Quantcast
Channel: Perjalanan Nafs (mencapai Jiwa yang tenang)
Viewing all 507 articles
Browse latest View live

SHALAT LIMA WAKTU BERASAL DARI HURUF : (ALIF, LAM, HA, MIM, DAL)

$
0
0
¤ ALIF = Subuh = Syahadat = Allah = Niat = Alif Ha Mati
¤ LAM = Zuhur = Sembahyang = Api = Berdiri = Allah
¤ HA = Asar = Puasa = Angin = Rukuk = Muhammad
¤ MIM = Magrib = Zakat = Air = Sujud = Adam
¤ DAL = Isa = Haji = Tanah = Duduk = Hawa
.

HAKEKAT SEMBAHYANG :
Berdiri menyaksikan diri sendiri, kita bersaksi dengan diri kita sendiri, bahwa tiada yang nyata pada diri kita…
hanya diri bathin (Allah) dan diri zahir kita (Muhammad) adalah yang membawa dan menanggung rahasia Allah SWT.
Hal ini terkandung dalam surat Al-Fatehah yaitu :
ALHAMDULILLAH
(Alif, Lam, Ha, Mim, Dal)
Kalimat Alhamdu ini diterima ketika Rasulullah Isra' dan Mi'raj dan mengambil pengertian akan hakekat manusia pertama yang diciptakan Allah SWT.
Yaitu : Adam AS. Tatkala Roh (diri bathin) Adam AS. Sampai ketahap dada, Adam AS pun bersin dan berkata Alhamdulillah artinya :
Segala Puji bagi Allah Apa yang di puji…. Adalah : zat (Allah) , Sifat (Muhammad), Asma' (Adam) dan Af'al (Manusia):
Jadi sembahyang itu bukan sekali-kali berarti :
Menyembah, tapi suatu istiadat penyaksian diri sendiri dan sesungguh-nya tiada diri kita itu adalah diri Allah semata.
Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung rahasia Allah SWT.
Dan tiada sesuatu pada diri kita hanya rahasia Allah semata serta.. tiada sesuatu yang kita punya :
kecuali Hak Allah semata. Sesuai dengan firman Allah :
INNA' ARADNAL AMANATA 'ALAS SAMAWATI WAL ARDI WAL JIBAL. FA ABAINA ANYAH MILNAHA WA'ASFAKNA MINHA WAHAMALAHAL INSANU.
Artinya :
"sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tapi mereka enggan menerimannya (memikulnya) karena merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya"
(Qs-Al'ahzab:72)
.
Dan karena firman Allah inilah kita mengucap :
"ASYAHADUALLA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH"
Yang berarti :
Kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita sendiri hanya Allah Semata dengan tubuh zahir kita sebagai tempat menanggung rahasia Allah dan akan menjaganya sampai dengan tanggal yang telah ditentukan. Manusia akan berguna disisi Allah jika ia dapat menjaga amanah Rahasia Allah dan berusaha mengenal dirinya sendiri.

KEABADIAN RASULULLAH DIDALAM DIRI

$
0
0
1). Nabi ADAM pangkatnya adalah KHALIFATULLAH
2). Nabi NUH pangkatnya adalah HABIBULLAH
3). Nabi IBRAHIM pangkatnya adalah KHALILLULLAH
4). Nabi MUSA pangkatnya adalah KALAMULLAH
5). Nabi ISA pangkatnya adalah RUHULLAH.
6). Nabi MUHAMMAD pangkatnya Muhammad Rasulullah Shalallahu a'alaihi wassalam, tapi sekarang sudah wafat semua sudah sirna, sudah tidak ada, jadi sekarang Allah Ta'ala, sudah tidak ada utusannya, semuanya sudah lestari, ini adalah suatu pemahaman yang keliru. Rasul tidak wafat, semuanya akan terus ada sampai hari kiamat, tidak akan berubah utusan Allah, sebab jika tidak ada yang di utus, tidak akan ada alam dunia, pastinya akan sepi, tidak ada pasti lebur yaitu kiamat, yang wafat adalah majajinya, yaitu wujud jasmani yang tidak ada bedanya dengan manusia lainnya, nyatanya adalah rupa jasmani . *MUHAMMAD MAJAJI :
Muhammad majaji adalah rupa jasmani ;
-MIM AWAL lafadz Muhammad menjadi KEPALA Adam
-HA lafadz Muhammad menjadi DADA Adam
-MIM AKHIR lafadz Muhammad menjadi PUSAR Adam
-DAL lafadz Muhammad menjadi KAKI Adam
sudah bukti menjadi MIM - HA - MIM - DAL
Hadistnya yang wafat, Rasul tidak wafat, hakikatnya masih berjalan atau Muhammad Af'al = pekerjaan, kumpul pada diri manusia, keenam Rasul "bergulung" di dalam hidup, hidup adanya pasti, sifatnya ada pada diri manusia di alam dunia.
*MUHAMMAD HAQ :
Adalah DZAT SIFAT Maha Agung, rupanya terang benderang yaitu samudra hidup, bibit nyawa semuanya, itulah barangnya dari DZAT SIFAT, sinarnya menjadi cahaya empat rupa disebut Muhammad Hakiki
*MUHAMMAD HAKIKI :
-NARUN sifat cahaya MERAH menjadi huruf MIM AWAL
-HAWAUN sifat cahaya KUNING menjadi huruf HA
-MA'UN sifat cahaya PUTIH menjadi huruf MIM AKHIR
-TUROBUN sifat cahaya HITAM menjadi huruf DAL
Ke empat cahaya menjadi lafadz muhammad.

*MUHAMMAD HARID :
Nyatanya, yaitu RASA pribadi, yaitu RASA JASMANI sifatnya pasti.
Nabi Muhammad Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, yang berada di Madinah disebut Muhammad pangkat. Pangkat Nabi Rasulullah, di utus oleh Yang Maha Suci, untuk membawa Rukun Agama yaitu Syariat Tharekat Hakikat dan Ma'rifat, agar manusia selamat Dunia dan Akhirat, dan supaya tahu dan percaya adanya Allah Ta'ala. Sebab hanya Nabi Muhammad Salallahu 'alaihi wassalam yang di beri Ma'rifat kepada Allah , kepada Dzat Sifat Maha Agung, karena mengalami MI’RAJ/MA'RIFAT DZAT, selain Rasul, tidak ada yang kebagian Ma'rifat, umatnya begitu juga, hanya Baginda Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wassalam saja kepada umat-umatnya.
Pada waktu Baginda Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam masih hidup di Mekkah, ilmu ini tidak digelar kepada umat-umat semuanya, dikerjakannya di Gua Hira disebut Jabbal Iqro, ilmu ini hanya ditibankan kepada para sahabat terutama Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhahu, supaya bisa turun temurun kepada anaknya Imam Sayyidina Hassan wal Husain dan terus kepada Wali Rasul Syekh Abdul Qadir Jailani bin Hassan wal Husain bin Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhahu (Mekkah) dan akhirnya sampai kepada Syekh Syarif Hidayatullah Rahimakumullah dan ke Wali (sembilan) di Cirebon.
1). Nabi Muhammad SAW (Gudang/Khazanah Ilmu) LUGHOWI dan NABAWI
2). Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhum
3). Sayyidina Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhum
4). Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhum
5). Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu (Pintu Ilmu) Karamallohu Wajhahu = Tidak pernah melihat kemaluannya sendiri.
6). Imam Sayyidina Hassan bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu.
7). Imam Sayyidina Hussain bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu.
8). Syekh Abdul Qadir Jailani bin Hasan wal Husain bin Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallohu Wajhahu (Mekkah)
Syekh = Sah
Abdul = Abdinya Allah
Qodir = Qudrat dan Iradat
Jailani = Dzat Sifat
9). Syekh Syarif Hidayatullah Rahimakumullah (Wali sembilan)

BUKTI HAKIKATNYA NABI DI DIRI MANUSIA

$
0
0
1).
Nabi ADAM KHALIFATULLAH,adalah wakil Allah Ta'ala, wakil untuk menurunkan bibit semua manusia, asal-nya dari Adam dan Hawa adalah pasti, nyata-nya Adam yaitu di badan, sekujur tubuh dari atas kepala sampai telapak kaki itulah wujud nyata-nya Adam, Iradat-nya Yang Maha Agung, untuk menurunkan manusia, sebab tidak salah lagi, membuat manusia oleh manusia, membuat hewan pasti oleh hewan, itulah Allah Maha Kuasa, Iradat-nya Maha Agung, hanya satu kali membuat, tetapi cukup untuk semua.
2).
Nabi NUH HABIBULLAH, hakikat-nya adalah PENDENGARAN
3.
Nabi IBRAHIM KHALILLULLAH, hakikat-nya adalah PENGLIHATAN
4).
Nabi MUSA KALAMULLAH, hakikat-nya adalah PERKATAAN
5).
Nabi ISA RUHULLAH, hakikat-nya adalah PENCIUMAN
6).
Nabi MUHAMMAD RASULULLAH, hakikat-nya adalah RASA pada wujud manusia, penghulu Rasul semua-nya, bukti-nya adalah mendengar, melihat, mencium dan melihat, semua-nya masuk ke dalam rasa biarpun wujud yang nanggung, tetap bisa berdiri dan bergerak. Rasa menjadi kuat karena ada yang menguatkan, nyatanya ada hidup yang meliputi rasa,
RASA meliputi lagi kepada WUJUD,
WUJUD meliputi keinginan (NAFSU) yang empat rupa ;
1. Nafsu Amarah
2. Nafsu Sufiyah/Sawiyah
3. Nafsu Lawammah
4. Nafsu Muthmainah
Nabi Muhammad SAW sebelum diangkat menjadi Rasul telah berulang kali melakukan Muraqabah, Mujahadah, Muhasabah, Tahannust dan Khalwat, untuk mengasingkan diri dan mencari ketenangan jiwa, di utus ke muka bumi untuk menyempurnakan akhlak baathin manusia, membersihkan berhala yang ada di dada, yang pada waktu itu masyarakat jahiliyah sangat mengagungkan syair.
Proses Muraqabah, Mujahadah, Munasabah, Muhasabah, Tahannust dan Khalwat ini disebut THAREKAT-MA'RIFAT.
-Tharekat adalah saat Baginda Muhammad SAW berjuang untuk menegakkan Agama Allah.
-Ma'rifat adalah bertemu dan mencairnya kebenaran yang hakiki:
yang disimbolkan saat Baginda Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dari Malaikat Jibril melalui Akal, wahyu tersirat (KALAM QODIM) di sampaikan oleh Malaikat Jibril :
" Iqro! Iqro! Iqro! ".
"IQRO KITAB BAQO KAFA BINAFSIKA AL'YAUMA ALAIKA HASBI " :
(Bacalah kitab yang kekal yang berada di dalam diri kalian sendiri, jagat Shagir dan jagat Khabir)
terjadi dialog di Qolbu.
Nabi Muhammad SAW = Lughowi dan Nabawi menjadi Qur'an.
Hakikat yaitu beliau mencoba untuk merenungkan berbagai perintah untuk IQRA, (bukan seperti Guru dan murid di kelas, dan jangan di kira-kira oleh hati dan pikir, sebuah sosok makhluk dengan sayap di punggung)
|
Makna sayap Malaikat Jibril alaihissalam ;
-separuh menutupi Bumi = RAHMAT
-separuh menutupi Akhirat = MAGHFIRAH
Umat yang pada waktu itu hidup pada jaman Nabi, hanya dengan ittiba kepada Nabi, menurut kepada apa yang di ajarkan Baginda Nabi, di jamin pasti selamat, tidak perlu menjalani Tharekat Ma'rifat seperti halnya Nabi yang shalat sampai mengakibatkan bengkak kakinya, melalui Syariat shalat ketika Isra Mi'raj inilah Baginda Nabi Muhammad SAW melakukan puncak pendakian tertinggi, hanya untuk menyelamatkan umat akhir jaman...
Ilmu ini tidak di tibankan kepada umat pada jaman waktu itu karena kurang perlunya, pada waktu itu yang masuk Islam begitu mudah, dengan melihat dan bertemu Baginda Nabi Muhammad SAW, serta hatinya percaya bahwa beliau utusannya Allah Ta'ala dan melakoni perintahnya, maka pada waktu itu semua manusia menjadi Islam (selamat)
Jadi sekarang juga haq-nya Islam adalah yang sudah ma'rifat (melihat) Baginda Nabi Muhammad SAW sambil dituruti perintahnya itulah Islam, hanya saja melihat itu bukan kepada syariat-nya (Majajinya) tapi kepada hakikat-nya yaitu Jauhar Awwal Rasulullah, cahaya pertama yang di buat oleh Maha Suci yaitu sifatnya Allah Ta'ala atau sifat Qudrat (Kuasa) Maha Kuasa yang membuat Ruh semuanya.
Ilmu Hadist, Ilmu Tauhid, Ilmu Fiqih, Ushul Fiqih, Nahwu Sorof dan ilmu lainnya yang sewaktu jaman Nabi tidak ada, dan sekarang ilmu itu menjadi ada, adalah karena berkat jasa para Ulama sejati hingga akhirnya umat Nabi di beri kemudahan dalam mempelajari Al-Qur'an dan Hadist.
Ulama terbagi Tiga :
1.
Ulama Su' : Ulama jahat, mempunyai sifat Dajjal, merusak Islam dari dalam. (Ahlul Dhohir)
2.
Ulama Palsu : Ahlul Dhohir
"Menjual akhirat demi dunia"
3.
Ulama Sejati : Ulama pewaris Ruh para Nabi (Ahlul Bathin)
"Menjual dunia demi akhirat"
Warisan Baginda Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam adalah :
WAKTU - FARDHU - ILMU

ALHAMDU DAN MAKNA SYAHADAT

$
0
0
ALIF:
Hakekat niat = Subuh = Syahadat = Rahasia = Nabi Adam = Innashalati = QULHUAWALLAHU AHAD.
LAM:
Hakekat berdiri = Dzohor = Sholat = Dzat = Nabi Ibrahim = Wanusuki = ALLAHUSSAMAD.
HA:
Hakekat ruku = Ashar = Puasa = Sifat = Nabi Nuh = Wamahyaaya = LAMYALID WALAM YUULAD.
MIM:
Hakekat sujud = Magrib = Zakat = Asma = Nabi Musa = Wamamaati = WALAMYAQULLAHU.
DAL:
Hakekat duduk antara dua sujud = Isa = Haji =Af’al = Nabi Isa = lillahi rabbil alamin = QUFUAN AHAD.

ALHAMDU:
Nur Muhammad = Sumber segala kejadian Alam ini.

Telah diisyaratkan dalam Al-Quran dengan kata "NURUN ALA NURIN":
(Nur yang hidup dan menghidupkan)
Maksudnya : Nur yang di Agungkan dan dibesarkan di Alam semesta ini, yang hidup dan maujud pada tiap-tiap yang hidup dan yang ujud di Alam semesta.
Inilah Kebesaran Hakekat Muhammad yang sebenar-benarnya, yang dipuji dengan kalimah "ALHAMDU"

ALHAMDU:
Kesempurnaan tajalli NUR MUHAMMAD

**Tajjalinya dalam diri yang Batin adalah :
-ALIF:
Al Haq = Ke-Esa-an = Kebesaran Nur Muhammad, tajjalinya = Roh bagi kita.
-LAM:
Latifun = Kesempurnaan Nur Muhammad, tajallinya = Nafas bagi kita, -HA:
Hamidun = Kesempurnaan Berkat Nur Muhammad, tajallinya = Hati, Akal, Nafsu Penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa bagi kita.
-MIM:
Majidun = Kesempurnaan Safa'at Nur Muhammad, tajallinya = Iman, Islam, Ilmu, Hikmah bagi kita.
-DAL:
Darussalam = Kesempurnaan Nikmat Nur Muhammad, tajallinya = Kulit, Bulu, Daging, Urat, Tulang, Otak, Sumsum bagi kita.
**Tajallinya pada diri yang Dzahir adalah :
-ALIF:
kepala bagi kita,
-LAM:
dua tangan bagi kita,
-HA:
badan bagi kita,
-MIM:
pinggang bagi kita
-DAL:
dua kaki bagi kita.

Yang di-Esa-kan dengan ASYAHADU = ALHAMDU yaitu :
-ALIF:
Al-Haq = "Yang di-Esa-kan dan yang dibesarkan di sekalian Alam semesta".
-SYIN:
Syuhudul Haq = "Yang diakui bersifat Ketuhanan dengan sebenar benarnya".
-HA:
Hadiyan Muhdiyan ilal Haq = "Yang menjadi petunjuk kepada jalan/Agama yang Haq".
-DAL:
Daiyan ilal Haq = "Yang selalu memberi Peringatan kepada jalan/Agama yang Haq".

ALHAMDU:
"Alhayyaatu Muhammadu" = kesempurnaan tajjalli Nur Muhammad.

