD itu adalah hanya TAJALLI dan TAJALLI itu menjadi hakikat seseorang dalam TAJALLI.
Hakikat benda ialah DZAT ALLAH sendiri.
WUJUD diluar dan WUJUD didalam tidak berbeda.
Semuanya adalah Satu Diri Yang Sama itu jua yakni ALLAH.
Wallahualam.

RAHASIA-RAHASIA DIBALIK TABI'

$
0
0
NA'AT mengikuti (ta'bi) MAN'UT-Nya di dalam I'RAB-I'RAB, nashab dan khafadh-nya serta MA'RIFAT dan NAKIRAH-NYA.
seperti :
JA'AZAIDUN AL-'AQILU, RA'AITU ZAIDAN AL-AQILA, dan MARARTU BIZAIDIN AL-AQILI.
SIFAT adalah TABI' (yang mengikuti) pada DZAT yang di SIFATI.
keduanya tidak akan terpisah selamanya. dengan kata lain, SIFAT tidak akan terpisah dari DZAT yang DISIFAT. ketika SIFAT-SIFAT tampak secara nyata, maka nyata pula keberadaan DZAT bersamanya.
ketika DZAT sudah tersingkap maka tersingkap pula SIFAT-SIFATNYA.
saat itu terhapuslah keberadaan WUJUD ATSAR;
karena penampakan nyata AL-MUATSIR.
karena ATSAR tidak akan tampak nyata kecuali dengan lantaran SIFAT QUDRAT.
SIFAT QUDRAT tidak terpisah dari sang DZAT.
maka pahamilah, dan bila tidak mampu, menurutlah.

MENGENAL AL HAQ

$
0
0
dalam al-hikam disebutkan:


"BERBEDA JAUH, ANTARA ORANG YANG MENJADIKAN ALLAH SEBAGAI DALIL YANG MEMBUTUHKAN DALIL UNTUK MENGENAL-NYA.

ORANG YANG MENJADIKAN ALLAH SEBAGAI DALIL MENGENAL AL-HAQQ, SESUAI KAPASITAS KEDEKATANNYA DAN MENETAPKAN ADANYA SESUATU MENURUT WUJUD ASALNYA.

SEDANG MENCARI DALIL UNTUK MENEMUKANNYA, DISEBABKAN BELUM ADANYA PENCAPAIAN WUSHUL' KEPADANYA"


Kabar yang tampak karena pencapaiannya, dari unsur ALAM GHAIB hingga ALAM NYATA juga ada DUA macam :


1) MUFRAD (tunggal)

Yaitu: WUJUD-WUJUD yang tidak memiliki materi yang tersekat bentuk, seperti MALAIKAT dan JIN .

2) GHAIRU MUFRAD (tidak tunggal) ,

Yaitu: tersusun dari JASAD, DAGING, dan DARAH, ataupun WUJUD-WUJUD bermateri atomik yang tersentuh rasa indriawi.


DAN SEMUA ITU DARI ALLAH DAN MENUJU KEPADANYA.

HANYA DENGAN ALLAH LAH SEGALA PERTOLONGAN, DIALAH YANG MEMBERI PETUNJUK MENUJU JALAN YANG LURUS.

PENAMPAKAN ALAM

$
0
0
PENAMPAKAN ALAM INI, MENUNJUKKAN ADANYA YANG MAHA MAMPU, YANG MENAMPAKKAN-NYA DENGAN SIFAT QUDRAT-NYA NAMA SANG MAHA MAMPU MENUNJUKKAN KEKONSTANAN SIFAT QUDRAT BAGI-NYA.
DAN, ADANYA SIFAT QUDRAT MENUNJUKKAN ADANYA SANG DZAT DALAM PENYINGKAPAN ITU.
KARENA, SIFAT TIDAK TERPISAH DARI DZAT YANG DI SIFATI.
KETIKA SIFAT-SIFAT MENAMPAK BERARTI SANG DZAT MENAMPAK.
DAN, KETIKA SANG DZAT MENAMPAK, BERARTI SIFAT-SIFAT JUGA MENAMPAK.
DEMIKIANLAH MAKNA UCAPAN ULAMA YANG MENGATAKAN :
"DZAT MERUPAKAN ESENSI DARI SIFAT-SIFAT"
MAKSUDNYA:
KEDUANYA SALING MENUNJANG EKSISTENSI SATU SAMA LAIN, DALAM PENAMPAKAN DAN PENYINGKAPAN.
DALAM AL-HIKAM DISEBUTKAN:
"DENGAN KEWUJUDAN NYATA ATSAR-ATSARNYA, ALLAH MENUNJUKKAN NAMA-NAMANYA.
DENGAN ADANYA NAMA-NAMANYA, ALLAH MENUNJUKKAN KESTABILAN SIFAT-SIFATNYA.
DAN, DENGAN KESTABILAN SIFAT-SIFATNYA , ALLAH MENUNJUKKAN ADANYA DZATNYA."
BAGI PENEMPUH JALAN SPIRITUAL (salik), YANG TERSINGKAP PERTAMA KALI ADALAH NAMA-NAMA ALLAH, LALU NAIK SAMPAI MENYAKSIKAN SIFAT-SIFATNYA.
DI SANA, TERSINGKAPLAH BAGINYA KESEMPURNAAN DZAT-NYA.
SEDANG SESEORANG YANG TERDORONG DALAM ARUS KESADARAN TUHAN' (majdzuub),
MENGALAMI KEBALIKAN-NYA.
DEMIKIAN SETERUSNYA HINGGA AKHIR.

DIBALIK TANDA I'RAB NASHAB

$
0
0
I'RAB NASHAB nashab memiliki LIMA tanda,
Yaitu:
FATHAH, ALIF, KASRAH, YA, dan membuang NUN.
perjuangan hamba untuk tetap tegar dalam mengikuti perputaran arus TAKDIR dalam MAQOM RIDHO di cirikan oleh LIMA tanda,
Yaitu :
-PERTAMA. (fathah)
keterbukaan hatinya untuk mengetahui AL-HAQQ.
karena sungguh, orang yang mengenal AL-HAQQ akan ridho atas aturan hukum-hukumnya.
sedangkan orang yang tidak mengenal-nya akan membenci aturan hukum-hukumnya.
pernah di tanyakan kepada seoranag 'arif,
"apa yang anda senangi? "
jawabnya, "segala yang diputuskan allah "
yang lain mengatakan, "di waktu pagi, aku adalah orang yang tidak memiliki kebahagiaan, selain saat terjadinya posisi-posisi garis takdir."
dalam Al-hikam disebutkan:
"ORANG YANG CERDAS, DI PAGI HARI BERPIKIR TENTANG APA YANG AKAN DI LAKUKAN ALLAH MELALUI DIRINYA.
SEDANG ORANG YANG BODOH, DI PAGI HARI BERPIKIR TENTAN APA YANG AKAN DILAKUKAN DIRINYA SENDIRI."
-KEDUA. (Alif wahdah/ketauhidan)
dia tidak memperhatikan kepada selain ALLAH, dan tidak pula cenderung pada sesuatu yang lain. karena orang yang benar-benar ridho kepada ALLAH sebagai tuhan, dia tidak mengenal selain dia.
-KETIGA. (kasrah)
Yaitu: rendah hati dan diam, tenang di bawah arus perjalanan takdir-takdirnya. merasa hina dan membutuhkan nya
-KEEMPAT.
keyakinan sempurna dan ketenangan terbesar.
YA dalam hal ini menjadi isyarat dari AL-YAQIN.
-KELIMA.
membuang NUN AL-ANANIYYAH (keakuan, egoisme sentris)
untuk keluar dari MAQOM FANA' menuju MAQOM BAQA' murid yang FANA berkata: "HANYA KAU"
sementara dalam MAQOM BAQA' berkata: "HANYA DIA."

TIGA HAD DIDALAM TAKBIR

$
0
0
Tatkala seseorang itu mengangkat TAKBIR dengan lafas
"ALLAHU AKBAR" maka telah ada TIGA ilmu padanya Yaitu:
1). USULUDDIN
2). FEKAH
3). TASAWUF
Adapun had ilmu yang tiga itu ialah:
-USULUDDIN >
mengetahui yang wajib, mustahil dan harus
-FEKAH >
mengetahui segala rukun, syarat dan yang membatalkan
-TASAWUF >
mengetahui segala yang membatalkan amalan pahala seperti riak, taksud dll.