Bahwa :
ADAM = Nama Syariat = Nama Hakekat = Nama kebesaran bagi kesempurnaan tajjali Nur Muhammad, MUHAMMAD = Nama ke-Esa-an yang menghimpun nama Adam + nama Allah
Bahwa :
(Adam daminnya HU) =
(Muhammad daminnya HU) =
(Allah daminnya HU)
Sedangkan, HU makna Syariat: Dia seorang laki-laki
makna Hakekat: Esa = Tiada terbilang- bilang
Isyarat HU dalam Al-Quran :
-"HUWAL HAYYUN QAYYUM"=
yang HAYYUN awal, dan tidak ada permulaan-nya.
-"HUWAL ALIYYIL ADZIM"=
yang bersifat dengan sifat-sifat kesempurnaan lagi maha besar.
-"HUWAL RAHMANUR RAHIM"=
yang bersifat rahman dan rahim. -"HUWAL RABBUL ARSYIL KARIM"=
yang memiliki Arasy yang maha mulia,
(ARASY = Nama kemuliaan diri Nabi kita yang sebenar benarnya = Nama majazi bagi sesuatu tempat = Suatu alam gaib yang dimuliakan)
Bahwa :
Yang bernama ABDULLAH itu adalah Nabi kita yang bernama MUHAMMAD itu sendiri.
Abdullah = Muhamad = Penghulu sekalian Alam

Semuanya nama-nama yang mulia, dilangit dan dibumi itu adalah nama-nama kemuliaan dan kesempurnaan dari tajalli NUR MUHAMMADitu sendiri, dan menjadi nama majazi pada tiap tiap wujud yang dimuliakan pada alam ini.
IsyaratNya dalam Al Qur'an :
-"WAHUALLAZI LAHU FIISAMAAWATI WAFIL ARDHI ILLAHU"
(Dan Dialah yang sebenar benarnya memiliki sifat sifat Ketuhanan yakni sifat kesempurnaan yang ada dilangit dan sifat kesempurnaan yang ada di bumi)

"Lahul Asma'ul Husna"
"Hanyalah Dia yang sebenar benarnya memiliki nama nama yang mulia dan yang terpuji yang telah maujud pada semesta alam ini".
Bahwa :
"Hakekat kebesaran Nur Muhammad itu meng-himpun-kan empat jenis alam, yaitu :
1). Alam HASUT= "Alam yang terhampar di langit dan bumi dan segala isinya".
(Maksudnya :Hasut pada diri kita= Anggota jasad, Kulit, Daging, Otak, Sumsum, Urat, Tulang)
2). Alam MALAKUT= "Alam gaib bagi malaikat-malaikat"
(Maksudnya : Malakut pada diri kita= Hati, Akal, Nafas, Nafsu, Penglihatan, Pendengaran, Penciuman, Perasa dan sebagainya)
3). Alam JABARUT= "Alam gaib bagi Arasy, Kursi,Lauhul Mahfudz,Surga, Neraka"
(Maksudnya : Jabarut pada diri kita= Roh, Ilmu, Hikmah, Fadilat, Hasanah yaitu segala sifat yang mulia dan terpuji)
4). Alam LAHUT = "Alam gaibul gaib kebesaran Nur Muhammad"
(Maksudnya : Lahut pada diri kita= Batin tempat Rahasia, Iman, Islam, Tauhid dan Makrifat)
(Maksudnya lagi : empat Alam diatas= Wujud kesempurnaan tajalli Nur Muhammad = terhimpun kepada kebenaran wujud diri Rasulullah yang bernama Insanul Kamil)
Hal ini menjadi berkah dan "FAIDURRABBANI" yakni kelebihan bagi tiap tiap mukmin yang ahli tahkik, bahwa mereka itu adalah "WADA SYATUL AMBIYA" yakni mewarisi kebenaran batin nabi nabi dan rasul rasul dan mukmin yang tahkik itulah yang dinamakan Aulia Allah, namun kebanyakan mukmin itu tidak mengetahui bahwa dirinya adalah Aulia yang sebenarnya.
bahwa :
Muhammad itu ada dua rupa atau dua makna :
1). Muhammad yang bermakna Qadim Azali= diri Muhammad yang pertama, yang tidak kenal mati selama lamanya.
(Maksudnya : Muhammad diri yang pertama = yang awal Nafas + yang akhir Salbiah + yang dzahir Ma'ani + yang batin Ma’nawiyah)
2). Muhammad yang bermakna Muhammad Bin Abdullah= Insanul Kamil yang mengenal mati.
(Maksudnya : Muhammad diri yang kedua = yang bersifat manusia biasa, yang berlaku padanya
"SUNNATU INSANIAH" yaitu "KULLU NAFSIN ZAIKATUL MAUT" namun jasad Nabi kita adalak Qadim Idhofi = tiada rusak, selama-lamanya di kandung bumi)
"INNALLAHA AZZA WAJALLA HARRAMA ALAL ARDHI AIYA KULLA AZSADAL AMBIYA"
("Bahwasanya Allah Ta'ala yang maha tinggi telah mengharamkan akan bumimenghancurkan jasad para nabi nabi")

Ingat hal dibawah ini baik-baik :
Agar pemahaman ini tidak sama seperti pemahaman yang ada pada paham-paham yang lain diluar ini, maka perlu kita tetapkan dahulu paham kita sebagai berikut :
1). Bahwa Nabi kita Muhammad, yang Muhammad itu adalah manusia biasa seperti kita, hanyalah dilebihkan Ia dengan derajat ke-Rasul-an.
2). Bahwa tiap-tiap manusia itu sendiri, baik pada hukum aqli maupun hukum naqli, mempunyai dua macam diri
-yakni Diri pertama = Diri Hakiki = Rohani,
-dan Diri kedua = Diri Majazi = Jasmani,Dan diri yang kedua atau diri jasmani itulah kemuliaan bagi Rasulullah maka dinamakan Insanul Kamil.
3). Bahwa diri Hakiki yang bermakna Rohani itulah yang bernama Muhammad. Dialah yang Qadim Azali, Qadim Izzati, Qadim Hakiki, itulah makna yang dirahasiakan yang menjadi ke-Esa-an segala sifat kesempurnaan yang 99.
Jalannya kebesaran wujud Roh Nabi kita itulah yang diisyaratkan oleh kalimah "HUALLAH" jadi makna Muhammad itu Tahkiknya adalah "AINUL HAYYAT" yakni wujud sifat yang hidup dan yang menghidupkan.
Maka itu juga yang diisyaratkan dengan kalimah LAA ILLAHA ILLALLAH" dan yang dibesarkan dengan kalimah "ALLAHU AKBAR" dan yang dipuji dengan kalimah "SUBHANALLAH WALHAMDULILLAH" dan sebagainya lagi Itu juga yang dipuji dengan "ALHAQ QULHAQ" oleh seluruh malaikat-malaikat Mukarrabin.
4). Bahwa diri Majazi yang bermakna Jasmani itulah yang bernama Insanul Kamil.
Muhammad majazi = Muhammad yang kedua yang menempuh Al-Maut namun jasad Nabi itu adalah Qadim Idhofi.
Jasad Nabi kita itulah diisyaratkan oleh ayat Al-Quran:
"BARAKALLAHU FII WUJUDIL KARIM"
artinya: "Maha sempurnalah sifat Allah pada kedzahiran wujud yang sebaik baik rupa kejadian itu".
Hadist Qudsi:
"DZAHIRU RABBI WAL BATINU ABDI"=
Kedzahiran sifat kesempurnaan Allah itu adalah maujud pada hakekat kesempurnaan seorang hamba yang bernama Muhammad Rasulullah itu. =
maujud dengan rupa Insanul Kamil, maka rupa wujud Insanul Kamil itulah yang diisyaratkan oleh Al-Quran dengan "AMFUSAKUM" : "Wujud Diri Kamu Sendiri".
"WAFI AMFUSAKUM AFALAA TUBSIRUN":
"Dan yang diri kami berupa wujud insan itu apakah tidak kamu pikirkan". = yang menjadi diri hakiki atau diri pertama pada insan itu.

Pada hakekatnya "diri kedua" adalah kebenaran dan kesempurnaan Roh Nabi kita yang bernama Muhammad itu semata mata,
(Maksudnya : Diri kedua = Insan yang kedua = Rupa Muhammad yang nyata = yang Nasut = Kebenaran Roh Nabi kita yang bernama Muhammad yang diisyaratkan oleh Al-Quran)
"ALLAHU NURUSSMA WATIWAL ARDHI"= Kebenaran Nur Allah itu ialah Maujud di langit dan dibumi.
"NURUN 'ALA NURIN"= Nur yang hidup dan yang menghidupkan atas tiap tiap wujud yang hidup pada alam ini,

Isyarat perkataan empat sahabat Rasulullah :
^Saidina Abu Bakar Siddik r.a:
(Tidak aku lihat pada wujud sesuatu dan hanyalah aku lihat kebenaran Allah semata mata dahulu-nya)
^Umar bin Khattab r.a :
(Tidak aku lihat pada wujud sesuatu dan hanyalah aku lihat kebenaran Allah Ta'ala semata-mata kemudian-nya)
^Usman bin Affan r.a :
(Tidak aku lihat pada wujud sesuatuhanyalahaku lihat kebesaran Allah Ta'ala semata-mata beserta-nya)
^Ali bin Abi Talib r.a :
(Tidak Aku lihat pada wujud sesuatu hanyalah aku lihat kebesaran Allah Ta'ala semata-mata MAUJUD pada-nya).

Itulah isyarat-isyarat ayat Al Qur'an.
"WAKULLI HAMDULILLAH SAYURIKUM AAYAATIHI FAAKHIRU NAHA"
artinya:
"Dan ucapkanlah puji bagi Allah karena sangat nampak bagi kamu pada wujud diri kami itu sendiri, akan tanda tanda kebesaran Allah Ta'ala, supaya kamu dapat mengenalnya"
Sabda Nabi Muhammad SAW :
"MAMTALABAL MAULA BIKHAIRI NAFSIHI FAKADDALLA DALALAM BAIDA"
"Barang siapa mengenal Allah Ta'ala diluar dari pada mengenal hakikat dirinya sendiri., maka sesungguhnya adalah ia sesat yang bersangat sesat. Karena hakekat diri yang sebenarnya, baik rohani dan jasmani tidak lain adalah wujud kesempurnaan tajalli NUR MUHAMMAD itu semata-mata. Maka apa-apa nama segala yang maujud pada alam ini, baik pada alam yang nyata dan alam yang gaib adalah semuanya nama majazi bagi kesempurnaan tajalli NUR MUHAMMAD.

Adapun makna Syahadat itu adalah :
-"ASYHADUALLA ILAHA ILLALLAH"
(Naik saksi aku bahwasanya Rohku dan Jasadku tidak lain, melainkan wujud kesempurnaan tajalli NUR MUHAMMAD semata-mata).
-"WA ASYHADUANNA MUHAMMADARRASULULLAH"
(Dan naik saksi Aku bahwa hanya MUHAMMAD RASULULLAH itu tiada lain, melainkan wujud kebenaran tajalli NUR MUHAMMAD yang sebenar benarnya).
Maka kesempurnaan Musyahadah, Murakabah, dan Musyafahah, yakni ke-Esa-an pada diri yaitu pada keluar masuknya Nafas..
Tidak ada lagi "LAA"
Tetapi hanya "ILLAHA"
Tidak lain Nafsi "ILLAHU"
Melainkan wujud kebesaran NUR MUHAMMAD semata mata.

NYATAKAN RAHASIA DIRIMU KETIKA SEMBAHYANG

$
0
0
nyatakan RAHASIA-mu yang ada pada pada diri-mu yang di jadikan dari Allah Ta'ala,
nyatakan, agar dirimu tidak durhaka kepada Rasulullah SAW,
Jika belum dapat kamu nyatakan… Maka kerjakan kewajibanmu atas sholat yang Lima waktu.

Pengertian Sholat yang Lima waktu itu adalah untuk menghimpun dirimu menjadi sempurna, dengan kalimat "ALHAMDU" yaitu :
-ALIF = Subuh dua rakaat karena Dzat dan Sifat atau Ruh dan Jasad, Nyawa kita pada Sulbi.
-LAM = Dzuhur empat rakaat karena dua telinga dan dua mata, Nyawa kita pada pusat.
-HA = Ashar empat rakaat karena dua tangan dan dua kaki Nyawa kita pada hati.
-MIM = Magrib tiga rakaat karena dua lubang hidung dan satu mulut, Nyawa pada jantung.
-DAL = Isya empat rakaat karena darah, daging, urat, tulang, Nyawa kita pada otak.
Sholatlah dalam nama "AHMAD" yaitu:
-ALIF=
Berdiri betul dengan sedikit tercondong kedepan kiri dan terlihat dari ujung hidung kedua ujung jari ibu kaki, itulah namanya berdiri betul, yakni bersamaan berdirinya Alif Allah.
-HA=
Ruku dengan condong tunduk kehadapan bukan juga lurus, menyatakan HU, itulah namanya ruku bersamaan ter-ruku-nya Lam Allah, sedangkan I'tidal mengandung Lam rahasia.
-MIM=
Sujud dengan tersungkur HU, dahi atas bukan dahi didapakkan, itulah namanya sujud bersamaan tersujud Lam Allah.
-DAL=
Duduk dengan dua tangan, sikunya terbuka sedikit pada badan, tubuh agak condong sedikit ke depan dan kepala tertunduk sedikit HU, itulah namanya duduk bersamaan terduduknya HA Allah.
Tentukan KIBLAT mu :
-TUBUH = menghadap kepada Baitullah, semata-mata syareatnya,
-HATI= berhadap kepada Rasulullah, yakni tarekatnya.
-NYAWA= berhadap kepada Arsy, yakni kepada Muhammad Batin, hakekatnya.
-SIR= berhadap kepada Allah SWT, itulah Makrifatnya.

MENGENAL RASUL

$
0
0
AJSAM = badan-Alam Ajsam ialah alam kebendaan ini.
AMTHAL = misalan misalan
ARIF = orang yang mempunyai makrifat ( pengenalan )
ARWAH = ruh-ruh ( plural for ruh )
ASYGHAL = ( singular = Syaghal )

Latihan Sufi, misalnya duduk dengan cara tertentu, tarik nafas dengan LA ILAHA dan diarahkan kepada Hati dengan ILLALLAH dan lain lain.
Allah memudahkan kita untuk mengenali Sifat Asma dan Af'alNya karena Allah menghuraikannya didalam Al-Quran.
Allah juga berfirman bahwa cara termudah untuk mengenali-nya ialah dengan melihat dan mengenali RAHSIA-NYA yaitu DIRI KITA sendiri.
Nabi pula bersabda :
"Sesiapa yang mengenali dirinya pasti mengenal Tuhannya".
Ini adalah karena Allah telah mengistiharkan bahwa makhluk yang paling sempurna yang telah dicipta-Nya ialah manusia itu sendiri.
Maksudnya kita sebagai manusia lebih sempurna daripada Malaikat apatah lagi Iblis yang berasal dari malikat itu.
Jadi kenapakah kita tidak mengakui akan kebenaran Kalam Allah dan kebenaran Sabda Nabi kita dan memilih untuk percaya pula kepada kata kata ulamak zaman ini yang mengatakan Ilmu Mengenal Diri itu sesat dan menyesatkan.
Tanpa mengkaji dan berfikir orang memilih untuk mengikut saja.
Soal MENGENAL DIRI SENDIRI bukanlah soal yang mudah dan boleh dipermudahkan.
Apakah yang dikatakan sebagai DIRI itu ? Adakah ianya jasad kita atau nyawa kita atau kedua-duanya sekali atau DIRI itu perkara lain yang tiada kaitan dengan jasmani atau nyawa kita ? ASAS ILMU HAKIKAT IALAH SIFAT DUA PULUH
Dalam kebingungan ini , disini dikatakan bahwa asas utama untuk mengenal apakah yang dikatakan DIRI itu ialah mendalami Sifat DUA PULUH Yang Wajib bagi Allah dan meneliti kaitan atau hubungan Sifat DUA PULUH ini dengan yang dikatakan DIRI kita itu.
Sifat DUA PULUH ialah Sifat-Sifat Allah yang wajib kita tahu dan faham.
Sementara itu jangan pula kita beranggapan bahwa Sifat-Sifat Allah itu cuma ada dua puluh saja.
Mahasuci Allah dari kekurangan itu sedangkan kita manusia diciptaNya melebihi dua puluh sifat.
Mengikut Ibnu Arabi tiap tiap satu objek adalah Sifat Sifat Allah.
Yang demikian Sifat Sifat Allah itu tidak terkira banyaknya.
Orang orang yang mengkaji Sifat dua puluh dan berupaya mangaitkan Sifat Sifat itu dengan dirinya akan mudah Mengenal Allah dan RasulNya dan memahami apa yang dikatakan DIRInya itu.
Seterusnya dia memahami akan Firman Allah melalui Hadith Qudsi yang manyatakan bahwa manusia itu adalah Rahsia Allah dan Allah sendirilah yang menjadi RahsiaNya.