Manakah yang dinamakan SYARIAT, TAREKAT, HAKIKAT, dan MAKRIFAT di dalam sholat?.
-SYARIAT :
Adalah Tubuh Yaitu segala gerakan dan perbuatan yang dilakunkan.
-TAREKAT :
Adalah Hati Yaitu mengingatkan kerja-kerjanya satu persatu.
-HAKIKAT :
hanya kepada Allah saja.
-MAKRIFAT :
Adalah Rahasia seiring dengan Hakikat

Martabat orang sembahyang itu ada tiga:
1). MARTABAT SYARIAT
2). MARTACT SEMBAHYANG ORANG TAREKAT
3). SEMBAHYANG ORANG HAKIKAT
Rupa sembahyang orang SYARIAT dan hukumnya:
- Adapun sembahyang orang syariat itu, ialah orang yang memandang daripadanya kepada Allah serta suci daripada riak dan seumpamanya. Semata-mata karena harap dapat pahala dan takut akan azab. Diketahuinya akan segala syarat dan rukun serta yang membatalkan dia. Hukumnya orang ini syirik semata-mata. Bermula amal syariat tiada sekali-kali diterima amalnya walaupun sebesar bukit. Wallahualam.
Rupa sembahyang orang TAREKAT dan hukumnya:
- Adapun sembahyang orang tarikat itu, iktikatnya hadir Allah Taala pada hadapannya. Melihat akan segala perbuatan dan mendengar akan segala bacaannya. Maka terdorong ia kepada kusyuk kerana Allah Ta'ala hadir pada hadapannya. Suci daripada riak dan tiada harap akan pahala dan tiada takut akan siksa. Hanya memandang dirinya hamba. Mengerjakan yang disuruh dan meninggalkan yang ditegah. Orang ini hanya diterima amalnya daripada sekadar hadir hatinya kepada Allah Taala dalam sembahyang. Orang ini memandang daripada Allah kepadanya. Hukumnya syirik juga akan tetapi ada alas syiriknya.
Rupa sembahyang orang HAKIKAT dan hukumnya:
- Adapun sembahyang orang hakikat itu ialah orang yang tiada memandang bagi dirinya amal. Hanya memandang feel kelakuan Allah Taala yang berlakun pada dirinya yang ditakdirkan pada azali sebelum dijadikan dia. Yang dipandangnya ialah segala amalnya daripada Allah dengan Allah bagi Allah. Inilah orang yang lepas daripada syirik.
Inilah yang sebenarnya sembahyang. Jadi sembahyang yang dikehendaki di sini ialah sembahyang yang meliputi tubuh dan nyawa atau jasad dan roh.
Sekiranya seorang itu tiada nyawa, bukan manusia namanya dan sudah pasti tiada ia dapat beramal. Sedangkan, sebenarnya dia tiada dapat pandang yang beramal dan yang empunya amal. Karena dengan adanya roh baru jasad dapat beramal. Sedangkan roh itu Sifatullah atau Sirrullah dan roh itu tiada akan dapat beramal sekiranya tiada serta dengan Zatullah. Maka barulah benar yang beramal itu Sifat bagi Zat dan yang empunya amal itu adalah Zat. Oleh karena itulah sembahyang orang syariat dihukumkan syirik. Wallahualam.

Setelah nyata kezahiran kalimah tersebut, barulah didatangkan nyawa.
Maka bersuaralah Ia dengan nama kebesaran ZAT tuhannya:
"ALLAHU AKBAR".
Tetakala ini karamlah aku didalam kebesarannya.
Kemudian diikuti dengan TUJUH kesempurnaan TAKBIR Yaitu ;
"LA HAYYUN, LA ALIMUN, LA SAMIUN, LA QADIRUN, LA BASIRUN, LA MURIDUN, LA MUTAKALIMUN BILHAQI ILALLAH".
Maka bersuaralah Ia dengan nama kebesaran ZAT tuhannya- ALLAHU AKBAR". Mengeletarlah diri ini, karam didalam kebesarannya. Sungguh cantik dan indah bagi mereka yang mengetahui rahasia dan perbuatan sholat itu.
Segala-galanya tersirat disebalik firman Allah yang bermaksud:
"JIKA ENGKAU MENGASIHI ALLAH, IKUTILAH AKU.
NISCAYA ALLAH AKAN MENGASIHI DAN MENGAMPUNI DOSA-DOSAMU".