MENGENAL RASUL
Disini dikatakan bahwa yang dikatakan DIRI SENDIRI itulah RASUL atau PENYAMPAI yang diamanahkan oleh Allah.
Rasul ini wujud bersama kita setiap detik dan ketika selagi kita masih bernafas.
Dialah yang dikatakan RAHSIANYA DAN AMANAHNYA.
Tugas Rasul ialah menyampaikan amanah yaitu Hak Allah kepada yang diamanahkan kepada Rasul itu dan tugas yang menerima amanah pula ialah memulangkan amanah (yang dikatakan hak allah itu)
kepada Yang Empunya Amanah yaitu Zat Wajibul Wujud itu sendiri. Mengenal Rasul adalah lebih mudah berbanding Mengenal Allah. Ini adalah kerana Rasul itu manusia. Perbezaan Rasul dengan manusia biasa ialah Rasul itu terpelihara sifatnya oleh Allah yaitu dijamin bersifat SIDDIQ/TABLIQ / AMANAH dan FATONAH. Namun begitu Rasul Zahir yang terakhir telah wafat.
Pada hakikatnya tiada saorang pun manusia yang ada didunia sekarang ini berupaya menggambarkan manusia yang bernama Muhammad bin Abdullah itu dengan tepat. Yang demikian apa yang perlu kita kenal sekarang ini ialah RASUL DIRI KITA SENDIRI yang oleh Arif dirujuk sebagai Muhammad Mustaffa Rasul Allah. Rasul ini juga disebut sebgai RASUL BATIN dan disebut juga sebagai RUH atau NYAWA.

JALAN PULANG
ATHAR = kesan
ASMA-i-ILAHI = nama nama Allah
ASMA-i-KIYANI = makhluk (yang dijadikan)
ASMA-i-THUBUTI = nama nama dengan yang dinamakan menunjukkan sifat sifat yang positif saperti berkuasa , mengetahui dan sebagainya
ASMA-i-SALABI = nama nama yang menunjukkan kekurangan sifat sifat saperti suci , kudus dan sebagainya.
Sementara itu adalah jelas kepada kita akan betapa pentingnya mempelajari Ilmu Usul bila kita sudah tahu serba sedikit siapa diri kita yang sabenarnya, dari mana kita datang, kenapa kita disini dan kemana pula kita salepas ini.
Ulama mengatakan bahwa satelah dimatikan kita akan kealam BARZAKH sementara menunggu kembali kenegeri asal kita yang disebut sebagai AKHIRAT.

JALAN DATANG DAN JALAN PULANG
Soalnya ialah bagaimana pula caranya kita boleh sampai semula ketempat asal kita yang disebut sebagai Akhirat itu dengan bukan sahaja selamat tetapi sempurna dan berkekalan ?
Ulama mengatakan bahawa cara yang dikatakan selamat, sempurna dan berkekalan itu ialah dengan IMAN Yang Haq yaitu dengan menunaikan PERINTAH ALLAH yang ditunjuk oleh RASULNYA yang berasaskan Rukun Iman dan Rukun Islam.
Perintah Allah untuk kita tunaikan sangatlah banyak. Al-Quran menceritakan tentang Perintah dan Larangan Allah, tentang dosa dan pahala. Juga tentang Nikmat Syurga dan Azab Neraka.
JANGAN SEKALI-KALI BERBURUK SANGKA DENGAN ALLAH.
Namun begitu janganlah hendaknya kita bersusah hati mengingatkan akan perintah perintah Allah yang telah kita tinggalkan, tentang larangan larangan Allah yeng telah kita langgar.
Allah telah menunjukkan jalan keluar yaitu BERTAUBAT dan MEMINTA AMPUN kepadaNya dan wajiblah kita percaya bahawa Allah itu mengampunkan segala dosa melainkan dosa mensyirikkan Allah. Janganlah sekali-kali kita berkata “ Entah diampun atau tidak dosa aku oleh Allah “ satelah kita minta ampun dan bertaubat. Ini dinamakan BURUK SANGKA terhadap Allah.
TAKUTILAH DOSA SYIRIK HOPPI
Sekali lagi fakir ingin mengulangi : Yang perlu kita takut dan berjaga-jaga ialah berhubung dengan dosa yang Allah tidak akan ampunkan yaitu dosa menduakan Allah atau menyengutukan Allah. SYIRIK namanya.
SYIRIK itu bukan sahaja syirik menyembah bahala dirujuk sebagai syirik yang KASAR tetapi yang paling ditakuti ialah apa yang disebut sebagai SYIRIK YANG HALUS atau TERSEMBUNYI atau SYIRIK HOPPI. Ini termasuk menyengutukan Allah dengan diri kita sendiri. Bagi orang yang beriman yaitu yang benar benar beriman kepada Ayat Ayat Al-Quran mereka merasa lega dan bersenang hati dengan membaca dan berfikir dan memahami Firman Allah didalam Surah As-Shad : 46 :
"Katakanlah Ya Muhammad bahwa engkau diperintah untuk mengingatkan manusia satu hal saja yaitu menghadap ALLAH dengan ikhlas berdua-dua atau sendiri sendiri. Suruhlah mereka fikirkan.
FAHAMILAH MAKSUD IKHLAS Allah juga Berfirman :
"Orang orang yang Beriman itu tidak takut pada pengurangan pahala atau penambahan dosa.
Maksudnya ialah orang yang beramal ibadah kerana didorong oleh rasa takut berdosa atau oleh keinginan untuk mendapatkan pahala belum lagi benar benar beriman.
Ini adalah karena dia beramal dan beribadah dengan TIADA perasaan IKHLAS terhadap Allah.
Lagipun Allah telah menyatakan melalui HADITH QUDSI yang dirujuk sebagai SUUL KHOTIMAH dan HUSNUL KHOTIMAH bahwa urusan memasukkan seseorang kedalam Syurga atau Neraka itu adalah Hak dan Ketentuan Allah, bukan ketentuan seseorang itu melalui amal ibadahnya apatah lagi jika amal ibadah itu tidak ikhlas. Sekiranya kita betul betul faham siapa kita, siapa Allah dengan erti mengenalNya, faham pula kita maksud HAUQALAH, Kalimah Tauhid, Kalimah Rasul, Rukun Iman dan Rukun Islam, tentulah kita akan menjadi orang orang yang benar benar beriman kerana kita tahu siapa diri kita yang menyembah dan kita juga tahu siapa Tuhan yang kita sembah.
Ini adalah karena kita tahu bahwa semua yang kita lakukan itu adalah AF’AL Allah dan bukannya perbuatan kita.
Ingatlah bahwa SYARIAT itu KULIT dan ianya lakuan Jasad manakala HAKIKAT itu ISI dan ianya adalah AMALAN BATIN atau Ruh atau Nyawa. Adakah IKHLAS itu ditempatkan ditubuh kita ?
TAKRIF ORANG ORANG BERIMAN MENGIKUT AL-QURAN
Orang orang yang beriman itu ialah orang orang yang mendapat Petunjuk. Orang orang yang mendapat petunjuk ialah orang orang yang mendirikan Solat, menunaikan Zakat, Haji dan yakin pada hari Akhirat. Orang yang tidak melakukan kezaliman yang besar yaitu orang orang yang tidak menyengutukan Allah Orang yang mendapat kemenangan besar yaitu orang yang mentaati Allah dan RasulNya, bertakwa dan berkata benar.
Orang yang tidak pernah memikirkan tentang dosa dan pahala bila beribadah kepada Allah Orang yang gementar jiwanya bila disebut sahaja Nama Allah.

ZAT GHAIB DALAM SIFAT
AYNIYYAT = sama saperti ais dengan air
BAY-SHARA = orang orang Islam yang tidak berapa patuh kepada Syariat Islam
ZAT = Yang menunjukkan Sifat. Tidak dapat diperkatakan hakikatnya.
Ada orang menganggap serupa dengan Wujud tetapi Wujud dikira antara empat hypotesis Wahdat yakni Ilmu, Nur , Wujud dan Suhud manakala Zat mesti atas lagi daraipada hypotesis.
ZAT -i - ZAHIR = Zat -i - Batin terdiri dari Ahdiyyat , Wahdat dan Wahdiyyat dan Zat -i- Zahir terdiri dari Arwah , Amthal dan Ajsam.
ZAKIR = orang orang yang berzikir.
PROSES TAJALLI ZAT GHAIB DALAM SIFAT
Terciptanya manusia oleh KUDRAT yakni Maha Berkuasa Allah atas IRADAT yakni Maha Berkehendak Allah. Terjadinya Iradat karena ILMUNYA yakni Maha Mengetahui Allah. Allah Maha Tahu karena HAYATNYA.
Nyata Allah Maha Hidup kerana Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat yaitu Sifat SAMA' dan BASAR-NYA.
Untuk dinyatakan apa yang dilihat dikatakan dengan KALAM. Kata kata Allah Yang Haq ialah KUN. Atas perentah ZAT Kalam mengatakan . Hanya Sama' yang mendengar Basar belum lagi melihat. Oleh kerana Basar belum melihat, Zat memerentahkan Kalam menyatakan FAYAKUN yakni TERJADI, maka terjadilah manusia dan barulah Basar melihat manusia itu.
Untuk menyatakan KESEMPURNAAN SIFAT SIFAT KEMULIAAN itu maka Zat berfirman : Kaunuhu Ya Muhammad. Kaunuhu menyatakan Sifat Zat yang Maani itu. Menyatakan Sifat Maani atau keadaannya itu dikatakan SIFAT MAKNUYAH. Atau dengan lain lain perkataan Sifat Maani dinyatakan atau diterangkan oleh Sifat maknuyah. Ini dikatakan sebagai Sesifat dari Zat. Kalau sesifat dari Zat, maka tidaklah boleh dipisahkan lagi. Itulah kebesaran Allah. Manusia (Adam) itu tanda Kebesaran yaitu ALLAH HU AKBAR.
Ternyata perkataan Allah Hu Akbar itu menunjukkan tujuh Sifat Maani yang agung yang digelar HAKIKAT MUHAMMAD.

Sheikh Abdul Kadir Jailani memanggilnya RUH AL-QUDSI atau TIFLUL MAANI. Itulah nyawa kita yang dipanggil SIRR yang bersifat RABBANIAH (Ketuhanan) Ia dari Allah dan sentiasa behubung dengan Allah.
Syeikh Abdul Kadir mengatakan bahawa Ruh Al-Qudsi itu sesifat JASAD tetapi ianya adalah NUR (Cahaya) yang tidak boleh kita lihat dengan mata kepala.
Jika Ruh Al-Qudsi itu sesifat Jasad dan ianya dirujuk oleh Allah sebagai RUHKU, maka fahamlah kita akan makna Hadith yang mengatakan bahawa Allah menciptakan ADAM mengikut rupaNya dan bahawa manusia itu adalah RAHASIA ALLAH dan Allahlah Rahasianya.
Jika Allah tidak dapat anda bayangkan, karena Allah itu belum pernah anda ketemui, maka anda bayangkanlah DIRI BATIN anda yang sesifat Jasad anda itu. Lihatlah cermin. Dialah yang menjadi Imam anda ketika anda sembahyang. Maka jadilah sembahyang anda seperti mana yang dikatakan oleh Arif-yang disembahlah yang menyembah dan yang menyembahlah yang disembah.
KEBESARAN = KEMULIAAN KESEMPURNAAN = ALLAH NUR ALLAH = Muhammad Mustaffa Yang Gilang Gemilang
KEMULIAAN KESEMPURNAAN = KEBESARAN
ALLAH HU AKBAR JASAD SIFAT (RUH) = MANUSIA.

SHOLAT DALAM PANDANGAN ILMU HAKEKAT

$
0
0
Pandangan Hakekat : Sholat bukan menyembah namun Sholat adalah berdiri menyaksikan diri sendiri yaitu bersaksi diri kita sendiri bahwa Tiada Nyata pada Diri Kita Hanya Allah yaitu Diri Batin (Muhammad Mustaffa ) dan Diri Dzahir kita itu menanggung Rahasia Allah.
Pengertian SHOLAT HAKIKI ter-urai dalam kalimah "ALHAMDU" (ALIF-LAM-HA-MIM-DAL)
yang bermaksud "SEGALA PUJI MILIK ALLAH".
Inilah perkataan yang pertama dilafazkan oleh manusia yaitu Nabi Allah Adam a.s
-ALIF:
Melambangkan NIAT karena niat itu ialah mendzahirkan DIRI BATIN. Diri inilah IMAM yang kita ikuti yaitu ULIL AMRI atau pemerintah = pemimpin.
-LAM:
Bila telah nyata Diri Batin, maka kita lafazkan TAKBIR RATUL IHRAM. Maka berawal dari sini bukanlah manusia yang berkehendak tetapi segala-galanya adalah digerakkan oleh Allah.
-HA:
Apabila telah nyata Allah menguasai diri kita, maka kita pun rukuk menandakan kita tunduk patuh akan Kebesaran Allah dan siap menerima segala Perintah-Nya.
-MIM:
Maka diri kita mengakui bahwa Dzat Allah itulah Tuhan Sekalian Alam yang meliputi seluruh diri kita mengwujudkan dan menghidupkan kita. Kita pun sujud menandakan rasa syukur kita.
-DAL:
Satelah kita tahu Dzat telah meng-karunia-kan kepada diri kita menjadi Khalifah-Nya dibumi ini, maka kita pun merendah diri atas Karuniah itu (yang tidak dikaruniahkan Allah kepada makhluk lain selain manusia)

RINGKASAN ALHAMDU

-ALIF = Niat
-LAM = Berdiri Betul
-HA = Ruku
-MIM = Sujud
-DAL = Duduk Antara Dua Sujud

URAIAN TENTANG NIAT
USALLI, FARDHU, RAKAAT, LILLAH HI TA'ALA:
Usul Diri Rangka Nyata Allah
-USALLI = Kita berniat untuk mengusul asal diri kita Fardhu
-FARDHU = ialah Diri Yang Di-usul
-Rakaat = Rangka kita ialah Jasad yang di dzahirkan
-Lillah Hi Taala = Nyata Allah melalui jasad yang dzahir.
Barulah dapat diusul akan Asal Usul Diri. Maka setelah diusul nyatalah Allah itu Meliputi Diri Dzahir dan Diri Batin.
Diri Dzahir tiada mempunyai daya dan upaya melainkan melakukan Af'al Allah semata-mata.
Dengan kesadaran itu maka Nyatalah Kebesaran Allah dan kita-pun Takbir untuk meng-ESA-kan Dzat Tuhan itu meliputi sekalian diri.

URAIAN TAKBIRATUL IHRAM
ALLAH = Sifat Napsiah = 1 Hu = Sifat Salbiah = 5 Akbar = Sifat Maani dan Maknuyah = 14 Maka nyatalah ke 20 Sifat-sifat Kebesaran Allah didalam ucapan "ALLAH HU AKBAR".

CARA- CARA SHOLAT HAKIKI
HAKEKAT SHOLAT :
Artinya berdiri menyaksikan diri sendiri, kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita.. Hanya diri batin (Allah) dan diri dzahir kita (Muhammad) yang membawa dan menanggung rahasia Allah SWT.
Hal ini terkandung dalam surat Al-Fatihah yaitu :
ALHAMDU (Alif, Lam, Ha, Mim, Dal)
Kalimah Alhamdu ini diterima ketika Rasulullah isra' dan mi'raj.
Mengambil pengertian akan hakekat manusia pertama yang diciptakan Allah SWT yaitu Adam as.
Takkala Roh (diri batin) Adam as. sampai ketahap dada, Adam as pun bersin dan berkata ALHAMDULILAH = Segala puji bagi Allah
Apa yang dipuji adalah :
Dzat (Allah),
Sifat (Muhammad),
Asma(Adam)
dan Afa'al (Manusia)
Jadi sholat itu bukan berarti :
Menyembah tapi suatu cara penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita melainkan diri Allah semata.
Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung rahasia Allah SWT.
Dan tiada sesuatu pada diri kita hanya rahasia Allah semata serta..tiada sesuatu yang kita punya kecuali Hak Allah semata.
Sesuai dengan firman Allah:
"INNA 'ARADNAL AMANATA 'ALAS SAMAWATI WAL ARDI WAL JIBAL, FA ABAINA ANYAH MILNAHA WA'ASFAKNA MINHA WAHAMALAHAL INSANU"
Artinya :
"Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tapi mereka enggan menerimannya (memikulnya) karena merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya"
(QS Al-Ahzab :72)
Dan karena firman Allah inilah kita mengucap :
"ASYHADUANLLA ILAAHA ILLALLAH WA ASYAHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH".
"Kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita sendiri hanya Allah semata-mata dengan tubuh dzahir kita sebagai tempat menanggung rahasia Allah dan akan menjaganya sampai pada masa yang telah ditentukan."
Manusia akan berguna disisi Allah jika dapat menjaga amanah Rahasia Allah dan berusaha mengenal dirinya sendiri.
Bila manusia dapat mengenal dirinya maka dengan sendirinya ia dapat mengenal Allah.
Hadits Qudsi…
"MAN ARAFA NAFSAHU FAKAD ARAFA RABBAHU"
"Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Allah Tuhannya"
Perkataan pertama dalam sembahyang itu adalah : ALLAHU AKBAR (Allah Maha Besar) Perkataan ini diambil dari asal ketika Roh diri Rahasia Allah itu dimasukkan kedalam tubuh Adam as. Kemudian Adam berusaha berdiri sambil menyaksikan keindahan tubuhnya dan berkata : ALLAHU AKBAR (Allah Maha Besar).
Dalam Sholat harus memenuhi 3 syarat :
1). Fiqli (perbuatan)
2). Qauli (bacaan)
3). Qalbi (Hati atau roh atau qalbu).
Mengapa kita Sholat sehari-semalam 17 rakaat… ?
Pengertiannya sebagai berikut :
Hawa, Adam, Muhammad, Allah dan Ah .
1). AH itu menandakan sholat subuh,"dua"= Dzat dan Sifat
2). ALLAH itu menandakan sholat Zuhur, "empat" = Wujud, Alam, Nur dan Syahadah.
3). MUHAMMAD itu menandakan sholat Ashar "empat" = Tanah, Air, Api dan Angin.
4). ADAM itu menandakan sholat Magrib, "Tiga" = Ahda, Wahda, dan Wahdiah.
5). HAWA itu menandakan sholat Isya ,"empat" = Mani, Manikam, Madi, dan Di.
Mengapa kita mengucapkan 2 kalimah Syahadat 9X dalam 5 waktu Sholat .. ?
Sebab diri batin manusia mempunyai 9 wajah.
Dua kalimah syahadat pada :
-SHOLAT SUBUH 1X itu memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIR USIR (Rahasia di dalam Rahasia)
-SHOLAT ZUHUR 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIR dan AHDAH
-SHOLAT ASHAR 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat WAHDA dan WAHDIAH
-SHOLAT MAGHRIB 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat AHAD dan MUHAMMAD
-SHOLAT ISYA 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat MUSTAFA dan MUHAMMAD
Mengapa kita harus berniat dalam Sholat… ?
Karena= Niat itu merupakan kepala sembahyang.
Hakekat niat letaknya pada martabat "ALIF" dan Qalbu manusia di dalam sholat itu kita lafazkan di dalam hati :
Niat Sholat : "Aku hendak Sholat menyaksikan diriku karena Allah semata-mata."
Dalilnya :
"LA SHOLATAN ILLA BI HUDURIL QALBI"
Artinya :
Tidak Sah Sholat-Nya Kalau Tidak Hadir Hatinya (Qalbunya)
"LAYASUL SHOLAT ILLA BIN MA’RIFATULLAH"
Artinya :
Tidak sah Sholat Tanpa Mengenal Allah
"WAKALBUL MU'MININ BAITULLAH"
Artinya :
Jiwa Orang Mu'min Itu Rumahnya Allah
"WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ" Artinya :
Aku (Allah) Lebih Dekat Dari Urat Nadi Lehermu
"IN NAMAS SHOLATU TAMAS KUNU TAWADU'U"
Artinya :
Hubungan Antara Manusia Dengan Tuhannya Adalah Cinta. Cintailah Allah Yang Karena Allah Engkau Hidup Dan Kepada Allah Engkau Kembali.
"AQIMIS SHOLATA LI ZIKRI"
Artinya :
Dirikan Solat Untuk Mengingat Allah (QS. Taha : 145)
Sedangkan :
Al-Fatihah ialah merupakan tubuh sembahyang
Tahayat ialah merupakan hati sembahyang
Salam ialah merupakan kaki tangan sembahyang.
HAKEKAT AL-FATIHAH DALAM SHOLAT
Membersihkan hati dari pada syirik kepada Allah SWT
Mengingat kita bahwa tubuh manusia itu mempunyai 7 lapis susunan jasad yaitu :
1). Bulu
2). Kulit
3). Daging
4). Darah
5). Tulang
6). Lemak
7). Lendir
tujuh ayat dalam Al-Fatihah merupakan tawaf tujuh kali keliling Ka'abah.
HAKEKAT ALLAHU AKBAR DALAM SHOLAT :
"Mengambil makna ucapan Nabi Adam as. Ketika berdiri menyaksikan dirinya sendiri dan Nabi Adam as, mengucap kalimah ALLAHU AKBAR"
Peristiwa ini merupakan tajjali (perpindahan) diri rahasia Allah sehingga dapat di tanggung oleh manusia dengan 4 perkara yaitu :
1). Wujud
2). Ilmu
3). Nur
4). Syahadah
Perkataan Allah pada ALLAHU AKBAR mengandungi makna atau martabat dzat sedangkan perkataan "AKBAR" pada ALLAHU AKBAR mengandungi makna atau martabat sifat.
Jadi Dzat dan Sifat itu tidak boleh berpisah. Dzat dan Sifat sama-sama saling puji memuji.
DALAM SHOLAT ITU JUGA MENGANDUNGI HAKEKAT ZAKAT.
Hakekat zakat dalam sholat ialah :
Mengandungi makna "Pembersih hati" daripada syirik kepada Allah SWT.
"IIYA KANAK BUDU WA IIYA KANASTA'IN"
Hanya kepada Allah lah aku menyembah dan hanya kepada Allah lah aku mohon pertolongan.
HAKEKAT PUASA DALAM SHOLAT :
1. Tidak Boleh Makan Dan Minum
2. Mata Berpuasa
3. Telinga Berpuasa
4. Kulit Berpuasa
5. Hati Berpuasa.
SHOLAT HAKIKISesungguhnya Sholat itu ada 4 jenis yaitu :
1). Sholat Syariat
2). Sholat Tharikat
3). Sholat Hakikat
4). Sholat Makrifat
ke 4 jenis Sholat diatas berkaitan antara satu dengan yang lainya.
Firman Allah SWT :
"INNA SHOLATI KAANAT ALA MUKMININA KITABIN MAUQUTA"
Sesungguhnya sholat itu adalah WAJIB bagi orang orang yang beriman.
Hadist Nabi :
"ASSHOLATU IMANUDDIN"
Sholat itu tiang agama
LAFADZ NIAT SHOLAT HAKEKAT
-ZUHUR:
Sengaja aku sholat fardhu ZUHUR 4 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Ta'ala.
Ya Muhammad aku TAJALLI ini wajib adanya, sebabnya AKU mengadakan 4 rakaat ini ialah UJUD-ILMU-NUR-SUHUD, AKU mengadap kepada Aku ada Allah Ta'ala.
-ASHAR:
Sengaja aku sholat fardhu ASHAR 4 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Ta'ala Ya Muhammad AKU tajalli wajib BERANASIR dengan 4 perkara yakni API-ANGIN-AIR-TANAH.
Aku menghadap kepada AKU ada Allah Ta'ala.
-MAGHRIB:
Sengaja aku sholat fardhu MAGRIB 3 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Ta'ala
Ya Muhammad aku tajalli wajib AKU gaib kehendak mengadakan 3 rakaat yakni ALLAH-MUHAMMAD-ADAM.
aku menghadap kepada AKU ada Allah Ta'ala.
-ISYA':
Sengaja aku sholat fardhu ISYA 4 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Ta'ala
Ya Muhammad aku tajalli wajib AKU INSAN itu AKU mengadakan 4 rakaat yakni WADZI-MADZI-MANI-MAKNIKAM aku menghadap kepada AKU ada Allah Ta'ala
-SUBUH:
Sengaja aku sholat fardhu SUBUH 2 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Ta'ala
Ya Muhammad aku yang WUJUD tajalli itu wajib BERTUBUH yang mengadakan 2 rakaat yakni DZAT-SIFAT aku mengadap kepada AKU ada dengan yaitu sebenar benarnya Allah Ta'ala.

ADAB MENGERJAKAN SHOLAT
1. Bentangkan sejadah , kemudian naik atasnya dimulai dengan kaki kanan lalu azan dan iqamat
2. Berdiri betul ..tangan kanan dan kiri disilangkan ..kanan diatas..pejamkan mata ..pandang DIRI BATIN..apabila jelas ..ucapkan KALIMAH SYAHADAH 3 x dan bedoa seperti berikut :
DOA:
Aku berdiri dengan HURUF ALIF, aku duduk dengan huruf BA .. diatas HAMPARAN RASULLULLAH . Aku menghadap ke BAITULLAH KIBLAT DADA, KIBLAT RUH ke BAITUL MAKMUR-ALLAH KHALIQUL ALAM.
Ruhku yang MENYEMBAH ALLAH DZAT WAJIBUL WUJUD-WUJUDUL MUKHDO Maha Suci, yang BERDIRI PADA SIFAT"LAISA KAMISLIHI SYAIUN"
Mengucap 2 Kalimah Syahadah
3. Melafazkan NIAT mengikut sholat yang hendak didirikan itu
4. Luruskan kedua tangan dan TARIK NAFAS dari ujung kaki hingga sampai ubun ubun, kemudian lafazkan TAKBIR -Allah Hu Akbar. beserta angkat kedua tangan.
5. Sewaktu kita berdiri QIAM…tangan kanan diatas tangan kiri lalu kita baca Kalimah ini didalam hati.
AUDZUBILLAHI MINASH SYAITANURRAJIM-BISMILLAH HIR RAHMANIRRAHIM
Ya Muhammad RahasiaKU kepadamu. Ya Muhammad AKU yang mengadakan , AKU Dzat Allah Ta'ala menjadi DIRI.
6. Baca DOA IFTITAH, Fatihah dan seterusnya sampai akhir
7. Selama membaca TAHIYYAT maka hendaklah kita ingat akan MAKSUD Kalam Allah itu seperti berikut :
ATTAHIYYA …. hingga …ASSALAMUALAIKA..WABARAKATUH
AKU yang BERHAYAT sebenar-benarnya. AKU Yang Esa yang mengadakan engkau Muhammad. AKU Yang Memeberi RAHMAT engkau dan Yang Memberi Rahmat
ASSALAMU ALAINA….
AKU yang sebenar-benarnya Tuhanmu
WA ALA IBADILLAH.. SHOLIHIN
Dan yang ibadatullah itu yang amat baik itu AKU ASH HADU ILA HA ILLALALLAH
AKU Tuhan Yang ESA..Tiada Tuhan Yang Disembah Melainkan AKU
WA..ASH HADU….RASULULLAH
AKU bersaksi Nabi Muhammad itu Pesuruh Allah
ALLAHUMM….WA ALA ALIHI MUHAMMAD..
Ya Tuhanku juga yang memberi ANUGERAH itu ..Yang memberi kepada hambanya dan sekalian umat Salam… Inni ana ZATUL HAQ kekanan … Inni ana SIFATUL HAQ kekiri.

PERHATIKAN HAL DI BAWAH INI :
1). Sewaktu kita melangkah keatas sejadah dengan KAKI KANAN hendaklah dimulai bacaan BISMILLAH
2). Sewaktu takbir ALLAH HU AKBAR..maka niat dalam hati…AKULAH YANG MAHA BESAR
3). Sewaktu membaca FATIHAH maka hendaklah kita ingat akan SIFAT KITA dalam Fatihah.
4). Sewaktu RUKUK setelah baca subhana rabbial adzim…wabihamdihi 3 x ..maka baca pula ..AKU mempunyai KEBESARAN dan YANG AMAT MENGETAHUI
5). Sewaktu ITTIDAL setelah baca sami allahu liman hamidah 3 x ..lalu kita baca pula ..AKUlah YANG AMAT MENDENGAR dan AKU-lah YANG MEMBERI SEGALA KURNIAAN 1 x didalam hati
6). Sewaktu SUJUD setelah membaca subhana rabbial a'ala wabihamdihi 3 x lalu kita baca pula…AKU jua YANG DISEMBAH dan AKU jua YANG MENYEMBAH pada diriku sendiri 1x didalam hati.
7).Sewaktu DUDUK ANTARA 2 SUJUD setelah membaca rabbigh firgli warhamni wa jeburni warzukni wahdini wa’afni wa’fu anni 3x lalu kita baca AKU-lah YANG MENGAMPUNKAN DOSA dan MENGURNIAKAN RAHMAT dan KESEJAHTERAAN kepadamu 1 x didalam hati.
PAHAMI DULU TENTANG SHOLAT
Sebelum kita memulai sholat terlebih dahulu kita fahami akan Etika dan Pegangan dalam sholat itu karena ini amat Penting bagi kita. Tanpa pengertian ini, sholat kita hambar tidak akan diterima oleh Allah dan tidak diakui oleh Nabi Muhammad SAW.
Sabda Nabi :
"SHOLLU KAMA ROAI TUMUNI USHOLLI"
Sholat-lah kamu sebagaimana kamu lihat aku sholat
Perkara perkara itu adalah :-
1). AHDAH:
Kita hendaklah mengerti bahwa DZAT YANG QODIM itulah DIRI BAGI MUHAMMAD (ruh) karena AHDAH itulah MARTABAT DZAT atau MUHAMMAD AWAL (Ta'ain Awal)
2). WAHDAH:
Sesungguhnya SEGALA PERBUATAN dan KEJADIAN itu DARI NUR MUHAMMAD … DIRI bagi ADAM (Tubuh) karena ia adalah MARTABAT TA’AIN TSANI .. SIFAT bagi DZAT.
3). WAHDIAH:
PENGAKUAN kita pada Allah karena MENERIMA JASAD, hakekatnya ialah QUDRAT dan IRADAT Allah jua didalam sholat itu atau dengan kata lain YANG SEMBAHYANG ITU adalah RUH atau DZATUL BUKTI. Hilangkan perasaan kita pada pebuatan kita. YANG ADA HANYA DIRINYA semata-mata.
"LA FAILUN FILSHOLATI BIHAKIKATI ILLAALLAH"
Tidak ada perbuatan dalam sholat itu melainkan Allah.
4). MI'RAJ:
Sewaktu kita takbiratulihram ALLAH HU AKBAR maka yang naik atau MI’RAJ ialah QUDRAT dan IRADAT Allah jua beserta naiknya NAFAS kita . Maka hilanglah UJUD kita pada UJUDNYA dibawa WAHDATUL AF'AL.
5). IHRAM (TERCENGANG) Hilang perasaan kita ketika mengatakan ALLAH HU AKBAR, fana'kan perasaan kita sampai kepada "LA HAULAWALA QUWWATA ILLA BILLAHI ALIYYU ADZIM".
6). TUBADIL (TERGANTI) Gantikan pakaian dzahir atau perbuatan dzahir dengan perbuatanNYA. Jadi yang sholat itu adalah DIA juga pada hakekatnya.
7). MUNAJAT (PERMOHONAN) Yang meminta itu adalah sebenarnya QUDRAT IRADATNYA jua…
maknanya diri kita bermunajat dengan HAKEKATNYA.
SHOLAT YANG HAKIKI…
Orang lain SEMBAHYANG. Aku tidak.
Aku SHOLAT. Orang lain sembahyang MENYEMBAH TUHAN yang entah dimana untuk mendapatkan pahala dan surga, menjauhkan dosa dan neraka.
Aku tidak. Aku sholat untuk meng-usul Diriku. Aku sholat untuk menyaksikan dan me-nyata-kan DIRI HAKIKIku yaitu Allah yang meliputi seluruh diriku sebagai manusia. perkara dosa, pahala, surga dan neraka adalah Hak Allah bagiku, bukannya hak aku.
Orang lain sembahyang Rukunnya 13. Aku sholat Rukunku 14. Aku sholat dengan Wudhu Sempurna.
Orang lain berwudhu untuk bersihkan diri.
Aku wudhu' untuk Me-nafi-kan diri dan Meng-iya-kan (Isbatkan) Diri Hakikiku yaitu Allah Tuhanku.
Orang lain QIAM dengan coba mematikan diri mereka yaitu mematikan hawa nafsu.
Aku pun QIAM dengan :
1). Mengucap Dua Kalimah Syahadah DIDALAM HATI bukan dengan suara mulutku dengan mentasdiqkan Tiada Tuhan Melainkan Allah dan Nabi Muhammad itu Pesuruh Allah.
2). Kemudian aku mengucap Kalimah itu buat kali keduanya dengan cara yang sama dengan mentasdiqkan : Bahwa tiada apa yang NYATA didalam diriku melainkan DIRI HAKIKIku yaitu Allah semata-mata dan Akulah Muhammad penyampai HAQ ALLAH kepada seluruh Jasadku.
3). Aku bersyahadah buat kali ketiga dengan mentasdiqkan : Bahwa Yang Wujud dialamku dan Alam maya ini hanyalah Allah semata-mata.
4). Aku teruskan Qiamku dengan BERSALAWAT kepada Baginda Rasullullah dengan bertasdiq bahwa Dialah asal usulku , bapak kepada Nyawaku dan beliaulah sebenar-benarnya Diri Hakikiku itu yaitu yang menamakan Dirinya Allah. Dialah Sifat Agung Allah Yang Rahasia yaitu Diri Rahasiaku.
Didalam Qiam aku BERHAUQALAH dan aku nyatakan penyerahan aku kepada Diri Hakikiku yaitu Allah :
Ya Allah masukkanlah wujud Jasadku kedalam Wujud Batinku dan masukkanlah Wujud Batinku kedalam DzatMu semata-mata
Ya Allah setiap detik dan ketika dalam hidupku dunia akhirat. Aku serahkan apa yang ada padaku kepadaMu dan engkau serahkan pula apa yang ada padaMu kepadaku. Aku adalah kepunyaan Engkau sepenuhnya.
5). Aku memang berniat untuk Sholat. Namun aku nyatakan Niatku itu dengan melafazkan didalam hati :
Ya Allah, aku sholat ……. zuhur ….. empat rakaat untuk MENG-USUL, ME-NYAKSI-KAN dan ME-NYATA-KAN DIRI HAKIKIku YAITU ENGKAU karena Engkau juga Ya Allah. Jadi orang lain menyatakan niatnya dengan lafaz yang disuarakan mulutnya. Aku tidak, karena hatiku yang berkata aku sholat ……
6). Orang lain sembahyang dengan menyuarakan TAKBIRATUL IHRAM, Allah Hu Akbar. Aku tidak. Aku hanya menyuarakan Allah. Didalam HU, aku MI'RAJ kealam asalku yaitu ALAM LAHUT dengan menyerahkan wujudku kedalam Wujud Allah semata-mata. Kemudian aku turun dari Mi'rajku menuju keseluruh Alam tubuhku dengan Kebesaran AKBAR. Aku simpan Allah Hu Akbar di baitullah Mukminku didalam Jantungku.
7). Orang lain sembahyang BERKIBLATKAN BAITULLAH di Mekah. Aku tidak, aku cuma menghadapkan wajahku kearah Kaabah. Aku berkiblatkan Diri Hakikiku yaitu Allah yang meliputi diriku. Aku memandang wajahku sendiri.
8). Orang lain sembahyang dengan membaca apa apa yang perlu dibaca dengan mulut dan lidahnya yaitu dengan suara dzahir. Aku tidak. Diri Hakikiku membaca didalam hatiku. Aku hanya mendengar dan memperhatikan saja.
9). Didalam sembahyang, orang lain memberi salam kepada entah siapa. tapi aku tidak, Aku tahu kepada siapa aku tujukan salamku. Aku tujukan kepada Diri Batinku yaitu DZATUL HAQ yaitu Aku yaitu Dzat Allah dan aku juga tujukan salam itu kepada SIFATUL HAQ yaitu Diri Dzahirku yaitu aku yaitu Sifat Allah.
10.) Aku mengakhiri MUNAJATku dengan Kalimah Syahadah dan Salawat Nabi. Aku sadar wudhu' itu pemisahan sementara antara Diri Dzahirku dengan Diri Batinku sementara Sholat itu Penyatuan semula kedua-duanya menjadi Esa dengan Dzat, Sifat, Asma dan Af'al Allah Tuhanku. Aku sudah TIADA, senantiasa TIDAK ADA karena YANG ADA HANYA DIRI HAKIKIKU yaitu ALLAH Tuhanku, Tuhan diriku dan Tuhan Rabbul Alamin.
ITULAH SHOLAT HAKIKI…
dan orang akan mengatakan Islam macam apakah aku ini..? karena tidak sembahyang…, Ya..! memang aku sudah berhenti sembahyang sebab aku SHOLAT.
Biarlah orang mengatakan aku asalkan jangan aku mengatakan orang