DUA PULUH TIGA SIRI SYARIAT TAREKAT HAKEKAT MAKRIFAT

$
0
0
SIRI SATU :
1). Dinamakan SYAREAT =
Menyembah Allah Ta'ala dengan perbuatan, mengerjakan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang oleh Rasulnya (Al-Quran dan Sunnah)
2). Dinamakan TAREKAT =
Menyembah Allah Ta'ala semata dengan ilmu dan amal yang diketahuinya.
3). Dinamakan HAKEKAT =
Memandang Allah Ta'ala dengan cahaya yang dipancarkan oleh Allah Ta'ala di Hati Sanubari yang dinamakan SIRULLAH
4). Dinamakan MAKRIFAT =
Meliputi seluruh tubuh yaitu HAKIKAT Allah : KUN, HU, DZAT.

SIRI DUA :
1). Adapun SYAREAT =
Menjadi tauladan dan tubuh bagi kita
2). Adapun TAREKAT =
Menjalankan kerja Syareat
3). Adapun HAKEKAT =
Menjadi kunci kita menghadap Allah
4). Adapun MAKRIFAT =
Melihat sesuatu tanpa hijab dinamakan juga AMAR NIZAM.

SIRI TIGA :
1). SYAREAT = Air di dalam tubuh kita, sebab itu kita bisa berkata-kata
2). TAREKAT = Angin di dalam diri kita, sebab itu kita bisa bernafas
3). HAKEKAT = Tanah di dalam tubuh kita, sebab itulah kita boleh tetap
4). MAKRIFAT = Api di dalam tubuh kita, sebab itulah kita boleh mengetahui lebih.

SIRI EMPAT :
1). Ilmu SYAREAT =
Dinamakan SIRULLAH, ibadahnya adalah NURUL HADI
2). Ilmu TAREKAT =
Dinamakan AYAN SABITAH, ibadahnya adalah SIRUL ASRAL
3). Ilmu HAKEKAT =
Dinamakan SIRR HAYAN, ibadahnya adalah SIRRUL IMAN
4). Ilmu MAKRIFAT =
dinamakan GAIBUL GUYUB, ibadahnya adalah SIRRUL ISLAM

SIRI LIMA :
1). SYAREAT = ZUHUD
2). TAREKAT = NUR
3). HAKEKAT = ILMU
4). MAKRIFAT = WUJUD

SIRI ENAM :
1). Ilmu SYAREAT = Dari Usuluddin
2). Ilmu TAREKAT = Dari Tasawuf
3). Ilmu HAKEKAT = Dari Tauhid
4). Ilmu MAKRIFAT = Dari Usul Muftahul Guyub

SIRI TUJUH :
1). SYAREAT = Daging, Darah, Tulang, Urat, yang dinamakan Manusia
2). TAREKAT = Tanah, Air, Api, Angin yang dinamakam Insan
3). HAKEKAT = Ujud, Ilmu, Nur, Syuhud yang dinamakan Syaiun (Muhammad)
4). MAKRIFAT = Dzat, Sifat, Af'al, Asma yang dinamakan Allah

SIRI DELAPAN :
1). Ibadah orang SYAREAT =
Mengerjakan segala Rukun Islam yang lima
2). Ibadah orang TAREKAT =
Mengerjakan SYAREAT + Taubat, Syukur, Tawakkal, Tahmid, Tawadha’, Harap, Ridha, Sabar, Ikhlas
3). Ibadah orang HAKEKAT =
SYAREAT + TAREKAT + Mengesakan AF'AL Allah,
mengesakan ASMA Allah,
Mengesakan SIFAT Allah dan
Mengesakana DZAT Allah.
4). Ibadah orang MAKRIFAT =
SYAREAT + TAREKAT + HAKEKAT + Mujahadah, Muraqabah, Muqaballah, Musyahadah, Tawajuh dan Tafakur

SIRI SEMBILAN :
1). Ikhlas orang-orang SYAREAT itu dinamakan Ikhlas Mubtadaq
2). Ikhlas orang-orang TAREKAT itu dinamakan ikhlas Mutawwasit
3). Ikhlas orang-orang HAKEKAT itu dinamakan ikhlas Muntaha
4). Ikhlas orang-orang MAKRIFAT juga dinamakan ikhlas Muntaha

SIRI SEPULUH :
1). Jalan SYAREAT = Jalan orang-orang Awam
2). Jalan TAREKAT = Jalan orang-orang Khas
3). Jalan HAKEKAT = Jalan orang-orang Khas ul Khas
4). Jalan MAKRIFAT =Jalan orang-orang Khawas

SIRI SEBELAS :
1). SYAREAT = AF'AL Allah
2). TAREKAT = ASMA Allah
3). HAKEKAT = SIFAT Allah
4). MAKRIFAT = DZAT Allah

SIRI DUA BELAS :
1). SYAREAT = Ilmu Yakin
2). TAREKAT = Ainul Yakin
3). HAKEKAT = Haqqul Yakin
4). MAKRIFAT = Akmal Yakin

SIRI TIGA BELAS :
1). SYAREAT = Dzahir
2). TAREKAT = Batin
3). HAKEKAT = Akhir
4). MAKRIFAT = Awal

SIRI EMPAT BELAS :
1). SYAREAT = Muhammad Dzahir
2). TAREKAT = Muhammad Batin
3). HAKEKAT = Muhammad Akhir
4). MAKRIFAT = Muhammad Awal

SIRI LIMA BELAS :
1). Cara zikir SYAREAT = Dengan Lidah
2). Cara zikir TAREKAT = Dengan Hati
3). Cara zikir HAKEKAT = Dengan Nyawa
4). Cara zikir MAKRIFAT = Dengan Rahasia

SIRI ENAM BELAS :
1). Pekerjaan SYAREAT =
Dikatakan oleh Lidah dan dikerjakan oleh Hati
2). Pekerjaan TAREKAT =
Hati yang mengerjakan baik atau jahat
3). Pekerjaan HAKEKAT =
Nyawa yang mengerjakan baik atau jahat
4). Pekerjaan MAKRIFAT =
Rahasia yang mengerjakan baik atau jahat

SIRI TUJUH BELAS :
1). Rumah SYAREAT = Lidah
2). Rumah TAREKAT = Hati
3). Rumah HAKEKAT = Budi
4). Rumah MAKRIFAT = Roh

SIRI DELAPAN BELAS :
1). Adab orang SYAREAT =
Orang-orang yang berdiri dengan tanda-tanda kenyataan
2). Adab orang TAREKAT =
Orang-orang yang berzikir tanpa tanda, hanya karunia Allah
3). Adab orang HAKEKAT =
Orang-orang yang haknya dan hak Allah
4). Adab orang MAKRIFAT =
Orang-orang yang mengetahui perkataan dan maqam

SIRI SEMBILAN BELAS :
1). Sembahyang orang SYAREAT =
Tubuhnya yang menyembah Allah
2). Sembahyang orang TAREKAT =
Hatinya yang menyembah Allah
3). Sembahyang orang HAKEKAT =
Nyawanya yang menyembah Allah
4). Sembahyang orang MAKRIFAT =
Wahadatul wujud yang menerima sembahnya, inilah sembahyang para Nabi, Wali Allah, Ahli sufi dan orang Kamil dan Mukamil

SIRI DUA PULUH :
1). Pintu SYAREAT = Mata
2). Pintu TAREKAT = Dua lubang hidungnya
3). Pintu HAKEKAT = Dua biji mata
4). Pintu MAKRIFAT = Di antara mata putih dan mata hitam

SIRI DUA PULUH SATU :
1). Martabat SYAREAT = Alam Roh
2). Martabat TAREKAT = Alam Malakut
3). Martabat HAKEKAT = Alam Jabarut
4). Martabat MAKRIFAT = Alam Lahut

SIRI DUA PULUH DUA
1). Tujuan SYAREAT = Agar Hatinya ada Nur
2). Tujuan TAREKAT = Agar Dirinya dan Nyawanya jadi mulia
3). Tujuan HAKEKAT = Agar dapat memisahkan antara Hak dan Batil
4). Tujuan MAKRIFAT = Agar dapat derajat Saddikin

SIRI DUA PULUH TIGA
1). SYAREAT = Ibarat buih
2). TAREKAT = Ibarat ombak
3). HAKEKAT = Ibarat laut
4). MAKRIFAT = Ibarat air
Viewing all 507 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>