ASAL TUBUH MANUSIA

$
0
0
Asal tubuh manusia terdiri dari empat dasar yaitu TANAH , AIR, ANGIN dan API
Kesemuanya itu dari pada Nur Muhammad juga adanya :
Adapun asal kejadian diri terdiri dari tiga perkara :
Bapak Ibu Tuhan
Urat besar - Rambut - Penglihatan
Urat kecil - Kulit - Pendengaran
Tulang - Daging - Pengrasan
Otak - Darah - Penciuman - Nyawa
Jadi kesemuanya ini berjumlah 13 (tiga belas) perkara dan terhimpun dalam rukun shalat 13 (tiga belas) perkara.
Syari'at Thoriqat Haqiqat Ma'rifat
* Syari'at Tubuh - Af'al Allah
(Diri Terperiksa - Syari'at Ilmul yakin)
* Thariqat Hati - Asma' Allah
(Diri Terperi - Thariqat Ainul yakin)
* Haqaiqat Ruh - Sifat Allah
(Diri Tajalli - Haqiqat Hakul yakin)
* Ma'rifat Rahasia - Zat Allah
(Diri Tajalli - Ma'rifat Kanalul yaqin)
Adapun yang empat ini terhimpun didalam :
-LA :Jasmani yakni Syari'at tubuh
(Syari'at itu perbuatanku-Jalal)
-ILAHA: Ruhani yakni Thariqat hati
(Thariqat itu kataku-Jamal)
-ILLA: Haqiqat nyawa
(Haqiqat itu kediamanku-Kahhar)
-ALLAH: Ma'rifat atau Rahasia
(Ma'rifat itu Rahasiaku-Kamal)

Apabila kita hendak mencar atau mengenal Diri maka hendaklah terlebih dahulu kita ketahui/kita kenal akan "Rahasia Nur Muhammad".
karena rahasia Nur Muhammad itulah sebenar-benarnya diri.
Adapun yang bernama diri itu terbagi dua bagian :
-Pertama Diri yang Lahir :
-dan kedua Diri Bathin : Adapun diri yang lahir itu berasal dari Anasir Adam yaitu :
(Api Angin Air Bumi)
-Adapun API itu terbit daripada yang bathin, berhuruf ALIF bernama ZAT menjadi rahasia hurufnya DARAH pada kita.
-Adapun ANGIN itu terbit daripada yang bathin, berhuruf LAM AWWAL bernama SIFAT menjadi nyawa hurufnya NAFAS pada kita.
-Adapun AIR itu terbit daripada yang bathin, berhuruf LAM AKHIR bernama ASMA menjadi Hati hurufnya MANI pada kita.
-Adapun BUMI itu terbit daripada yang bathin , berhuruf HA bernama AF'AL menjadi Kelakuan hurufnya TUBUH pada kita.

Jadi jika demikian diri kita yang lahir itu,terbit dari pada Bayang-bayang diri kita yang bathin juga berhuruf (berkalimah) "ALLAH" dan janganlah kiranya syak dan waham lagi.
Kemudian, sesudah kita ketahui Diri yang lahir itu, hendaklah kita ketahui pula Diri kita yang bathin :
siapa yang mana ? sebab diri yang bathin itulah yang bisa mengenal Tuhannya,
seperti sabda Nabi Muhammad SAW :
"Barang siapa akan mengenal dirinya,maka akan dikenalnya Tuhannya".
Sebelum kita mengenal diri kita yang bathin, hendak lebih dahulu kita matikan/fanakan diri kita yang lahir yang berwujud nama Allah itu seperti disabdakan oleh Nabi SAW :
"Matikan dirimu sebelum kamu mati".
Jika sudah mati/fana diri kita yang lahir itu,barulah Nyata diri kia yang bathin yang disebut sebenar-benarnya diri.
Adapun cara mematikan diri yang lahir itu adalah dengan manafikan huruf-hurufnya : Alif Lam Lam Ha.
Jadi jika diri kita yang lahir itu nyata sudah fana artinya sekali-kali tiada mempunyai ada lagi,berarti diri kita yang lahir ini Lebur/lenyap kepada diri yang bathin.
Artinya: Dari pada tiada menjadi tiada,dan dari pada ada kembali menjadi tiada.
Maksudnya,Diri yang lahir ini sehelai rambut-pun tiada menpunyai ada lagi dan tiada boleh dikatakan ada pada ilmunya hanya diri yang bathin yang bernama Muhammad seperti tersebut dalam hadits qudsi :
"Kujadikan engkau (ya Muhammad) karena aku,dan kujadikan sesuatu karena engkau".
Jadi jelaslah,bahwa yang bernama Muhammad itulah sebenarnya diri yang bathin.hendaknya janganlah kita syak dan atau waham lagi:
karena Muhammad itulah yang ada mempunyai Tubuh,Hati,Nyawa,dan Rahasia.
-Adapun Tubuh Muhammad itulah yang bernama Alam Insan yakni syari'at.
-Adapun Hati Muhammad itulah yang bernama Alam Jisin yakni Thariqat.
-Adapun Nyawa Muhammad itulah yang bernama Alam Misal yakni Haqiqat.
-Adapun Sir Muhammad itulah yang bernama Alam Ruh yakni Ma'rifat.
Sesudah demikian itu,hendaklah Muhammad itu pula yang mengenal Tuhannya. akan tetapi Muhammad belum bisa mengenal Tuhannya sbelum fana Tubuhnya, Hatinya,Nyawanya, dan Rahasianya. Zatnya,Sifatnya, Asma'nya, Af'alnya.
Firman Allah:
"katakan olehmu (Muhammad) bahwasanya Allah ta'ala itu Esa" :
Esa pada Zatnya,
Esa pada sifatnya,
Esa pada Asma'nya,
Esa pada Af-alnya.
Dan lagi Firman Allah:
Serahkan dirimu hai (Muhammad) pada Tuhan-mu yang hidup dan tiada mati.
Mengenai Muhammad menyerahkan dan mengesakan diri kepada allah
seperti diuraikan dibawah ini :
jangan syak dan waham lagi terhadap perkataan diri.
-Adapun Bathin Muhammad adalah Zat kepada Allah,Rahasia kepada hamba.
-Adapun Awwal Muhammad adalah Sifat kepada Allah,Nyawa kepada hamba.
-Adapun Akhir Muhammad adalah Asma’ kepada Allah,Hati kepada hamba.
- Adapun Zahir Muhammad adalah Af-al kepada Allah,Tubuh kepada hamba.
- Adapun yang disebut hamba itu tiada lain dari pada Muhammad jua :
dan jangan sekali-kali disangka hamba itu adalah kita,karena kita ini pada ilmunya sudah tidak ada lagi . Jadi, Rahasia-Nyawa-Hati-Tubuh-Muhammad itupun tiada jua karena sudah fana kepada zat-nya-sifatnya-asma'nya-af'alnya yakni Allah Ta'ala jua adanya.
seperti firman Allah didalam Al-qur'an:
"Allah jua Tuhan yang awwal tiada baginya permulaan,dan ia jua yang akhir yang tiada baginya berkesudahan,dan ia jua yang Zahir,serta ia jua yang Bathin".
Jadi,kita ini atau tubuh kita yang kasar ini-pada haqiqatnya/ilmunya fana kepada Maqam Baqa' (fana kepada allah jua adanya) yaitu fana fillah dan Maqam Billah.
- Segala perbuatan adalah perbuatan Allah ,sihamba sawa sekali tidak memiliki perbuatan.
- Segala asma' pada hakekatnya adalah Asma' Allah
Nur Nabi kita Muhammad SAW.dari pada Nur Zat Allah Ta'ala sekian mahluk dan segala sesuatu dijadikan dari padanya.
- Segala sifat pada hakekatnya adalah sifat Tuhan yang ada pada hamba adalah makna wujudnya.
Itulah orang-orang yang sebenar-benarnya ma'rifat kepada Allah.

NAMA ALLAH PADA TUBUH

$
0
0
Kenyataannya ada pada Kalimah jari
-Pertama kelingking huruf ALIF
-Kedua jari manis yaitu huruf LAM AWAL
-Ketiga jari tengah yaitu huruf LAM AKHIR
-Keempat Telunjuk dan ibu jari yaitu huruf HA
Itulah EMPAT huruf ALLAH pada tubuh Diperlukan saat kita memakai Istinja batin
"Pandang tangan kita yang kiri huruf Allah untuk men-suci-kan"

NAMA ALLAH DALAM DIRI :
-ALIF = Angin yaitu nafas, yang Gaib dan Qadim (Alifullah) yang LAISA
-LAM AWAL = Air yaitu air liur, sewaktu naik nafas terasa bagi kita liur.
-LAM AKHIR = Api yaitu darah, saat kita mesrakan lebur darah menjadi Nur.
-HA = Bumi yaitu hawa dan rasa, tajjalinya Nur Muhammad SAW.

Nama nabi kita Muhammad SAW yang di dalam diri atau yang meliputi seluruh tubuh kita adalah sewaktu kita mesrakan. Adapun Nafas bernama yang Hidup
(Hayyun = Dzat hayat)
Bagi kita nafas itu adalah yang keluar masuk namanya Angin yang hanya dapat di rasa saja.
-Mim awal = air liur
-Ha = darah
-Mim akhir = rasa disitulah Alam Sagir dan Kabir inilah maksudnya kepala memandang kebawah melihat ulu hati (menilik).
-Dal = huruf bumi berdzahir diri kita jua
Itulah Hakekat yang HAQ bertubuh Nur dzahir dan batin. Karena isyarat nyatanya adalah :
-Huruf Mim awal = Kepala, dzahir sifat ma'ani bagi kita sifat yang tujuh.
-Huruf Ha = Tubuh dan kedua tangan kita, itulah isyarat dzahir berdiri sembahyang.
-Huruf Mim akhir = pinggang kita. Huruf Dal = kaki kta.

KALIMAH (huruf) ALLAH

$
0
0
Ilmu Hakekat Insan
Hilangkan huruf ALLAH yang bernama JANIBU JANIBUNI
-ALIF.
"NAFYAL HARFUN ALIFI JA'ALA ASMA’IL INSAN"
Hilangkan huruf Alif jadikan Nama Manusia,
Fanakan dirimu di dalam Dzat Allah (ini isyarat),
Pemakaiannya :
Mesrakan nafas turun dan naik.
-LAM AWAL. "NAFYAL HARFAL LAMIL AWWAL JA'ALA NAFSUL INSANI"
Hilangkan huruf Lam Awal jadikan Nafas Manusia,
Fanakan Sifatmu di dalam Dzat Allah (ini isyarat),
Pemakaiannya :
Tahan nafas antara turun dan naik.
-LAM AKHIR.
"NAFYAL HARFAL LAMIL AKHIRI JA'ALA DAMUL INSANI"
Hilangkan huruf Lam Akhir jadikan Darah Manusia,
Fanakan Nama di dalam Asma Allah yaitu Nur (ini isyarat},
Pemakaianya :
Apa yang kita lihat tiada lain hanyalah Nur, lazimi penglihatan, pendengaran, penciuman kepada yang satu.
-HA.
"NAFYAL HARFAL HA’I JA'ALA JASADAL INSANI"
Hilangkan huruf Ha jadikan Tubuh Manusia,
Fanakan Af'al-mu di dalam Af'al Allah (ini juga isyarat)
Pemakaiannya :
Gerak dan diam tiada ujud hanya Nur Muhammad SAW..

MAQOM DALAM DIRI

$
0
0
Adapun yang empu-Nya itu, tajali pada diri kita .
LAA ILAAHA ILLALLAH= Tiada yang maujud hanya Allah Ta'ala .
Allah itu Tuhan dan tempatnya lebih nyata pada insan .
Adapun Muhammad itu ialah fi'il pada kita , tetapi sesungguhnya semuanya itu adalah fi'il Allah Ta'ala jua adanya.
Yang dinamai sebenar-benarnya RAHASIA ALLAH ialah SIRR ALLAH (ANNA SIRRULLAH) nama-Nya jua, yaitu ZAT ALLAH TA'ALA .
Dan yang menerima RAHASIA ALLAH itu ialah INSAN KAMIL MUKAMIL (manusia sempurna).
Untuk mengenal Tuhan tidak diperbolehkan dengan cara berkhayal seperti yang dilakukan oleh orang-orang kafir .
Maka jangan mencari Tuhan di tempat lain.
Cari pada diri sendiri.
Karena lebih nyata pada diri sendiri daripada yang lain.

Yang dikatakan ALLAH (nama Tuhan) itu apa ?
Yaitu:
"HUWAL AWWALU WAL AKHIRU WAL ZAKHIRU WAL BATHIN, WA HUWA BI KULLI SYAI’IN 'ALIM"
Dia-lah yang Awal, yang Akhir yang Zahir dan yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu
(QS. Al-Hadid:3) .

Maknanya Allah jua yang meliputi sekalian alam ini adanya .
"LI ANNAL HAQQIKATUL LA MAUJUDUN ILLALLAH"
(Tiada yang mewujud di segala haqiqat hanyalah Allah jua).

Sifat wujud hanya dimiliki oleh Allah SWT, yang lain tiada ada . Kita harus yakin adanya Dzat Allah .
Dan dari pada Allah jua nyatanya segala isi alam ini .
Hanyalah Tuhan :
HU-ALLAH (DIA ALLAH). DIKATAKAN TUHAN ITU HIDUP (DZAT YANG HIDUP), DAN TIADA YANG HIDUP SELAIN ALLAH SWT.
Itulah yang berlaku pada insa.
Dan tiada boleh dikatakan perkataan ini kepada orang yang belum tahu jalannya, karena kita di dalam hukum Allah.

"AL MUTAHARATA SYAI’IN KASRUUHURI FIL INSAN"
(Hadits Qudsi). (Tiada nyata-KU pada sesuatu, seperti kenyataan-Ku pada manusia)

Allah menyatakan dirinya lebih nyata pada manusia .
"AL INSANA MAQAMAL JAMI’A MIN ZANAN"
(Hadits Qudsi).
(Manusia itu tempat perhimpunan dari kenyataan-Nya).

"AL- INSANNU SIRRI WA ANNA SIRRUHU"
(Hadits Qudsi).
(Insan itu Rahasia-Ku dan Aku pun Rahasianya).

"ANNA SIRRIL INSANA SAKANAHU WAMA HAKAHU"
(Hadits Qudsi).
(Aku Rahasia manusia yang menggerakan-nya dan yang mendiamkan-nya).

"LI ANNAL HAQQIKATUL LA MAUJUDUN ILLALLAH"
(Hadits Qudsi).
(Bahwa tiada yang mewujud disegala haqiqat hanyalah Allah Ta'ala jua).

"ANA MINALLAH WAL ALAMI MINNI"
(Sabda Nabi Muhammad, SAW) .
(Aku daripada Dzat Allah, dan alam sekalian daripada aku).

"ZAHIRU RABBI WAL BATHINU ABSI"
(Sabda Nabi Muhammad, SAW) .
(Zahir Tuhan pada hamba-Nya, ilmu Haqeqat / Bathin).

Maknanya : Inilah Rahasia Tuhan (Rahasia Allah = Anna Sirrullah, yaitu Dzat Allah Ta'ala)
seru sekalian alam yang ghaib kepada Insan itu.

MARTABAT 7 (TUJUH)

$
0
0
1). Merupakan hakekat Dzat mutlak yang kadim.
Artinya; hakekat Dzat yang lebih dulu, yaitu Dzatullah, yang menjadi wahana alam Ahadiyat yang ada adalah pohon kehidupan yang berada dalam jagad yang sunyi senyap segala-nya, dan belum ada sesuatu apapun

2). Hakekat-nya cahaya, yang diakui sebagai tajali-nya Dzat di dalam nukat gaib, sebagai sifat-nya Atma, menyebabkan ada-nya alam Wahdat

3). Diakui sebagai rahsa Dzat, sebagai nama-Nya, menyebabkan ada-nya alam Wahadiyat

4). Berasal dari nur muhammad, itulah hakekat Sukma yang diakui sebagai keadaan Dzat sebagai tabir-nya Atma, menyebabkan ada-nya alam Arwah

5). Keadaan nur muhammad dan tempat berkumpul-nya darah seluruh-nya adalah hakekat angan-angan yang diakui sebagai bayangan Dzat, sebagai ikatannya-Nya, menyebabkan ada-nya alam Mitsal

6). Hakekat Budi, diakui sebagai hiasan-nya Dzat, sebagai pintu-nya Atma, menyebabkan ada-nya alam Ajsam

7). Hakekat Jasad yang meliputi (Lima) warna yang bergerak , yang diakui sebagai Wahana Dzat, sebagai tempat Atma, menyebabkan adanya alam Insan Kamil

Selanjutnya tentang Kenyataan dalam alam Hukmi ;
1. Alam Ruhiyah - alam nyawa
2. Alam Sirriyah - alam perwujudan budi ( jasad) dan disinilah adanya empat nafsu inti ;
-Lawwammah cahaya-nya hitam disebut alam Nasut
-Amarah cahaya-nya merah disebut alam Jabarut (antara lain khodam ada disini)
-Sufiah cahaya-nya kuning disebut alam Latut
-Muthmainah cahaya-nya putih disebut alam Malakut

3). Alam Nurriyah-alam cahaya

4). Alam Uluhiyah-alam Ke-Tuhanan Dalam proses perjalanannya adalah dengan (dua) cara yaitu ;
Taraqih ( Mendaki ) :
1. Semua orang mengandalkan kemampuannya sendiri-sendiri baik mulai dari mengandalkan muka, suara, ilmu pengetahuan atau fisiknya untuk mendapatkan uang atau materi, jelas sudah bahwa kita selama ini disibukkan dengan urusan-urusan fisik sehingga makin tebal saja untuk dapat melihat Tuhan, maka dapat dikatakan kebanyakan manusia terhijab pandangannya untuk melihat Tuhan oleh dinding yang paling Luar atau alam Ajsam ini
2. Manusia adalah makhluk yang berjiwa dan diberikan akal dan hatinya sehingga lebih maju daripada manusia yang sekedar mengandalkan fisik saja, namun Tuhan memberikan akal dan hati inipun rupanya bertingkat-tingkat.
Kerja akal yang paling bawah adalah 'Aql atau akal dalam Al qur'an Afalaa ta'qiluun.
Kerja akal adalah memikirkan sesuatu yang bersifat kealaman, dan dengan akal ini akan ditemukan kebenaran dan kesalahan serta kebaikan dan keburukan dalam perspektif duniawi.
Demikan juga kerja hati, ia memiliki beberapa tingkatan , yang terendah adalah qalbu atau hati yang selalu berbolak-balik, kadang baik kadang buruk. dan orang yang biasa menggunakan 'Aql dan Qalbu ini cenderung akan serakah pada dunia.
Inilah hijab yang lebih tipis dibanding dengan fisik.
Lebih tinggi lagi bila manusia bisa mengaktifkan akal kedua yaitu fikr
(Ta'ala afalaa tatafakkaruun) yang akhirnya dapat menjangkau hal-hal yang tak tampak di dunia ini.
Islam diturunkan dengan membawa kabar gembira juga membawa peringatan kepada manusia tentang adanya siksa yang pedih di akhirat kelak. Kebanyakan manusia sulit untuk dapat mengenal Tuhan secara sempurna, maka Rasulullaah Muhammad SAW al mustafa diutus memberikan jalan tengah agar mereka menyembah Tuhan sesuai kemampuannya, adanya surga neraka adalah merupakan motivasi agar mereka menyembah Tuhan.
Sayyidina Ali menyebut manusia seperti itu sebagai pedagang yaitu hanya menyembah Tuhan jika diancam dengan neraka dan dijanjikan surga sebagai hadiah, dan dengan fikr-nya yang sudah terbuka lebih baik dari pada mereka yang masih terkungkung nafsu dan sudah memasuki pengenalan alam Mitsal
3. Selanjutnya manusia diharapkan mengenal rohnya (nyawa), inilah nyawa yang membuat jasmani dan jiwa menjadi hidup, jasmani tidak akan dapat bergerak bila tidak dapat perintah dari jiwa, dan jiwa tidak dapat memberi perintah pada gerakan jasmani jika tidak terdapat roh di dalamnya. Ketika sedang tidur, manusia tidak bergerak dan tidak merasakan sesuatu karena jiwanya keluar dari jasad, namun ia tetap dikatakan hidup karena rohnya masih ada dalam jasad. Dalam al qur'an, Tuhan meniupkan roh manusia ini yang berasal dari roh-Nya. Roh berasal dari Tuhan secara langsung adapun jasmani hanyalah gambaran maya saja dan bisa enjadi penghalang bagi manusia yang tidak mampu menangkap rahasia diciptakannya jasmani tersebut. Mengenal Tuhanpun dapat dilakukan melalui jasmani dengan menganggapnya sebagai gambaran dari Wajah Tuhan, adapun Dzat sesungguhnya adalah dalam Rahsa, sedangkan jiwa adalah gambaran dari perbuatan, nama dan sifat Tuhan, sama seperti alam semesta ini juga sebagai tajali-Nya
4. Roh manusia satu dan roh manusia lainnya juga satu, karena dari sumber yang satu yang bersumber dari Nur Muhammad dalam alam Wahidiyat dan roh manusia ini hanyalah titipan kecil dari Roh Agung kepada roh kecil di dunia
5. Roh Agung pada Martabat Wahdah ini bukan lagi sebagai makhluk, namun lebih dekat dengan sifat keTuhanan, Dia adalah satu namun bukan Tuhan namun bukan lagi makhluk dan tidak berkaitan dengan mahkluk
6. Bila kita dapat menggulung semuanya menjadi satu termasuk sifat Hayyun atau Maha hidup dalam Martabat Wahdah maka akan timbul Dzatullah
7. Tiada bernama, berawal-berakhir, tiada bertepi dan keberadaan-Nya tak dapat dijangkau dengan nama Tanazul ( Menurun ) :
1. Dzat Tuhan yang tidak bernama, karena tidak satupun yang mampu mewakili Keberadaan-Nya, tiada berawal dan berakhir serta Maha Esa, tidak ada yang dapat mengenal-Nya karena tidak ada yang lain selain diri-Nya, Dia berkeinginan menciptakan makhluk agar makhluk itu mengenal-Nya.
Penampakan Tuhan ini berjalan menurun, dan penurunan petama yang Dia lakukan adalah sebagai Nur Muhammad atau sering disebut Allah dan ini hanya sebuah nama untuk menyebut diri Tuhan, padahal sejatinya Dia tak dapat dijangkau dengan nama
2. Penurunan ini bukan berarti bahwa Tuhan ada Dua, Dia hanya menampakkan Diri dalam kualitas menurun agar lebih mudah di kenal karena Dzat Tuhan terlalu suci untuk dikenal, jadi nama adalah jembatan agar Dia mudah untuk dikenal inilah Martabat Wahdah
3. Tetap dengan penurunan Diri dengan nama Allah ini pun masih sulit dikenal secara mudah, maka Tuhan menurunkan Diri lagi menjadi bersifat kemakhlukan, yakni Nur Muhammad yang tidak lagi bernama Allah dan dalam tahap ini bersifat mendua atau berpasang-pasangan sebagai cikal bakal penciptaan alam semesta dan tahapan ini biasa disebut dengan Martabat Wahidiyat
4. Dari Nur Muhammad yang bersifat kemakhlukan ini terurai menjadi bagian-bagian halus yang belum tampak.
Itulah roh-roh atau alam arwah, roh merupakan sumber kehidupan bagi tiap-tiap benda.
Kehidupan merupakan syarat mutlak bagi makhluk untuk dapat mengenal Tuhan
5. Sumber kehidupan berupa roh tersebut tidak akan mampu mewakili keinginan Tuhan jika tidak disertai sarana atau wadah. Dalam alam Mitsal ini manusia sudah ada namun masih berbentuk jiwa. Ia belum memiliki raga, selanjut-nya Tuhan menampakkan Dzat-Nya sebagai wadah perbuatan, nama dan sifat-Nya, sehingga muncullah alam Ajsam
6. Tuhan menampakkan diri secara menyeluruh, Raga adalah perwujudan Rupa Diri-Nya, perbuatan nama dan sifat alam semesta adalah Wajah-Nya, semuanya terbungkus sifat kemakhlukan yang serba mendua
7. Setelah mengetahui hakikat diri secara menurun, maka tahulah bahwa alam semesta hakikat-Nya adalah gambaran Rupa Tuhan.

HAKIKAT DIRI

$
0
0
M A N U S I A
MIM (ﻡ) = Syariat = Tanah = Tubuh = Jasmani = Diri Terdiri = Nafas = Kaki
HA (ﺡ) = Tarekat = Angin = Nafas = Hati = Diri Terperi = Tanafas = Tangan
MIM (ﻡ) = Hakekat = Api = Darah = Nyawa = Diri Sebenar diri = Amfas = Badan
DAL (ﺪ) = Makrifat = Air = Rasa = Rahasia = Diri Tajjali = Nufus = Kepala

Yang sebenarnya Diri itu Nyawa, yang sebenarnya Nyawa itu Muhammad, yang sebenarnya Muhammad itu Allah, yang sebenarnya bernama Allah itu Sifat-sifat Allah, maka Sifat-sifat Allah itu berasal dari Dzatullah.
(Maksudnya : Manusia = Muhammad = Allah = Dzat)
Waspadai hal ini :
Bila mana kita mengatakan ALLAH itu adalah MUHAMMAD..?
Bila mana Muhammad mengatakan ALLAH itu adalah TUHAN…?

Keterangan / Ayat :
"AWWALU TAJLI DZATTULLAH TA'ALA BI SIFATIHI"
(Mula-mula timbul DZat Allah Ta'ala kepada Sifatnya.)
"AWWALU TAJLI SIFATULLAH TA'ALA BI ASMA IHI"
(Mula-mula timbul Sifat Allah Ta'ala kepada namanya.)
"AWWALU TAJLI ASMADULLAHI TA'ALA BI AF‘ALIHI"
(Mula-mula timbul nama Allah Ta'ala kepada perbuatannya.)
"AWWALU TAJLI AF ALULLAHI TA'ALA BI INSAN KAMILUM BI ASMAI."
(Mula-mula timbul perbuatan Allah Ta'ala kepada Insan yang Kamil yakni Muhammad RasulNya.)
"QOLAN NABIYI SAW AWWALUMAA KHALAKALLAHU TA'ALA NURI"
(Berkata Nabi SAW yang mula-mula dijadikan Allah Ta'ala Cahayaku baru Cahaya sekalian Alam.)
"QOLAN NABIYI SAW AWWALU MAA KHALAKALLAHU TA'ALA RUH"
(berkata Nabi SAW Yang mula-mula dijadikan Allah Ta'ala Rohku, baru roh sekalian alam)
"QOLAN NABIYI SAW AWWALU MAA KHALAKALAHU TA’ALA QOBLI"
(Berkata Nabi SAW Yang mula-mula dijadikan Allah Ta'ala Hatiku, bahru hati sekalian alam.)
"QOLAN NABIYI SAW AWWALU MAA KHALAKALLAHU TA'ALA AKLI"
(berkata Nabi SAW Yang mula-mula dijadikan Allah Ta'ala Akalku, baharu akal sekalian alam)
"QOLAN NABIYI SAW ANA MINNURILAHI WA ANA MINNURIL ALAM"
(Berkata Nabi SAW Aku cahaya Allah dan Aku juga menerangi Alam)

JALAN PULANG

$
0
0
Tannazul Dzat = Taraqi = Jalan Pulang.
Kematian dipahami bukan akhir dari segala kehidupan yang tidak mungkin lagi ada lagi kehidupan yang telah dilaluinya, kematian adalah perpindahan waktu dan tempat untuk menuju kehidupan yang lebih sempurna dari kehidupan sebelumnya.
Pahamilah kematian sebagai kehidupan yang akan bermula kembali.
"Raihlah nilai-nilai kematian dengan nilai-nilai kehidupan sekarang ini"
Tanamkan ilmu kematian sejak dini dalam diri, sehingga menyerap kedalam diri dan menyatu menjadi satu, kesempurnaan hidupun teraih dengan penuh ke gemilangan spritual. Mursyid mengajarkan kematian dari pengalaman yang telah dilaluinya, sehingga mampu menceriterakan kembali tentang perjalanan kematian yang harus di lalui oleh muridnya. Ajaran kematatian inilah yang betul-betul telah teruji bukan sekedar ceritera yang didapat dari buku maupun dongeng yang tidak diketahui sumber otentiknya.
Carilah ilmu kematian dari orang yang telah mengalami kematian ,dengan sempurna dan sekarang telah terlahir kembali dengan sempurna kedunia, untuk mentransfer pengetahuiannya agar dijadikan pedoman bagi hidup kita Kalaulah kita telah memahami dengan sempurna dan mengamalkan terhadap ilmu kematian yang telah diberikan maka kita dapat meraih kematian dengan penuh ketenangan dan kegembiraan.
"Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat".
(Qs.Al'Mukminun ayat 16)

Perjalanan setelah di kuburkan dalam bumi :
1). Dalam kandungan bumi selama 3 hari si-mayat sedang mem-bengkak belum ada yang musnah.
2). Dalam 7 hari mulai-lah hancur tubuhnya, perutnya pun telah pecah
3). Dalam 40 hari telah kehilangan urat, kulit, daging, rambut sudah terlepas namun tulang belulang masih utuh
4). Dalam 1 tahun pertama telah ruku'
5). Dalam 2 tahun telah sujud
6). Dalam 1000 hari, semua tulang telah kumpul, segalanya sempurna dari qudrat dzat yang Maha Mulia, telah tiada rasa-rasa lagi, dan tidak merasa-rasa lagi, tinggalkan Asma Allah dan tiada diqudrat-Nya.

Manusia yang sempurna kembali kejaman-nya sendiri, sebagaimana nyawa melompat jauh pulang didalam "TANAZUL TARRAQI", sebagai berikut :
1). Cahaya kembali pulang gilang gemilang kepada alam Insan Kamil.
2). Budi kembali pulang kepada alam Ajsam
3). Rasa kembali pulang kepada alam Misal
4). Rupa kembali pulang kepada alam Roh
5). Warna kembali pulang kepada alam Wahdiyah
6). Bau kembali pulang kepada alam Wahdah
7). Angan-angan kembali pulang kepada alam Ahdiyah
8). Hidup kembali pulang kepada alam Insan Kamil kembali sempurna terang benderang dari pada Qudrat-Nya.

Ber-awal yang sempurna di dalam bumi suci adalah :
1. Kulit
2. Otak
3. Urat
4. Tulang
5. Rambut
6. Darah
7. Daging
8. Sumsum.

Adapun Saudara Empat, Kelima pancer juga sama sempurna kepada bumi suci :
1. Air tuban
2. Pembungkus
3. Ari-ari
4. Tali pusar
5. Pancer
Semuanya telah pulang sempurna kembali kepada Qudrat-Nya.
Yang Hitam menyala menjadi merah
Yang Merah menyala menjadi kuning
Yang Kuning menyala menjadi putih
Yang Putih menyala menjadi terang benderang "Tungal pada Dzat Allah"
(Maksudnya : Kulit itu bernyala daging, daging bernyala tulang, tulang itu bernyala-nya dilebur menjadi cahaya yang bersifat pada makrifat yang abadi)
(Maksudnya lagi :
telah memusnahkan Wujudnya hamba. karena hamba itu = Adam Hukumnya, adanya hamba itu melainkan Dzattullah bercahaya dan yang ada.

SAAT-SAAT AJAL MENJEMPUT

$
0
0
Penglihatan orang akan mati = yang keluar saat-saat menjelang kematian, Yang keluar dari Tubuh kita takkala Sakaratul Maut menjelang diantaranya :
1). Ketika datang cahaya hitam, itulah yang dipanggil cahaya Iblis maka pujinya :
"LAILAHA ILLALLAH"
2). Ketika datang cahaya merah, itulah yang dipanggil cahaya yahudi maka pujinya :
"ALLAH, ALLAH, ALLAH"
3). Ketika datang cahaya kuning, itulah yang dipanggil cahaya nasrani maka pujinya :
"ALLAH HU, ALLAH HU, ALLAH HU"
4). Ketika datang cahaya hijau, itulah yang dipanggil cahaya Jibril maka pujinya :
"ALLAHU YAA HU, ALLAHU YAA HU, ALLAHU YAA HU"
5). Ketika datang cahaya putih, itulah yang dipanggil cahaya "Nur Muhammad" maka pujinya :
"MASYAA ALLAHU KANAL MU'MINIINA YAA HU, YAA HU, YAA HU HAQ"

Manakala sudah habis segala rupa cahaya pada penglihatan yang putih bersih, muncul cahaya sangat terang kembali, terangnya jauh dibandingkan cahaya matahari dan bulan, terangnya terus meliputi tujuh lapis bumi dan tujuh lapis langit dan tiada cahaya yang seumpamanya, tidak ada bandingnya, maka itulah yang disebut "NURULLAH" menembus meliputi segala ruang. Kemudian nyata tubuh kita laksana pinang dibelah dua, persis rupanya tiada bedanya, serta kita pandang ada "KAFUL MUHAMMAD" maka itulah yang dinamai "KALIMATULLAH" dan "KALIMATU MUHAMMAD", itulah sebenar-benarnya yang datang kepada mati, maka itu puji jangan dilupakan, "YAA HU.., YAA HU.., YAA HU…, HAQ-KU".
(Jangan berhenti pujinya hingga 'hilang')
Demi Allah yang bersifat Rahman Rahiim, jangan ‘syak' dan diam, begitulah pengajaran daripada Aulia Allah yang turun kepada guru yang Mursyid, maka kita serahkanlah dengan ridha, serta ikhlash mati kita itu, karena mati itu…tiada ….supaya ada…

HALANGAN SAAT SAKRATUL MAUT

$
0
0
PERTAMA:
Yang pertama nampak Alam Ruhiyah Yaitu Alam Nyata, Terang benderang tapi bukan terangnya siang
Tiada, Timur, Barat, Utara, Selatan, Bawah dan atas Disitu nampak seolah-olah samudra tidak bertepi, itulah kenyataan (hati) berbaur cahaya akal, dan ditengah-tengahs amudra itu ada Dzurriyyah jernihnya laksana langit diufuk barat kala petang hari, terang keemasan cahayanya, itulah kenyataan (jantung) berbaur cahayanya.
JOHARUL AWWAL yang meliputi sejatinya (hati) sebagai pembukanya, maqamnya dicipta, Bertempat dipenglihatan, Pendengaran, Penciuman Perasa, Dan perasaan, Disebut "MUKASIFAT" kekuasaannya hanya memimpin segala sifat Samwah, ketika itu janganlah sampai khilaf terhadap tanda rupa yang sejati,

KEDUA:
Yang kedua telah musnah Alam Ruhiyah, lalu nampak Alam Sirriyyah, yaitu alam Rahasia, terangnya melebihi 'Alam Ruhiyyah, disitulah kedatangan cahaya empat warna, Hitam, Merah, Kuning Putih, Itulah kenyataan budi mengeluarkan (nafsu) empat perkara, masing-masing menjadi rintangan (hati) berturut-turut muncul kepermukaan satu persatu.
1). Yang mula-mula muncul adalah cahaya hitam, itulah nafsu lawamah, hawanya sewaktu hidup membawa :
haus, lapar, mengantuk, dan yang sejenisnya,
Tempatnya diperut besar, Keluarnya dari lisan, dan kejadiannya dalam cahaya hitam menampakan jenis-jenis binatang yang merayap, maka mereka akan menggoda agar dianggap sebagai tuhan.
Tanda kehadirannya adalah gempa bumi, Alam nafsu yang disebut "alam Nasut" yakni tempat lupa maksudnya adalah sewaktu hidupnya mempertuhankan "nafsu Lawamah",
Banyak lupa daripada mengingati Allah, lebih mementingkan banyak :
Makan, Minum, Tidur, Maka hendaknya ingat-ingatlah dengan segala keteguhan, jangan sampai hanyut berada didalam cahaya hitam, bisa-bisa menjelma menjadi hewan yang "merayap".
2). Setelah cahaya hitam lenyap lalu nampak cahaya merah, itulah nafsu amarah,
Tempatnya diampedu,
Keluarnya dari telinga,
kejadiannya dalam cahaya merah menampakkan jenis-jenis kelakuan 'sarani' dan bangsa hantu, masing-masing menggoda agar dianggap sebagai Tuhan, tanda-tandanya api menyala besar menjulang, alam nafsu itu disebut "Alam Jabarut", tabiatnya geram, tempat menderita kesukaran, awas..! disinilah tergodanya orang yang selagi hidupnya mengikuti hawa nafsu 'amarah' seperti:
mengumbar marah, panas hati, inkar, dendam, hasut, dan sejenisnya..,
Ingat-ingatlah hendaknya teguh, jangan sampai hanyut berada dalam cahaya merah, bisa-bisa menjelma jadi hantu.
3). Setelah cahaya merah lenyap lalu nampaklah cahaya kuning, itulah keadaan "nafsu sufiayah",
Tempatnya dilimpa,
Keluarnya dari mata,
Kejadianannya didalam cahaya kuning menampak jenis-jenis hewan unggas, dan bangsa burung yang dapat terbang, masing-masimg memgoda agar dianggap sebagai Tuhan,
Tanda-tandanya : angin ribut yang besar, alam nafsu itu disebut "Alam lahut"
tabiatnya suka berubah-rubah, tempatnya di dalam rongga anggota badan, disinilah tergodanya orang selagi hidupnya mengikuti hawa nafsu syahwat, keinginannya yang membawa kemurkaan : kesukaan pada kesenangan dunia sampai lupa mengingat Allah.
Awas ingat-ingatlah! Hendaknya tetap teguh jangan sampai hanyut berada didalam cahaya kuning, bisa-bisa menjelma menjadi jenis-jenis hewan yang dapat terbang seperti kelalawar dan sebagainya.
4). tiada lama cahaya kuning lenyap lalu cahaya putih datang, Itulah keadaan nafsu mutmainah, tempatnya ditulang, keluarnya dihidung,
Kejadiaannya didalam cahaya putih menampak jenis-jenis bangsa ikan berada disamudra Rahmah,
Masing-masing menggoda agar dianggap sebagai Tuhan, Tanda-tandanya, air jernih tidak ketahuan asalnya,
Alam nafsu ini disebut "Alam Malakut"
artinya : istana tetapi hati-hatilah itu bukan istana sejati yang Maha Mulia, hanya penggoda saja, disinilah tempat tergodanya orang selagi hidupnya mengikuti nafsunya yang menyuruh pada : Rakus, Tamak, Gila harta dan kedudukan atau kemasyuran, gila dunia dan sejenisnya.
Ingat-ingat dan waspadalah !
hendaknya yang teguh, jangan sampai hanyut didalam cahaya putih kalau-kalau menjelma pada ikan atau bangsa hewan dalam air.

KETIGA :
Yang ketiga : setelah musnah "Alam Sirriyyah" lalu nampak "Alam Nurriyyah" yakni alam cahaya, terangnya melebihi alam sirriyyah, disitu datang alam panca warna. Hitam, Merah, Kuning, Putih, Hijau, Berbarengan dengan itu nampak terbentang ! istana seribu ke-indah-an permai semua, itulah kenyataan panca indra yang disebut "Alam hidayah" yakni petunjuk karena memang menunjukan tempat terbentangnya istana, tetapi waspadalah itu bukan istana sejati yang teratur Maha Mulia, melainkan hanyalah : "istana pana sarana"
namanya misalnya juga :
1). Istana yang indah teratur nampak cahaya hitam,
Itulah cahayanya dzat hewan yang bangsa merayap,
2). Istana yang indah teratur nampak cahaya merah,
Itulah istananya bangsa hantu,
3). Istana yang indah teratur nampak cahaya kuning,
Itulah istanya dzat bangsa burung dan hewan yang terbang,
4). Istana yang indah teratur nampak cahaya putih,
Itulah istananya bangsa ikan dan hewan dalam air,
5). Istana yang indah teratur nampak cahaya hijau,
Itulah istananya bangsa tumbuh-tumbuhan,
Tiba-tiba terdengar suara menyeruh menunjukkan pada istana yang Agung Maha Mulia, padahal itu semua bukannya istana yang sejati maka hendaknya ingat-ingat dan waspadalah jangan sampai tergoda untuk memilih salah satu, bisa-bisa termasuk kedalam istana yang sesat istana "pana sarana" namanya, dan disinilah banyak terjerumus yang selagi hidupnya, Berdusta, Menipu, Licik, Curang dan sejenisnya,

KE'EMPAT :
Yang kempat : Masih didalam Nurriyyah. disitu nampak cahaya Jernih, didalam cahaya da nyala berdiri memancarkan sinar delapan Warna : Hitam, Merah, Kuning, Putih, Hijau, Biru, Ungu dan Merah muda, Berbarengan dengan itu nampak seakan-akan surga seribu permai semua, itulah kenyataannya "sukma", yang disebut "Alam iskhat" yakni alam birahi 'syaghafi' karena tempat menggoda rasa merasa jatuh cinta kepada surga yang terbentang itu, padahal sesungguhnya bukan surga yang suci yang penuh nikmat,
1). Yang nampak surga seribu hitam licin gelap gemerlap, itulah kanyataan rasa,
Maka jikalau berada disitu bisa-bisa jadi raja jin hitam.
Hati-hatilah jangan sampai terhanyut didalamnya.
2). Yang nampak seaka-akan surga seribu merah kemerahan.
Itulah kejadian diri kedustaan ciptarasa.
Hati-hatilah jika berada disitu bisa-bisa menjadi raja jin merah,
3). Yang nampak seaka-akan surga seribu kuning keemasan,
Itulah kejadian dari kacaunya cipta angan-angan
Hati-hatilah jika berada disitu bisa-bisa menjadi raja jin kuning.
4). Yang nampak seaka-akan surga seribu putih, bersinar bersih,
Itulah kejadian dari kesetiaan cipta/kebiasaan berkhayal ;
Jika berada disitu bisa-bisa menjadi penghulunya jin putih.
5). Yang nampak seakan-akan surga seribu hijau pelangi,
Itulah kejadiannya dari kekuatan cipta anga-angan,
Jika berada disitu bisa-bisa menjadi raja jin hijau.
6). Yang nampak seakan-akan surga seribu biru gelap gemerlap,
Itulah dari reka daya cipta,
Jika berada disitu bisa-bisa menjadi raja jin biru.
7). Yang nampak seakan-akan surga seribu ungu,
Itulah kejadian dari kelayakkan cipta,
Jika berada disitu bisa-bisa menjadi raja jin ungu.
8). Yang nampak seaka-akan surga seribu merah muda berpancaran serupa merah delima,
Itulah kejadian dari berubah-rubah cipta,
Jika berada disitu bisa-bisa menjadi raja jin merah muda,
Maka tiba-tiba menghembus segala bayangan itu semerbak bau harum yang menarik rasa, padahal palsu belaka,
Ingat-ingatlah jangan sampai dirasakan, semuanya termasuk surga penyesatan.
Orang tergoda disini yaitu mereka yang selagi hidupnya suka terbenam dalam khayal /lamunan,malas bekerja, suka memusatkan daya cipta pada jalan yang tercela, maka itu :
berhati-hatilah!

KELIMA :
Yang kelima : musnah (Alam Nurriyyah,) maka menampak 'Alam Uluhiyyah (Ilahiyya) artinya : 'Alam ketuhanan, terangnya Melebihi Alam Nuriyyah dan disitu nampak cahaya memancar, didalam cahaya itu ada berbentuk seperti anak lebah berdiri dimaqom Fana, itulah warna sukma yang menambahi warna semua dan adalah meliputi didalam jagat Raya dan jagat kecil beserta Isinya tetapi hidupnya dari purnamanya rasa. lalu saat itu datang malaikat menyerupakan bapak dan kakek laki-laki/leluhur Laki-laki, mengaku utusan dzat yang Maha Suci, katanya : di suruh membawa ke "Karamtullah), hati-hatilah dan ingat-ingatlah Hendaknya tetap teguh ! jangan sekali-sekali meng-imankan! dinilah tergodanya orang yang selagi hidupnya suka membanyakan kesesatan dan penyesatan jalan ketuhanan.

KE'ENAM :
Yang keenam : masih didalam Uluhiyyah, semakin bertambah terangnya disitu tampak cahaya bersinar, didalam sinar itu ada bentuk macam-macam patung Kecil dari gading/semacam anak-anakan dari mutiara, bukan laki, bukan perempuan, bukan-banci berdiri dimaqom baqau, itulah purnamnya rahasia yang menguasai di alam semua, tetapi hidupnya, dari "Dzat Athma" pada ketika itu datanglah beda ari menyerupai ibu dan nenek yaitu leluhur perempuan dan mengaku katanya : utusan Dzat yang maha suci yang disuruh untuk membawa ke "Karamatullah", maka ingat-ingat-lahjangan sekali-sekali meng-imankan. disinilah tergodanya orang selagi hidupnya menggemari olok-olokan bermain-main.

KETUJUH :
Yang ketujuh : didalam Uluhiyah,terang benderang tiada hingganya tiada bandingnya, disitu tiada menampak apa-apa melainkan Nur cahaya gilang gemilang tiada bayangan. itulah Dzat Athma yang disebut sajatinya Dzat, yang :
Tiada Awal, Tiada Ahkir, Tiada Arah Jihat, Tiada batas angan tempat, Tiada Rupa, Tiada Warna, Tiada berkesudahan, Aslinya segala asal, Azali abadi, semestanya meliputi sekalin Alam semua, Meliputi menguasai segala maqom sempurna, Hidup serta menghidupkan, Maha suci Dzatnya yang Maha Agung, Yang berkuasa Asmanya serta sempurna Af'alnya, yakni :
"LAISYA KAMISLIHI SYAII'UN",
artinya :
tiada yang menyerupai sesuatu apapun juga.
"LAM YAKUN LAHU KUFUAN AHAD",
artinya :
berada didalam hidup kita peribadi
"WAHUWA M'AKUMM AINAA KUNTUM",
artinya :
tiada jarak antara, manunggal hamba tuhan'

SEMBILAN JENIS ROH MANUSIA

$
0
0
Menurut ilmu batin pada diri manusia terdapat sembilan jenis Roh. Masing-masing roh mempunyai fungsi sendiri-sendiri.
Ke sembilan macam roh yang ada pada manusia itu adalah sebagai berikut :

1). ROH IDOFI (Roh Ilofi) :
adalah roh yang sangat utama bagi manusia. Roh Idofi juga disebut "JOHAR AWAL SUCI", karena roh inilah maka manusia dapat hidup.
Bila roh tersebut keluar dari raga, maka manusia yang bersangkutan akan mati.
Roh ini sering disebut "NYAWA".
Roh Idofi merupakan sumber dari roh-roh lainnya pun akan turut serta. Tetapi sebaliknya kalau salah satu roh yang keluar dari raga, maka roh Idofi tetap akan tinggal didalam jasad. Dan manusia itu tetap hidup. Bagi mereka yang sudah sampai pada irodat Allah atau kebatinan tinggi, tentu akan bisa menjumpai roh ini dengan penglihatannya. Dan ujudnya mirip diri sendiri, baik rupa maupun suara serta segala sesuatunya. Bagai berdiri di depan cermin. Meskipun roh-roh yang lain juga demikian, tetapi kita dapat membedakannya dengan roh yang satu ini.
'Alamnya roh idofi berupa nur terang benderang dan rasanya sejuk tenteram (bukan dingin).
Tentu saja kita dapat menjumpainya bila sudah mencapai tingkat "INSAN KAMIL".

2). ROH RABANI :
Roh yang dikuasai dan diperintah oleh roh idofi.
'Alamnya roh ini ada dalam cahaya kuning diam tak bergerak.
Bila kita berhasil menjumpainya maka kita tak mempunyai kehendak apa-apa. Hatipun terasa tenteram. Tubuh tak merasakan apa-apa.

3). ROH ROHANI :
Roh inipun juga dikuasai oleh roh idofi. Karena adanya roh Rohani ini, maka manusia memiliki kehendak dua rupa. Kadang-kadang suka sesuatu, tetapi di lain waktu ia tak menyukainya. Roh ini mempengaruhi perbuatan baik dan perbuatan buruk.
Roh inilah yang menepati pada EMPAT jenis nafsu, Yaitu :
✺ NAFSU LUWAMAH
✺ NAFSU AMARAH
✺ NAFSU SUPIYAH
✺ NAFSU MULAMAH (Mutmainah).
Kalau manusia ditinggalkan oleh roh rohani ini, maka manusia itu tidak mempunyai nafsu lagi, sebab semua nafsu manusia itu roh rohani yang mengendalikannya. Maka, kalau manusia sudah bisa mengendalikan roh rohani ini dengan baik, ia akan hidup dalam kemuliaan.
Roh rohani ini sifatnya selalu mengikuti penglihatan yang melihat. Dimana pandangan kita tempatkan, disitu roh rohani berada.
Sebelum kita dapat menjumpainya, terlebih dulu kita akan melihat bermacam-macam cahaya bagai kunang-kunang. Setelah cahaya-cahaya ini menghilang, barulah muncul roh rohani itu.

4). ROH NURANI :
Roh ini dibawah pengaruh roh-roh Idofi. Roh Nurani ini mempunyai pembawa sifat terang. Karena adanya roh ini menjadikan manusia yang bersangkutan jadi terang hatinya. Kalau Roh Nurani meninggalkan tubuh maka orang tersebut hatinya menjaid gelap dan gelap pikirannya. Roh Nurani ini hanya menguasai nafsu Mutmainah saja.
Maka bila manusia ditunggui Roh Nurani maka nafsu Mutmainahnya akan menonjol, mengalahkan nafsu-nafsu lainnya.
Hati orang itu jadi tenteram, perilakunya pun baik dan terpuji. Air mukanya bercahaya, tidak banyak bicara, tidak ragu-ragu dalam menghadapi segala sesuatu, tidak protes bila ditimpa kesusahan. Suka, sedih, bahagia dan menderita dipandang sama.

5). ROH KUDUS (Roh Suci) :
Roh yang di bawah kekuasaan Roh Idofi juga. Roh ini mempengaruhi orang yang bersangkutan mau memberi pertolongan kepada sesama manusia, mempengaruhi berbuat kebajikan dan mempengaruhi berbuat ibadah sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya.

6). ROH RAHMANI :
Roh dibawah kekuasaan roh idofi pula. Roh ini juga disebut Roh Pemurah. Karena diambil dari kata "RAHMAN" yang artinya pemurah. Roh ini mempengaruhi manusia bersifat sosial, suka memberi.

7). ROH JASMANI :
Roh yang juga di bawah kekuasaan Roh Idofi. Roh ini menguasai seluruh darah dan urat syaraf manusia. Karena adanya roh jasmani ini maka manusia dapat merasakan adanya rasa sakit, lesu, lelah, segar dan lain-lainnya. Bila Roh ini keluar dari tubuh, maka ditusuk jarumpun tubuh tidak terasa sakit. Kalau kita berhasil menjumpainya, maka ujudnya akan sama dengan kita, hanya berwarna merah.
Roh jasmani ini menguasai nafsu amarah dan nafsu hewani.
Nafsu hewani ini memiliki sifat dan kegemaran seperti binatang, misalnya: malas, suka setubuh, serakah, mau menang sendiri dan lain sebagainya.

8). ROH NABATI :
ialah roh yang mengendalikan perkembangan dan pertumbuhan badan. Roh ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi.

9). ROH REWANI:
ialah roh yang menjaga raga kita. Bila Roh Rewani keluar dari tubuh maka orang yang bersangkutan akan tidur. Bila masuk ke tubuh orang akan terjaga. Bila orang tidur bermimpi dengan arwah seseorang, maka roh rewani dari orang bermimpi itulah yang menjumpainya.
Jadi mimpi itu hasil kerja roh rewani yang mengendalikan otak manusia.
Roh Rewani ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi. Jadi kepergian Roh Rewani dan kehadirannya kembali diatur oleh Roh Idofi.
Demikian juga roh-roh lainnya dalam tubuh, sangat dekat hubungannya dengan Roh Idofi.

RAHMAN DAN RAHIM-NYA

$
0
0
"BA", itu adalah huruf yang membentuk mangkok, di mana titik pertama permulaan di namakan
"AR-RAHMAN", dan di sinilah yang di namakan "KUN",
kun artinya jadilah, dan adapun titik terakhir di namakan "AR-RAHIM", dan inilah yang di namakan "FAYAKUN), yang artinya maka terjadilah

Kembali bilamana titik pertama yang mengawali-nya mempunyai sifat rahman dan titik akhir-nya adalah sifat RAHIM-NYA maka di katakan itu kebenaran bahkan melampaui kebenaran itu, Lalu kenapa yang buruk itu sering kita kaitkan dengan Allah padahal RAHMAN dan RAHIM itu bukanlah sesuatu yang buruk

Perlu di sadari dari huruf ALIF GHAIB menyatakan diri pada huruf ALIF NYATA (jasad), itu merupakan cerita Allah, bagaimana Allah menciptakan manusia menjadi khalifah di bumi dengan bermodalkan hati sebagai tempat menampung ilmu Allah

Ke kanan ia bersifat RAHMAN
Ke kiri ia bersifat RAHIM
Ke atas ia BERHABLU MINALLAH
Ke bawah ia BERHABLU MINANNAS


Adapun sifat ALIF NYATA (jasad), pada dasarnya bersifat RAHMAN dan RAHIM dan sifat itu sejak AZALI adanya, Mungkin engkau akan berkata :
"Keburukkan itu datang atas kuasa Allah, dan manusia tiada upaya akan hal itu"

Benar apa yang di katakan itu, namun sadarilah, keburukkan itu datang dari Allah tapi di peruntukkan kepada iblis, dan adapun manusia itu bukanlah iblis melainkan ia menjadi sifat RAHMAN dan RAHIM-NYA Allah untuk menjadi rahmat bagi alam ini

Bukankah manusia itu di ciptakan seperti rupa rahman rahimnya...???
Lalu kenapa sifat buruk ingin di sematkan pada manusia....???
Ingat...
Manusia itu bukan iblis, melainkan manusia itu RAHMAN RAHIM-NYA yang di sifatkan
"LA ILAHA ILALLAH, MUHAMAD RASULULLAH"

Allah SWT pernah berfirman kepada Dawud a.s :
"Aku pernah mengajarkan kepada Bani Isra'il bahwa Aku dengan seluruh makhluk-Ku tak ada hubungan nasab sama sekali, Namun mereka sangat berhasrat untuk berada di sisi-Ku, sehingga Aku memperkenankan mereka untuk mendapatkan apa yang tak terlihat mata, apa yang tak terdengar telinga, dan apa yang tak pernah terlintas dalam hati manusia"

Letakkan Aku di antara kedua belah matamu, lalu lihatlah Aku dengan mata batinmu, Janganlah kamu melihat orang-orang yang akalnya terselubung hijab dengan indera penglihatan yang berada di kepala mereka, Sebab pandangan akal mereka sudah penuh dengan polusi karena terputus dari pahala-Ku

Aku bersumpah demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku tidak akan membuka pahala-Ku bagi hamba yang menaati-Ku hanya sekadar coba-coba, sekadar mencari pengalaman, atau sekadar berkeinginan (untuk taat) namun tak melakukan apa pun

Rendahkan dirimu terhadap orang yang kamu beri pelajaran, Jangan pernah berbuat aniaya atau takabur terhadap orang-orang yang berkehendak menuju kepada-Ku (al-muridin)

"Andai saja para pecinta-Ku tahu posisi mereka di sisi-Ku, niscaya para pecinta-Ku itu menjadi bumi, tempat dimana mereka biasa berjalan di atasnya".
(Tuak ilahi)

MENGENAL SEBENAR DIRI

$
0
0
Sabda Rasulullah SAW:
MAN ARAFA NAFSA FAQAD ARAFA RAB’BAH WAMAN ARAFA RAB'BAH FASADA JASAD. "Sesiapa yang mengenal dirinya, tentu dia mengenal Robbnya dan sesiapa yang mengenal Robbnya, maka binasalah dirinya."
Firman Allah SWT:
Yaitu orang-orang yang apabila mereka ditimpa oleh sesuatu kesusahan, mereka berkata:
"Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kembali."
(QS.Al-Baqarah:156)

Apabila Ruh diturunkan kebumi, ia berhajat kepada Sifat Iftiqar Allah untuk berfungsi di atas muka bumi ini. Jika tiada Sifat Iftiqar, Ruh tidak berfungsi. Ini disebabkan ia memiliki sifat yang suci dan tinggi. Ia tiada pengetahuan dan kehendak terhadap alam yang rendah (dunia).
Oleh karena itu, ia perlukan Sifat Iftiqar untuk melaksanakan tugas khalifah, untuk kehidupannya dan dunia.

Empat Sifat Iftiqar: Sifat Qudrat, Hayat, Iradat, Ilmu.
Sebelum Ruh dimasukkan ke dalam jasad, Allah melapisi Ruh Al-Qudsi dengan lapisan-lapisan sampai ke alam "MULKIAH" yang disebut "QISWAH UNSURIAH" Yaitu Alam JABARUT, Alam MALAKUT dan Alam MULKI karena kekuatan Ruh Al-Qudsi boleh menghancurkan jasad, sebagaimana cahaya matahari yang dihalangi cahayanya bumi dengan pelbagai lapisan agar tidak terbakar bumi ini kerana kepanasannya.
Ruh Yang Suci,
Firman Allah SWT:
"Kemudian apabila Aku sempurnakan kejadiannya, serta Aku tiupkan padanya roh dari (ciptaan) ku, maka hendaklah kamu sujud kepadanya. (QS Al-Hijr :29)

1). QUDRAT (Kuasa):
Yaitu dinyatakan pada=
(RUH JASMANI) dan diletakkan dalam jasad. Ruh memerlukan jasad untuk bergerak di atas muka bumi. (NASMA "FIZIKAL" : kuasa batin yang hebat).
TANAH: tubuh badan-istana hakikat.
2). ILMU (ilmu):
ianya dinyatakan pada=
(RUH SULTANI) dan menjadi akal apabila digabungkan dengan unsur air dan diletakkan pada otak.
Ruh tidak akan dapat berfikir untuk kehidupan di dunia tanpa ilmu bangsa dunia.
(AIR: akal- ilham, laduni pandangan tajam hikmah).
AIR: otak-istana syariat.
3). HAYAT (hidup):
ianya dinyatakan pada=
(RUH AL HAYAT) dan menjadi nafas apabila bergabung dengan udara. Ruh memerlukan nafas untuk berhubung dengan nafas.
(NAFAS: menstabilkan emosi, akal, kesihatan dan perjalanan Ruh).
ANGIN, udara: sistem pernafasan-istana tarikat.
4). IRADAT (berkehendak):
ianya dinyatakan pada=
(RUH SAIRANI RAWANI) dan menjadi nafas apabila digabungkan dengan unsur api dan diletakkan dijantung/ qalbi. Ruh memerlukan nafsu yang bangsa dunia untuk memakmurkan dunia.
(NAFSU: ketenangan, kasyaf, asyik, cinta, rindu, syuhud, makrifat).
API: jantung-istana makrifat.

Syeikh Abdul Qadir Jailani Di dalam Kitab Sirrul Asrar mengatakan:
Ruh adalah hakikat diri manusia yang sebenar. Ruh adalah Nur cahaya yang tinggi yang dibaluti dengan beberapa lapisan pakaian sebelum diturunkan ke alam dunia ini agar jasad tidak terbakar.

"Manusia itu rahasiaku dan Aku adalah rahasia manusia."
(Hadis Qudsi)

Setiap Ruh mempunyai tempat di daerah ketika ia berada dalam jasad. Setiap insan wajib mengetahui bagaimana mahu mengolah setiap lapisan tersebut agar tersingkap baginya rahasia.
Kenali dirimu dengan merenungkan kedalam dirimu nescaya engkau akan mengenali Tuhanmu tanpa huruf, suara, tanpa dalil dan perantaraan. Galillah rahasia alam dirimu sendiri sehingga berjumpa dengan air dari Alam MALAKUT, Alam JABARUT dan akhirnya LAHUT, niscaya kamu akan dapat menyaksikan kembali bagaimana dirimu berhimpun dan bertasbih di Alam LAHUT serta menyaksikan bagaimana dirimu bersaksi akan diri KeTuhanan
sebagaimana firmannya:
Dan (ingatlah wahai Muhammad) ketika Tuhanmu mengeluarkan zuriat anak-anak Adam (turun-temurun)dari (tulang) belakang mereka, dan Ia jadikan mereka saksi terhadap diri mereka sendiri, (sambil Ia bertanya dengan firmanNya):
"Bukankah Aku tuhan kamu?" Mereka semua menjawab: "Benar (Engkaulah Tuhan kami), kami menjadi saksi".
Yang demikian supaya kamu tidak berkata pada hari kiamat kelak: "Sesungguhnya kami adalah lalai (tidak diberi peringatan) tentang (hakikat tauhid) ini".
(QS Al-A'raaf:172)

Sesiapa yang sampai ke alam ini, ia mengambil ilmunya terus dari Allah tanpa perantaraan. Di alam ini, ia beribadah dari Allah, dengan Allah dan untuk Allah.
Pandangannya sentiasa melihat pada dua alam, melihat diri-Nya di Alam ZAHIR Yaitu AF'AL, SIFAT dan ASMA, bermusyahadah dengan Zat-Nya di Alam LAHUT.
Adakala mereka itu fana (lebur) penglihatan di alam ini ketika mentajallikan rahasia-Nya sehingga tiada yang dilihat melainkan Allah SWT.

EMPAT TINGKATAN PUJIAN

$
0
0
Ada empat (4) pembagian tingkatan pujian:
1).PUJI HADIST 'ALAL HADIST
Puji yang baru atas yang baru Seperti membaca ayat Al Qur'an mengucapkan baru, sedangkan tulisannya baru yang dapat ditulis oleh manusia.
2).PUJI HADIST 'ALAL QODIM
Puji yang baru atas yang Qodim Yang lazim memujikan Tuhan Yang Maha Kuasa atas kebenarannya, atas kemurahannya Tuhan dll.
Puji yang ini adalah yang biasa diamalkan oleh ahli Fikih yaitu ilmu Syariat.
3).PUJI QODIM 'ALAL QODIM
Puji yang Qodim atas yang Qodim Ialah puji Allah Ta'ala memuji atas Allah Ta'ala, inilah pekerjaannya umat manusia yang telah mendapatkan ilmunya Wali Allah, Nabi-nabi yang telah mendapatkan ma'rifatnya. Dapat dilakukan pada SHALAT FATUL MUTLAQ yang wajib atas mereka.
4).PUJI QODIM 'ALAL HADIST
Puji yang Qodim atas yang Hadist Puji Allah Ta'ala atas yang baru, yaitu bila Tuhan seru sekalian Alam telah menunjukkan (memperlihatkan) sifatnya suatu CAHAYA YANG TERANG BENDERANG, YANG DINAMAKAN JOHAR AWAL.
Seperti Allah telah memperlihatkan sifatnya atas Rosulullah SAW, Auliyah Allah serta kepada sekalian penganutnya.
Ilmu inilah yang penting dicari oleh umat manusia Yang beragama. Dengan ilmu ini baru kita percaya serta dapat memenuhi akan kalimat=
"INNALILLAHI WAINNA ILAIHI ROJI'UUN ".
Bagi Allah Ta'ala dan kembali kepada Allah Ta'ala bagi semua umat manusia asal dari Cahaya harus kembali kepada Cahaya yang terang benderang,
iàlah Sifatullah yang dinamakan JOHAR AWAL.
Viewing all 507 articles
Browse latest View live